Peranan Media Massa dalam Pembentukan Opini Publik Individual Difference Theory

II.5 Peranan Media Massa dalam Pembentukan Opini Publik

Pengalaman selama ini, justru berkembangnya opini publik karena peranan dari komunikasi massa. Masalah sekecil apapun bisa perkembangannya menjadi cepat karena media. Dalam media sendiri mereka berebutan untuk mengekspos “objek yang dijadikan isu” sehingga persepsi jamak menjadikan khalayak memiliki pandangan jamak pula Olii, 2007: 68. Di negara – negara demokrasi peranan media komunikasi massa terhadap pembentukan opini public atau dengan kata – kata lain, hubungan timbal balik antara media komunikasi massa dan opini memperlihatkan keseimbangan yang selaras. Dalam hal ini kelihatan bahwa opini publik dapat dipengaruhi oleh media komunikasi massa. Tetapi sebaliknya opini itu dapat memantulkan diri atau tercermin pada media komunikasi massa. Disini berarti penguasa atau pemerintah mengambil manfaat dari adanya media komunikasi ini untuk mengetahui suara rakyat melalui opini public yang tercermin pada media tersebut Soehadi, 1978: 19. Menurut Prof. DR Mochtar Kusumaatmadja, pendapat umum merupakan salah satu kekuatan sosial yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menentukan kehidupan sehari – hari suatu bangsa. Selain itu pendapat umum banyak dipergunakan oleh media massa maupun kaum politisi dan pemerintah untuk memperoleh dukungan masyarakat atas program kerjanya Soehadi, 1978: 20. Fungsi Media dalam Pembentukan Opini Publik : • Fungsi Informasi : media menjadi fasilitas untuk mendiseminasikan pernyataan sumber yg dapat menjadi opini publik . • Fungsi Mediasi : media menempatkan diri sebagai penghubung antara realitas sosial yg obyektif dengan pengalaman pribadi seseorang. Media dianfaatkan Universitas Sumatera Utara untuk membentuk opini publik yg berlandaskan fakta empiris di tengah masyarakat. • Fungsi Amplifikasi : media dijadikan sarana untuk memperkuat pernyataan yang dilontarkan seseorang untuk berubah menjadi pendapat umum yg berkembang. Mc. Quail: 1996;52.

II.6 Individual Difference Theory

Individual Differences Theory Teori Perbedaan Individual, teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan- pesan −terutama jika berkaitan dengan kepentingannya− konsisten dengan sikap - sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Sehingga tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Effendy 2003: 275 Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, Universitas Sumatera Utara dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain. Effendy 2003: 275 Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian yakni mengganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu jika variabel antara bersifat seragam. Effendy 2003: 275-276 Individual Differences Theory menyebutkan bahwa khalayak yang secara selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaannya dan nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan psikologisnya Effendy 2003 : 316. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP merupakan fakultas ke sembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara USU. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum pada tahun 1979. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum pada tahun 1979. Persiapan proposal pendirian dilakukan oleh Drs. M. Adham Nasution, Asma Affan MPA, Dr. AP. Parlindungan, S.H, M.Solly Lubis, S.H dan beberapa dosen lainnya. Berdasarkan proposal tersebut Rektor USU Dr. AP Parlindungan, S.H memperjuangkan agar di USU didirikan FISIP. Pada tahun 1980 mulanya FISIP USU merupakan Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Fakultas Hukum USU. Para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengangkat Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181PT05C.80 tertanggal 1 Juli 1980. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertama kali menerima mahasiswa melalui ujian SIPENMARU pada tahun ajaran 19801981 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang. Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Persepsi Mahasiswa Tentang Donor Darah (Studi Etnografi tentang Persepsi Mahasiswa FISIP USU tentang Donor Darah)

16 157 111

Tindakan Mahasiswa FISIP USU Terhadap Cyberbullying yang Dialami Melalui Media Online

3 55 132

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Persepsi Mahasiswa Terhadap Standar Jurnalistik Citizen Journalism (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU Angkatan 2008, 2009, dan 2010 Terhadap Standar Jurnalistik Artikel Tentang Tewasnya Osama Bin Laden di WWW.K

6 41 112

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Persepsi Mahasiswa FISIP USU terhadap Berita Politik di Harian Analisa Medan (Studi Deskriptif mengenai Pemberitaan atas Perilaku dan Sikap Anggota Pansus Century Selaku Anggota DPR –RI Pada Harian Analisa)

0 64 102

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117