1.6.3 Media Massa
Media massa atau dalam hal ini disebut pula media jurnalistik merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Sebab komunikasi massa sendiri
secara sederhana, berarti kegiatan komunikasi yang menggunakan media communicating with media.
Menurut Bittner, komunikasi massa dipahami sebagai “message communicated through a mass medium to large number of people,” suatu
komunikasi yang dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar di tempat – tempat yang tidak ditentukan. Jadi media massa menurutnya, adalah suatu
alat transmisi informasi, seperti surat kabar, majalah, buku, film, radio dan televisi, atau suatu kombinasi bentuk dari bentuk – bentuk media itu Muhtadi, 1999: 73.
Everett M. Rogers mengatakan ada dua jenis media massa, yaitu media massa modern dan media massa tradisional. Media massa modern adalah media
massa yang menggunakan teknologi modern yang selalu berkembang menuju kesempurnaan, yaitu: surat kabar, majalah, buku, film, radio dan televisi.
Sedangkan media massa tradisional diantaranya adalah teater rakyat, juru dongeng keliling dan juru pantun Effendi, 1990: 20.
Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini publik untuk membawanya kepada perubahan signifikan.
1.6.4 Surat Kabar dan Berita
Sekurang – kurangnya ada tiga jenis media massa cetak, yaitu: surat kabar, majalah dan buku. Sejak masa awal pertumbuhan hingga saat ini ketiga jenis media
cetak ini telah mengalami berbagai perubahan yang amat besar.
Universitas Sumatera Utara
Surat kabar merupakan media massa paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak
ditemukannya media cetak oleh Johan Guttenberg di Jerman. Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalan panjang
melalui lima periode yakni massa penjajahan Belanda, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman orde lama serta orde baru Ardianto, 2004: 101. Surat
kabar sebagai media massa dalam masa orde lama mempunyai misi menyebarluaskan pesan – pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan
rakyat Indonesia. Menurut Maulsby Pereno, 2002:6 mendefinisikan berita sebagai suatu
penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca di surat kabar
tersebut. Sedangkan Hepwood Pereno, 2002:6 memberikan pengertian berita sebagai laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik
perhatian umum. Secara umum berita adalah laporan dari kejadian yang baru saja terjadi dari kejadian yang penting dan disampaikan secara benar dan tidak memihak
sehingga dapat menarik perhatian para pembaca berita. Unsur pokok berita diungkapkan melalui pertanyaan pokok jurnalistik, yaitu
5W + 1H What, Who, Why, Where, When + How: apa, siapa, mengapa, dimana, bilamana, dan bagaimana. Itulah yang dimaksud unsur-unsur berita.
Universitas Sumatera Utara
1.6.5 Individual Differences Theory