Definisi Patogenesis Patologi Gejala klinis

Uji tuberkel yang positif bukan merupakan bukti adanya penyakit yang aktif akibat basil turberkel. Isolasi basil tuberkel dapat dijadikan bukti. Spesisme untuk uji ini dapat didapat dari sputum segar, hasil bilas lambung, urine, cairan pleura, serobrospinal, cairan sendi, materi biopsi, darah, atau materi lain yang dicurigai. Spesismen ini diperiksa dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen Jawezt, 2008 .

2.3. TB Peritoneal

2.3.1. Definisi

TB peritoneal merupakan suatu peradangan peritoneum parietal atau visceral yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sering mengenai seluruh peritoneum dan alat-alat sistem gastrointestinal, mesenterium, serta organ ginetal interna Zain, 2009 .

2.3.2. Patogenesis

TB peritoneal dapat terjadi melalui beberapa cara: 1. Melalui penyebaran hematogen melalui paru-paru. 2. Melalui dinding usus yang terinfeksi. 3. Dari kelenjer limfe mesenterium. 4. Melalui tuba fallopi yang terinfeksi Zain, 2009 .

2.3.3. Patologi

Diketahui tiga jenis tuberkulosis peritoneal 1. Bentuk eksudat Dikenal dengan bentuk basah atau bentuk asites yang banyak gejala yang meninjol adalah perut yang membesar dan berisi cairan asites. Turbekel sering dijumpai kecil-kecil berwarna putih kekuning-kuningan. Nampak tersebar di peritoneum atau pada alat-alat tubuh yang berada di rongga peritoneum. Bentuk ini paling banyak dijumpai. 2. Bentuk asedif Dikenal juga dengan bentuk kering atau palastik. Cairan asites sedikit dijumpai. Usus yang dibungkus olehperitoneum dan omentum yang mengalami reaksi fibrosis. Pada bentuk ini terdapat perleketan antara peritoneum dan omentum. Perlengketan yang luas antara peritoneum dan usus sering memberi gambaran seperti tumor, kadang-kadang terbentuk fistel. 3. Bentuk campuran Bentuk ini kadang disebut bentuk kista. Pembentukan kista terjadi melalui proses eksudasi dan adesi sehingga terbentuk cairan dalam kantong-kantong perlekatan tersebut Zain, 2009 .

2.3.4. Gejala klinis

Gejala klinis dapat berupa: • Berat badan menurun, nafsu makan berkurang. • Nyeri perut,demam,keringat malam walaupun tidak sedang beraktifitas, diare, dan hilangnya siklus haid. • Adanya massa di abdomen, dan asites. • Batuk dan sputum Harun, 2002. Tabel 2.2. Gejala klinis dalam pada pasien TB abdominal dan TB peritoneal menurut beberapa penelitian. Keluhan Uzunkoy, 2004 11 pasien TB abdominal, 9 diantaranya TB peritoneal Baloch, 2008 86 pasien TB abdominal Dinler, 2008 9 pasien TB peritoneal Sakit perut 72 86 55,5 Pembengkakan perut 63 70 100 Batuk - - 33,3 Demam - 52 44,4 Keringat malam 36 - 33,3 Anoreksia 45 - - Kelelahan 81 - - Berat badan menurun 81 46 33,3

2.3.5. Diagnosa