diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk opini masyarakat Cutlip, 2006:242.
I.6.2 Komunikasi Massa
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin ”Communicatio”. Istilah ini bersumber dari dari perkataan ”Communis” yang berarti
sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan Effendy, 2004:30. Menurut Harold Lasswell Mulyana, 2005:62 cara yang baik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Siapa Mengatakan Apa
Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi
komunikator, pesan, media, komunikan dan efek.
Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner Ardianto,2004:3, yakni “komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang”. Sedangkan defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain yaitu Gerbner
Ardianto,2004:4, ”komunikasi massa ialah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri. Ahli komunikasi massa lainnya, Joseph A Devito merumuskan defenisi
komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Komunikasi massa ditujukan kepada
Universitas Sumatera Utara
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton, tetapi ini berarti
khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar didefenisikan Ardianto,2004:6. Rakhmat Ardianto, 2004:7 merangkum defenisi-defenisi komunikasi massa
menjadi, “komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui
media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Menurut Dominick Ardianto 2004:15 fungsi komunikasi massa bagi masyarakat terdiri dari surveilance pengawasan, interpretation penafsiran,
linkage keterkaitan, transmission of values penyebaran nilai dan entertainment
hiburan.
Komunikasi massa mempunyai efek tertentu menurut Liliweri, 2004:39, secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: a efek kognitif, dimana pesan
komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek ini berkaitan dengan transmisi
pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi b efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang
dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak senangnya terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar, menengarkan radio, atau menonton televisi. Efek ini ada
hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai c efek konatif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.
Universitas Sumatera Utara
1.6.3 Media Massa