Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk membantu penelitian ini adalah: a. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni kepada karyawan PT. Tiffa Mitra Sejahtera sample tentang variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas dan komitmen karyawan. b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan-bahan keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti. c. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan.

8. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah: a. Metode deskriptif, yaitu suatu metode dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterprestasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian. b. Metode analisis regresi linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variable terikat yaitu komitmen karyawan dengan ikut memperhitungkan nilai- nilai variable bebas budaya kerja yang terdiri dari bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif budaya kerja terhadap komitmen karyawan. Analisis ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS Statistic Product and Service Solution 12,0 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y = Komitmen kerja a = konstanta b 1 -b 4 = koefisien regresi X 1 = skor dimensi variabel bekerja cerdas X 2 = skor dimensi variabel bekerja ikhlas X 3 = skor dimensi variabel bekerja keras X 4 = skor dimensi variabel bekerja tuntas e = standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam penelitian ini data yang ada diuji dengan beberapa tahap antara lain: 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuesioner. Reliabilitas variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alphadari 0,60. 2 Uji Asumsi Klasik Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik yang meliputi: a Uji Normalitas Yaitu untuk mengetahui apakah data yang diambil telah mengikuti sebaran distribusi normal atau tidak. Tujuan uji normalitas membuat generalisasi hasil analisa data sampel. b Uji Multikolineritas Yaitu untuk mengetahui ada tidaknya variabel yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen lainnya c Uji Heteroskesdastisitas Yaitu untuk mengetahui apakah data yang dianalisis mempunyai kesamaan variance antara kelompok, jika variance antara kelompok tidak sama maka analisis tidak boleh dilakukan karena hampir pasti sudah berbeda. 3 Uji Hipotesis a Uji Signifikan Individual Uji – t Uji-t menunjukkan seberapa besar pangaruh variable bebas secara individual terhadap variable terikat. H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas X 1 , X 2, X 3, X 4 yaitu berupa bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan yaitu variable terikat Y H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas X 1 , X 2, X 3, X 4 yaitu bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan yaitu variable terikat Y Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t table pada α = 5 H a diterima jika t hitung t table pada α = 5 b Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas X 1 , X 2, X 3, X 4 yaitu berupa bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan yaitu variable terikat Y H0 ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variable bebas X 1 , X 2, X 3, X 4 yaitu berupa bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja keras dan bekerja tuntas terhadap komitmen karyawan yaitu variable terikat Y Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t table pada α = 5 H a diterima jika t hitung t table pada α = 5 c Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variable bebas X 1 , X 2, X 3 , X 4 adalah besar terhadap variable terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variable bebas yang diteliti terhadap variabel terkait. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Nasution 2006 berjudul “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Komitmen Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Pelayanan Pajak Kisaran” dengan model regresi berganda dengan variabel Kejujuran X 1 , Ketekunan X 2 , Kreativitas X 3 , Kedisiplinan X 4 , Iptek X 5 dan komitmen Y dan menggunakan alat bantu program SPSS versi 11,5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa variabel budaya kerja yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen adalah variabel kreativitas. Nilai R square menunjukkan variabel bebas kejujuran, ketekunan, kreativitas, kedisiplinan dan iptek mampu menjelaskan variabel terikat komitmen pegawai sebesar 13,6 sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain sebesar 86,4.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Budaya

Kerja Ndraha dalam Tika 2006:2, mengemukakan definisi budaya menurut Edward Burnett dan Vijay Sathe sebagai berikut: a. Edward Burnett Mengatakan bahwa budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota masyarakat