sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian yakni mengganggap khalayak memiliki
ciri-ciri kepribadian yang sama teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu jika variabel antara bersifat seragam. Effendy
2003: 275-276 Individual Differences Theory menyebutkan bahwa khalayak yang secara
selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaannya dan nilai-nilainya.
Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan psikologisnya.Effendy 2003 : 316.
I.7 Kerangka Konsep dan Variabel Operasional
Teori-teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus dapat menghasilkan beberapa konsep yang disebut dengan kerangka konsep. Menurut
Nawawi 2001:40 kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Berdasarkan kerangka teoritis yang mendasari penelitian ini, selanjutnya disusun suatu kerangka konsep yang didalamnya terdapat variabel-variabel dan
indikator yang tujuannya menjelaskan masalah penelitian.
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam
penelitian, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Variabel Operasional
Kerangka konsep Variabel Operasional
• Opini Mahasiswa terhadap
Pemberitaan tentang Pernyataan Tokoh Agama mengenai
Kebohongan Pemerintahan SBY
• Karakteristik Responden
1. Frekuensi Pemberitaan 2. Kejelasan Isi Pesan
3. Penyajian Pesan 4. Pemahaman tentang isi pesan
5. Believe kepercayaan terhadap sesuatu hal
6. Attitude sikap mahasiswa terhadap pemberitaan
7. Perception persepsi
1. Jenis Kelamin
2. Stambuk
3. Departemen
I.8 Defenisi Operasional
Defenisi variabel operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain defenisi
operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun 1995 : 46.
Defenisi operasional dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
• Opini mahasiswa terhadap pemberitaan tentang pernyataan tokoh agama
mengenai kebohongan Pemerintahan SBY 1.
Frekuensi Pemberitaan, seberapa sering pemberitaan akan hal tersebut muncul di surat kabar dan dibaca oleh responden.
2. Kejelasan isi pesan, pemberitahuan akan isi informasi secara terpercaya
3. Penyajian pesan, bagaimana pesan tersebut disajikan melalui pemberitaan di
Harian Kompas. 4.
Pemahaman tentang isi pesan adalah pengertian dan pemahaman pembaca terhadap isi pesan yang disampaikan pada pemberitaan tersebut.
5. Believe, kepercayaan mengenai sesuatu hal atau apa yang diyakini responden
sebagai suatu kebenaran. 6.
Attitude, apa yang sebenarnya dirasakan responden untuk menjadi sikapnya dalam menghadapi pemberitaan di media massa
7. Perception, yaitu sebuah proses memberikan makna yang berakar dari
beberapa faktor, yakni latar belakang budaya, pengalaman masa lalu dan nilai-nilai yang dianut dan berita yang berkembang
• Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin, merupakan jenis kelamin pria dan wanita yang dimiliki oleh
responden penelitian. 2.
Stambuk, merupakan identitas responden yang berupa tahun masuk kuliah. 3.
Departemen, yaitu depertemen yang ada di FISIP USU antara lain sosiologi, kesejahteraan sosial, ilmu komunikasi, ilmu politik, administrasi negara,
dan antropologi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Opini Publik II.1.1 Sejarah Opini Publik
Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan “pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“
sedangkan opinion dialih bahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan
“hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan “masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“ Sunarjo, 1984 :22.
Adapun cara mengetahui adanya opini publik, dapat diketahui pada tahun 1963, Indonesia berkonfrontasi dengan Belanda mengenai Irian Barat. Di radio,
surat kabar, rapat-rapat umum, pidato-pidato, ceramah-ceramah dan lain-lain orang membicarakan tentang Irian Barat. Pada umumnya pembicara-pembicara itu
cenderung kepada pendapat bahwa Irian Barat adalah milik pemerintah Indonesia, oleh karena itu bangsa Indonesia wajib merebutnya kembali, dan hal inilah yang
menjadikan bahwa pendapat-pendapat itu sangatlah penting dikarenakan dapat mengambil suatu keputusan bersama. Gejala demikian biasanya disebut public
opinion atau opini publik. Adapun dari gejala tersebut diatas, dapat diketahui bahwa adanya pengertian
tentang pendapat itu sama dengan opinion, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara