Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk individu yang juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia harus melakukan interaksi dengan sesamanya dalam melangsungkan kehidupan. Interaksi sosial yang terjalin dalam menciptakan hubungan sosial antar manusia mustahil akan dapat terlaksana tanpa adanya komunikasi. Selanjutnya dengan mengutip pendapat Ashley Montagu, seorang ahli psikologi yang beranggapan bahwasanya manusia tidak dapat dikatakan sebagai manusia, sebelum manusia tersebut berkomunikasi dengan orang lainnya. Demikianlah pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia. Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari komunikasi. Perkembangan komunikasi massa yang sangat cepat dewasa ini menjadikan komunikasi massa sangat penting bagi kehidupan manusia. Komunikasi massa memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan lebih baik lagi. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan – pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas khususnya media elektronik Mulyana, 2005:75. Universitas Sumatera Utara Perkembangan teknologi informasi dewasa ini, memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan media massa, khususnya media cetak. Sejak ditemukannya mesin cetak oleh Guttenburg pada tahun 1600-an, proses komunikasi melalui media cetak terutama surat kabar mengalami perkembangan yang sangat signifikan dan selanjutnya disusul oleh perkembangan-perkembangan teknologi cetak lainnya. Surat kabar dalam peranannya sebagai media penyalur informasi kepada masyarakat, sangat memegang peranan penting dalam penyebaran informasi dengan kelebihan yang dimilikinya. Meskipun akhir – akhir ini pengguna surat kabar mulai beralih ke media daring, namun surat kabar masih dapat bertahan dengan karakteristik yang dimilikinya. Harian KOMPAS merupakan media cetak yang telah dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia. Dalam perkembangannya, media cetak ini telah melebarkan sayapnya hampir ke seluruh pelosok tanah air. Media ini merupakan media yang terbit setiap harinya. Harian Kompas adalah bagian dari kelompok Kompas Gramedia. Untuk memudahkan akses bagi pembaca di seluruh dunia, Kompas juga menerbitkan edisi daring yang bernama Kompas Cyber Media, berisi berita-berita yang diperbarui secara aktual. Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Sukarno, namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta dari segala penjuru. Kompas mulai terbit pada tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun 2004, tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi Minggunya malah mencapai 610.000 Universitas Sumatera Utara eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh Indonesia. http:id.wikipedia.orgwikiKompas_surat_kabar Sesuai dengan proses komunikasi itu sendiri yaitu menciptakan kesepahaman yang selanjutnya dapat menciptakan efek bagi komunikannya, demikian pula dengan isi pemberitaan yang disampaikan oleh surat kabar kepada komunikannya. Isi dari pemberitaan suatu media cetak atau surat kabar dapat menciptakan suatu reaksi maupun efek bagi komunikannya. Reaksi atau efek yang dimaksud disini sangatlah beragam, salah satunya adalah opini masyarakat. Opini masyarakat dapat terbentuk melalui pemberitaan terhadap suatu hal di media massa. Memasuki tahun 2011, pemerintahan SBY di terpa oleh berbagai isu dan reaksi dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satu reaksi yang berupa kritik terhadap Pemerintahan SBY datang dari Tokoh – tokoh lintas Agama. Tokoh Lintas Agama ini mengeluarkan pernyataan mengenai 18 Kebohongan Pemerintahan SBY, diantaranya 9 kebohongan lama yaitu pada pemerintahan SBY periode 2004-2009 dan 9 kebohongan baru yaitu pada periode 2009 hingga saat ini. Dalam pernyataan tersebut tokoh lintas agama menyatakan bahwa saat ini pemerintahan SBY memasuki saat – saat yang sangat kritis. Pemerintahan yang tidak menepati janji – janji serta amanat rakyat, ketidakadilan dalam berbagai aspek kehidupan serta dan korupsi yang semakin merajalela. Pernyataan tersebut jelas sangat menyudutkan pemerintahan SBY, sehingga mengundang reaksi dari dalam istana. Bukan hanya mengundang perhatian dari dalam istana saja namun dengan gencarnya pemberitaan di media massa menjadikan hal tersebut menjadi perhatian umum. Akhirnya, berbagai reaksi dari masyarakat juga bermunculan antara lain pro dan kontra melalui berbagai aksi dari masyarakat yang menyuarakan mengenai hal Universitas Sumatera Utara tersebut seperti, kampanye anti kebohongan dan kritik terhadap pemerintahan SBY dalam berbagai bentuk. Adapun tokoh – tokoh agama yang menyuarakan 18 kebohongan Pemerintahan SBY tersebut antara lain Ahmad Syafii Maarif mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Andreas Yewangoe Ketua Persekutuan Gereja- gereja IndonesiaPGI, Din Syamsuddin Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Majelis Ulama IndonesiaMUI, Mgr Martinus D Situmorang Ketua Konferensi Wali Gereja IndonesiaKWI, Biksu Sri Mahathera Pannyavaro Mahanayakka Buddha Mahasangha Theravada Indonesia, KH Salahuddin Wahid Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan tokoh nasional asal Nahdlatul UlamaNU, serta I Nyoman Udayana Sangging Parisada Hindu Dharma IndonesiaPHDI. Para pemuka agama ini mengatakan akan mengajak umat mereka untuk memerangi kebohongan yang dilakukan pemerintahan Presiden Yudhoyono. Berdasarkan pemberitaan di Harian Kompas, tokoh-tokoh lintas agama dan pemuda, Senin 1012011, menyampaikan pernyataan terbuka tentang perlawanan terhadap kebohongan pemerintah. Dalam pernyataan yang disampaikan di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta tersebut, para pemuda menyampaikan sembilan kebohongan lama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Menurut mereka, pemerintah telah berbohong dalam hal penyampaian angka kemiskinan, kebutuhan rakyat, ketahanan pangan dan energi, pemberantasan teroris, penegakan hak asasi manusia, anggaran pendidikan, kasus Lapindo, kasus Newmont, serta kasus Freeport. http:nasional.kompas.comread2011011017295258Ini.Sembilan.Kebohongan. Lama.Pemerintah Universitas Sumatera Utara Sembilan kebohongan baru pemerintah itu berkenaan dengan kebebasan beragama; kebebasan pers; perlindungan terhadap TKI-pekerja migran; transparansi pemerintahan, pemberantasan korupsi; pengusutan rekening mencurigakan gendut perwira polisi; politik yang bersih, santun, beretika; kasus mafia hukum yang salah satunya adalah kasus Gayus H Tambunan; dan terkait kedaulatan NKRI. http:nasional.kompas.comread2011011020290154Inilah.9.Kebohongan.Baru. Pemerintah Munculnya wacana kebohongan pemerintah ini mengundang berbagai reaksi dari tanah air, baik berupa dukungan dari masyarakat maupun penolakan dari kalangan istana yang ingin agar segera masalah ini dituntaskan. Reaksi dari masyarakat dapat dilihat dari berbagai upaya antara lain kritikan dari berbagai kalangan masyarakat seperti aktivis dari LSM dan pemerhati politik, munculnya Gerakan Pelajar dan Mahasiswa se-Indonesia mengeluarkan pernyataan bersama Perubahan Sudah Tidak Bisa Ditunda Lagi, di Jakarta, Minggu 1612011. Deklarasi Gerakan Antibohong di Surabaya, Rabu 1912011. Dan sebagai langkah lanjutan, tokoh lintas agama ini memutuskan untuk mendeklarasikan dan membuka Rumah Pengaduan Kebohongan Publik. Langkah ini dilakukan untuk mensosialisasikan sekaligus menjaring data kebohongan pemerintah dari masyarakat luas. Melihat kondisi dan reaksi masyarakat serta pemberitaan yang berkelanjutan di media massa akan hal tersebut, muncul keinginan peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana opini yang terbentuk pada kalangan mahasiswa mengenai hal tersebut. Mahasiswa merupakan civitas akademik yang berpotensi Universitas Sumatera Utara besar bagi perubahan negara ini. Dalam kegiatan akademis, mahasiswa diharapkan reaktif terhadap berbagai persoalan di dalam negeri. Pada penelitian ini, penulis ingin menspesifikasikannya pada opini Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara FISIP-USU terhadap pernyataan tokoh lintas agama mengenai kebohongan Pemerintahan SBY melalui pemberitaan di Harian Kompas. Harian Kompas merupakan media yang memiliki kredibilitas di dalam bidangnya, sehingga kepercayaan masyarakat sangat tinggi terhadap media ini. Selain itu, terkait dengan permasalahan penelitian Harian Kompas memberitakan perkembangan informasi seputar pernyataan tokoh agama serta reaksi masyarakat dan pemerintah secara berkelanjutan dan intens, itulah sebabnya mengapa peneliti memilih media ini. Adapun alasan yang dapat dikemukakan peneliti mengapa memilih topik tersebut karena peneliti melihat bahwa belakangan ini berbagai kritik terhadap Pemerintahan SBY melalui media massa sangat sering bermunculan. Apalagi hadirnya pemberitaan mengenai pernyataan tokoh-tokoh agama menjadi sorotan banyak pihak dan elemen masyarakat di tanah air, ini membuktikan bahwa pemberitaan akan hal tersebut sangat penting serta mengundang kontroversi yang memungkinkan terciptanya opini publik. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti opini mahasiswa FISIP - USU terhadap pemberitaan mengenai pernyataan tokoh agama tentang kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas. Universitas Sumatera Utara

I.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Tindakan Mahasiswa FISIP USU Terhadap Cyberbullying yang Dialami Melalui Media Online

3 55 132

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap Berita Politik di Harian Analisa Medan (Studi Deskriptif mengenai Pemberitaan atas Perilaku dan Sikap Anggota Pansus Century Selaku Anggota DPR –RI Pada Harian Analisa)

0 64 102

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117