Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Tabel 5.7. Distribusi frekuensi riwayat TB paru pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 Riwayat TB paru Frekuensi Persen Ada riwayat TB paru 30 75 Tidak ada riwayat TB paru 10 25 Dari tabel dapat dilihat bahwa pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun2008- Agustus 2012 dengan riwayat pernah menderita TB paru ada 30 orang atau 75 sedangkan yang tidak memiliki riyawat TB paru ada 10 orang atau 25. g. Kontak dengan penderita TB Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan terhadap pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 didapatkan distribusi frekuansi riwayat kontak dengan penderita TB dapat dilihat pada tabel 5.8. berikut ini : Tabel 5.8. Distribusi frekuensi riwayat kontak dengan penderita TB pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 Kontak dengan penderita TB Frekuensi Persen Ada 25 62,5 Tidak ada 15 37,5 Dari tabel dapat dilihat bahwa pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun2008- Agustus 2012 yang memiliki riwayat kontak dengan penderita TB ada 25 orang atau 62,5, sedangkan yang tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita TB ada 15 orang atau 37,5. Pada penelitian ini terdapat kekurangan karena di rekam medik tidak dicantumkan dengan siapa dia kontak, apakah keluarga atau orang yang didekatnya yang menderita TB. 5.1.3 Gejala Klinis Pasien Peritoneal TB Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan terhadap pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 didapatkan gejala klinisnya dapat dilihat pada tabel 5.9. berikut ini : Tabel.5.9. Distribusi frekuensi gejala klinis pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 n= 40 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa satu pasien TB peritoneal dapat mengalami lebih dari satu gejala klinis. Gejala klinis pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah abdominal distensi ada 33 pasien atau 82,5, nyeri perut ada 25 pasien atau 62,5, penurunan berat badan ada 26 pasien atau 65, anoreksia ada 14 pasien atau 35, keringat malam ada 11 pasien atau 27,5 , Batuk ada 18 pasien atau 45 , demam ada 7 pasien atau 17,5, dan melena ada 5 pasien atau 12,5. 5.1.4. Hasil Pemeriksaan Penunjang a. Hasil CT-Scan abdomen Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan terhadap 7 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 didapatkan hasil dari CT-Scan abdomen sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5.10. berikut ini : Tabel 5.10. Distribusi frekuensi hasil CT-scan abdomen dengan pada 7 pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 n= 7 Gejala klinis Frekuensi Persen Abdominal Distensi 33 82,5 Nyeri Perut 25 62,5 Penurunan Berat Badan 26 65 Anoreksia 14 35 Keringat Malam 11 27,5 Batuk 18 45 Demam 7 17,5 Melena 5 12,5 Hasil CT-Scan Frekuensi Persen Asites 7 100 Efusi pleura 2 28,6 Ada massa di abdomen 3 42,9 Distensi usus 2 28,6 Penebalan dinding abdomen 3 42,9 Obtruksi ileus 2 28,6 hepatomegali 1 14,3 Dari tabel dapat dilihat hasil CT-Scan abdomen yang dilakukan hanya pada 7 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah asites 7 pasien atau 100, penebalan dinding abdomen ada 3 pasien atau 42,9 , ada massa di abdomen 3 pasien atau 42,9, efusi pleura 2 pasien atau 28,6, , distensi usus ada 2 pasien atau 28,6, , obstruksi ileus ada 2 pasien atau 28,6, dan hepatomegali ada 1 pasien atau 14,3 . Setiap satu pasien TB peritoneal dapat memiliki lebih dari satu gambaran hasil CT Scan Abdomen. b.USG Abdomen Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan terdapat 27 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 yang melakukan pemeriksaan USG. Hasil pemeriksaan USG sebagaimana dapat dilihat pada tabel 5.11. berikut ini : Tabel 5.11. Distribusi frekuensi hasil pemeriksaan USG 27 pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 n= 27 Hasil usg Frekuensi Persen Asites 27 100 Hepatomegali 4 14,8 Massa di abdomen 3 11,1 Congesti gall bleder 1 3,7 Splenomegali 1 3,7 Efusi pleura 1 3,7 Dari tabel dapat dilihat hasil USG yang dilakukan pada 27 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah asites 27 pasien atau 100, hepatomegali ada 4 pasien atau 14,8, massa di abdomen ada 3 pasien atau 11,1, congesti gall bleder ada 1 pasien atau 3,7, splenomegali ada 1 pasien atau 3,7 , dan efusi pleura ada 1 pasien atau 3,7. Setiap satu pasien TB peritoneal dapat memiliki lebih dari satu gambaran hasil USG Abdomen. c. Serum CA-125 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan terdapat 11 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 yang menjalani pemeriksaan serum CA-125. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada tabel 5.12. berikut ini : Tabel 5.12. Distribusi frekuensi hasil pemeriksaan serum CA-125 pada 11 pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 n= 11 Nilai CA-125 Frekuensi Persen Normal Meningkat 11 100 Dari tabel dapat dilihat hasil pemeriksaan serum CA-125 yang dilakukan pada 11 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah meningkat di atas normal sebanyak 11 orang atau 100. d. Analisa cairan asites Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan terdapat 5 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 yang melakukan pemeriksaan sitologi cairan asites. Hasil nya dapat dilihat pada tabel 5.13. berikut ini : Tabel 5.13. Distribusi frekuensi hasil sitologi cairan TB pasien peritoniran asites pada 5 pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 n= 5 Analisa cairan asites Frekuensi Persen Makroskopis Warna : Kuning Kuning kemerahan Keruh Volume : lebih dari 10 cc Kurang dari 10 cc 1 3 1 3 2 20 60 20 60 40 Mikroskopis Sel penyusun : sel limfosit PMN magrofak Sel mesotel Eritrosit Latar belakang: massa amort eusinofi massa debris dan sel lifosit 5 2 2 4 1 1 4 100 40 40 80 20 20 80 Kesimpulan - imflammatory smear - reaktif mesotel - benign smear 3 1 1 60 20 20 Dari tabel dapat dilihat hasil sitologi cairan asites yang dilakukan pada 5 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan bahwa warna cairan asites yang banyak adalah kuning kemerahan ada 3 orang atau 60, volume cairan asites nya yang paling banyak lebih dari 10cc ada 3 orang atau 60. Hasil pemeriksaan misroskopisnya sel yang dominan menyusun cairan asites adalah sel limfosit yaitu 5 orang atau 100 , latar belakang sel yang paling dominan adalah massa debris dan sel limfosit yaitu 4 orang atau 80. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa cairan asites yang paling banyak adalah imflammatory smear ada 3 orang atau 60. Untuk melihat karakteristik cairan asites yang dilakukan pada 9 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan berdasarkan hasil laboratorium dapat dilihat pada tabel 5.14. Tabel 5.14. Distribusi frekuensi hasil pemeriksaan laboratoium cairan asites pada 9 pasien TB peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008- Agustus 2012 Hasil laboratorium Frekuensi Persen Warna cairan – kuning -kuning keruh 8 1 88,9 11,1 Protein :-25gL -25gL 1 8 11,1 88,9 pH:-asam -basa 1 8 11,1 88,8 Leukosit -dominan PMN -dominan MN 1 8 11,1 88,9 Kesimpulan :-eksudat -transudat 8 1 88,9 11,1 Dari tabel dapat dilihat hasil laboratorium cairan asites 9 pasien TB peritoneal tahun 2008- Agustus 2012 di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah warna cairan yang paling banyak kuning yaitu 8 orang atau 88,9, protein di bawah 25 gL ada 8 orang atau 88,9 , pH cairan paling banyak adalah basa sebanyak 8 orang atau 88,9, leukosit paling dominan adalah MN sebanyak 8 orang atau 88,9, dam jenis cairan yang paling banyak adalah eksudat yaitu sebanyak 8 orang atau 88,9.

5.2 Pembahasan

TB peritoneal merupakan penyakit yang sulit dan lambat untuk terdiagnosa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien TB Peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-Agustus 2012, TB peritoneal paling banyak dijumpai pada usia 21-30 tahun yaitu 17 orang atau 42,5. Selain itu berdasarkan pembagian usia produktif menurut depertemen kesehatan RI, pasien TB peritoneal paling banyak pada usia produktif yaitu 37 orang atau 92,5. Hal ini tentu dapat menggagu tingkat produktifitas kerja sehingga dapat mengurangi tingkat penghasilan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilkukan Arshad Abro dan kawan-kawan bahwa pasien TB Peritoneal yang paling banyak pada usia 21-30 yaitu 33,3 Arsyad, 2010 . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien TB Peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-Agustus 2012, jenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami TB Peritoneal dari laki-laki yaitu 22 orang atau 55. Hal ini sesuai dengan buku ilmu penyakit dalam UI yang menyatakan perempuan lebih sering mengalami TB peritoneal dari laki-laki dengan perbandingan 1,5:1 Zaid, 2009 . Pasien TB peritoneal bisa memiliki riwayat TB paru maupun tidak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien TB Peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-Agustus 2012 didapatkan yang memiliki riwayat TB paru sebanyak 30 orang atau 75. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Fahmi Yousef Khan dan teman-temannya yang hanya mendapatkan 24 13 dari 54 pasien yang memiliki riwayat TB paru Fahmi, 2011 . Hal ini mungkin karena penyakit TB paru masih banyak di Indonesia, dan dapat berlanjut menjadi TB peritoneal. Infeksi TB merupakan penyakit menular. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien TB Peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-Agustus 2012 didapatkan 25 orang atau 62,5 yang mengalami kontak dengan penderita TB yaitu dengan keluarga atau orang yang tinggal serumah. Hal ini tidak sesuai dengan hali penelitian yang dilakukan Fahmi Yousef dan kawan-kawan yang hanya menemukan 31,5 17 dari 54 pasien yang memiliki riwayat kontak dengan pasien TB Fahmi, 2011. Hali ini mungkin karena infeksi TB merupakan penyakit menular yang masih banyak di Indonesia. Penyakit TB peritoneal memiliki gejala yang tidak khas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasien TB Peritoneal di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2008-Agustus 2012, gejala yang paling banyak adalah abdominal distensi. Pasien yang mengalami abdominal distensi ada 33 orang atau 82,5. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dillakukan Fahmi Yousef dan kawan-kawan yang mendapatkan 77,8 42 dari 54 pasien TB peritoneal yang mengalami abdominal distensi Fahmi, 2011 . Selain itu pasien yang mengalami nyeri perut yang didapat dari penelitian ada 25 orang atau 62,5. Hal ini lebih sedikit dari pada hasil penelitian yang dilakukan Fahmi Yousef dan kawan-kawan yang menemukan 83,3 45 dari 54 pasien TB peritoneal yang mengalami nyeri perut Fahmi, 2011 . Dari hasil penelitian juga didapatkan 65 atau 26 orang yang mengalami penurunan berat badan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Arsad Abro dan kawan-kawan yang mendapatkan 66,6 40 dari 60 pasien TB peritoneal yang mengalami penurunan berat badan Arsyad, 2010 . Tidak semua pasien TB peritonel yang mengalami anoreksia. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 32,5 atau 14 orang yang mengalami anoreksi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Ali Uzunkoy yang mendapatkan 33,3 3 dari 9 pasien TB peritoneal yang mengalami anoreksia Ali, 2004 . Keringat malam tidaklah khas pada pasien TB Peritoneal. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 11 orang atau 27,5 yang mengalami keringat malam. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Fahmi Yousef dan kawan-kawan yang menemukan 43,5 25 dari 54 pasien TB peritoneal yang mengalami keringat malam Fahmi, 2011 . Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 18 orang atau 45 yang mengalami batuk. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Fahmi Yousef dan kawan-kawan yang menemukan 37 20 dari 54 pasien TB peritoneal yang mengalami batuk Fahmi, 2011 . Pasien TB peritoneal dapat mengalami demam maupun tidak. Dari hasil penelitian didapatkan hanya 17,5 atau hanya 7 pasien TB peritoneal yang mengalami demam. Hal ini berlawanan dengan hasil penelitin yang dilakukan Fahmi Yousef dan kawan-kawan yang menemukan 75,9 41 dari 54 pasien TB peritoneal yang mengalami demam Fahmi,2011. Pada penelitian didapatkan berbagai macam pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk mendiagnosa TB peritoneal. Akan tetapi sampai saat ini belum terdapat prosedur yang tetap. Selain itu masing- masing pasien menjalani pemeriksaan penunjang yang berbeda- beda. Hal ini mungkin karena masalah biaya atau masalah lainnya sehingga pasien menolak atau tidak dapat dilakukan pemeriksaan tersebut. CT scan dapat digunakan dalam mendiagnosa TB peritoneal. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 7 pasien TB Peritoneal yang melakukan pemeriksaan dengan CT scan. Hasil pemeriksaan yang menonjol yaitu asites 100 atau terdapat pada 7 pasien tersebut. Selain itu