tahun 1998, Chavez berhasil memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan suara sebesar 59 . Sedangkan dua partai kanan lainnya hanya kebagian 9 suara
setelah selama 40 tahun meraih sekitar 90 suara saat menghadapi Partai Republik Kelima Chavez.
Revolusi yang pertama sekali dilakukan oleh Chavez adalah perubahan konstitusi yang berpihak kepada rakyat. Dengan melibatkan patisipasi seluruh
rakyat melalui mekanisme pemilu dalam menentukan persetujuan rakyat terhadap konstitusi hasil perubahan tersebut. Chavez sangat memahami bahwa setiap
revolusi membutuhkan konstitusi sebagai upaya mengatur dasar-dasar pengelolaan negara dan bagaimana ia harus dijaga dengan kekuatan aktif dari
bawah. Konstitusi baru, merupakan jembatan dari tatanan kekuasaan lama menuju revolusi Bolivarian.
C. Letak Geographis dan Geopolitik Venezuela
Venezuela adalah negara republik bekas jajahan Spanyol yang terletak di pantai utara Amerika Selatan sepanajang Laut Karibia. Negara ini berbatasan
dengan Kolombia di Barat, Guyana di Timur, dan Brazil di Selatan. Luas Wilayah Venezuela sekitar 912.050 kilometer persegi dengan Ibukota Caracas. Sebuah
kota terbesar dan termodern di Venezuela. Nama Venezuela diberikan oleh penjelajah Spanyol yang pertama kali mencapai benua Amerika Selatan. Saat itu
mereka menemukan perkampungan Indian berdiri diatas danau, yang mengingatkan mereka pada perkampungan yang berdiri diatas sungai di Venezia
di Italia. Venezuela dalam bahasa Spanyol yang berarti Venezia Kecil. Keadaan alam Venezuela terletak diujung barat laut Amerika Selatan,
dengan panjang garis pantai 2.800 kilometer. Deretan pegunungan memanjang
Universitas Sumatera Utara
dibagian utara dan selatan, sementara dibagian tengah berupa dataran rendah. Pola pegunungan ini membagi Venezuela menjadi empat daerah, yaitu : Lembah
Maracaibo, Dataran Tinggi Andean, daerah Lianos, dan Dataran Tinggi Guiana. Lembah Maracaibo terletak di bagian barat laut, disini terdapat danau Maracaibo
yang luasnya 3.512 kilometer persegi dan merupakan danau terbesar di Amerika Selatan. Di daerah ini juga terdapat lading minyak terbesar di Amerika Selatan.
Dataran Tinggi Andean yang terbentang dari barat daya lembah Maracaibo, terdiri atas Pegunungan Merida, Dataran Tinggi Tengah dan Dataran Tinggi Timur Laut
dengan puncak yang tertinggi adalah Puncak Pico Bolivar.
D. Gerakan Kiri Baru
Sejak tahun 1930-an sampai pertengahan 1970-an, imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin senantiasa ditantang oleh rezim-rezim gerakan-gerakan
nasionalis, populis, dan sosialis demokratik.
27
Secara umum, tantangan-tantangan ini bersifat reformis daripada revolusioner, dimana mereka mempertanyakan
elemen-elemen proyek imperialis, dan bukannya sistem secara keseluruhan. Gerakan perlawanan terhadap neoliberalisme di kawasan Amerika Latin
bukan tanpa sebab. Akar sejarah ekonomi-politik negara-negara Amerika Latin yang mengalami ketergantungan terhadap penetrasi kekuatan kapitalisme global,
sesungguhnya tidak berbeda jauh dengan kondisi negara dunia ketiga lainnya. Proses globalisasi yang di “back-up” proyek neoliberalisme Washington
Consensus ternyata justru melahirkan berbagai persoalan sosial-politik dan
27
Opcit, James Petras Henry Veltmeyer, Hal 137
Universitas Sumatera Utara
ekonomi yang semakin parah di Amerika Latin. Menjadikan masyarakat di benua itu semakin miskin, terutama kelompok indegeneous-nya.
Kemudian, Amerika Serikat sejak berakhirnya perang dingin, tidak terlalu menaruh perhatian kepada wilayah Amerika Latin lagi, meski untuk waktu yang
sangat lama wilayah ini disebut sebagai “backyard” halaman belakang Amerika Serikat. Sekarang ini, Amerika Serikat lebih berkonsentrasi di Timur Tengah,
sehingga perhatiannya terhadap gerakan-gerakan sosialis dan komunis di Amerika Latin semakin ditinggalkan.
Ambruknya Uni Soviet dan Eropa Timur serta berakhirnya Perang Dingin, bukan berarti mengakhiri sebab-sebab kelahiran ideologi dan program “kiri” di
Amerika Latin. Justru membantu “kiri” Amerika Latin mengubah stigma geographis yang ada sebelumnya. Pemerintahan “kiri” atau “kiri-tengah” di
Amerika Latin tidak lagi harus memilih antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Tidak ada lagi labelling negara mana yang menjadi satelit dari negara komunis
ataupun kapitalis. Ide-ide “kiri” di Amerika Latin ini juga semakin relevan dengan kondisi ketidakmerataan, kemiskinan, konsentrasi kekuasaan, keadilan, disparitas
sosial yang semakin akut di wilayah Amerika Latin.
28
Perubahan ke arah “kiri” yang banyak dianut di Amerika Latin sering disebut sebagai radically democracitizing democracy mendemokratiskan
demokrasi, mereka membangun kekuatan politik dan merebut kekuasaan politik melalui politik electoral. Oleh karena itu, mereka tidak menolak demokrasi, tetapi
demokrasi prosedural tidaklah cukup sehingga harus didemokratiskan. Inilah yang
28
Jurnal Sosial Demokrasi, Vol 4 No 1, Oktober-Desember 2008, Hal 14
Universitas Sumatera Utara
disebut dengan demokrasi substansial yang melibatkan masyarakat, dan untuk kepentingan publik ditujukan demokrasi tersebut.
Munculnya para pemimpin “kiri” Amerika Latin sejak tahun 1990-an pada umumnya memiliki karakter “sosialis” ataupun “populis”. Namun demikian, tentu
saja “kiri” dewasa ini di Amerika Latin berbeda dengan “kiri” masa lalu. Meskipun tujuan dan prioritasnya sama, tapi cara mencapainya mengalami
perkembangan dalam konteks globalisasi. Jika harus lebih mengartikan apa yang disebut sebagai “kiri” Amerika Latin,
maka bisa diartikan sebagai upaya pemimpin, partai dan gerakan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial melalui berbagai cara atau
manifestasi, baik dengan mobilisasi “akar rumput” dari bawah bottom-up, inisiatif kebijakan dari atas top-down yang dilakukan para pemimpn kharismatik
atau populis, maupun cara legislasi oleh partai politik yang berkuasa di parlemen.
29
Ada 3 elemen utama dari “kiri” Amerika Latin yang bisa kita catat, yakni ; Pertama, Adanya komitmen yang kuat, baik secara ideologis maupun politis,
dalam upaya untuk mempromosikan egalitarian. Kedua, adanya keinginan untuk menjadikan “negara” sebagai kekuatan penyeimbang pasar. Ketiga, penekanan
pada partisipasi rakyat popular participation. Secara sederhana, perjalanan “kiri” baru di Amerika Latin bisa dibagi
menjadi dua bagian besar. Yakni ; Pertama, open minded reformis. Mereka bercirikan “terbuka” dan berakar dari partai komunis yang dulu sangat
berorientasi pada Uni Soviet, dan lebih banyak memilih gerakan bersenjata.
29
Jurnal Sosial Demokrasi, Vol 4 No 1, Oktober-Desember 2008, Hal 12
Universitas Sumatera Utara
Ambruknya Uni Soviet menyadarkan mereka bahwa cara-cara bersenjata sebagaimana mereka lakukan selama ini tidak dapat dilakukan lagi. Oleh karena
itu, mereka masuk kedalam demokrasi elektoral. Uruguay, Brazil dan Chile adalah negara-negara yang termasuk dalam kategori ini. Mereka menaruh perhatian pada
masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial, tapi saat bersamaan mereka sangat fleksibel terhadap soal-soal ekonomi karena pada dasarnya mereka tidak menolak
pasar. Mereka umumnya menekankan pada kebijakan sosial, meski disaat bersamaan mereka sepakat dengan hampir semua kebijakan ekonomi ortodoks.
Kedua, close minded populis. Trend ini memiliki ciri “tertutup” dan berkembang di Venezuela, Bolivia, Argentina, Paraguay, Nikaragua dan Kuba. Bersifat
nasionalis, vocal dan secara historis akarnya berasal dari tradisi populisme Amerika Latin. Karakternya yang otoritarian dan hirau pada kekuasaan, pada
umumnya sangat peduli pada rakyat miskin. Membangun struktur korporatis dalam memformulasikan relasi antara negara dan masyarakat, serta memiliki
kecendrungan gandrung dengan proyek nasionalisasi perusahaan besar dan multinasional. Menurut Jorge Castaneda, kedua jalan ini merupakan serangan
balik “kiri” terhadap neoliberalisme the defensive strategy on the left.
30
Di Venezuela tidak ada organisasi revolusioner seperti yang terdapat di negara-negara lain di kawasan Amerika Latin. Paling jauh, yang ada adalah
gerakan pemberontakan seperti yang terjadi pada tahun 1989. Di Venezuela juga tidak ada gerakan sosial yang besar dan terorganisir layaknya ”Gerakan Petani
Pedesaan Tak Bertanah” di Brasil atau ”Gerakan Buruh Pengangguran Perkotaan” di Argentina. Di Venezuela juga tidak ada partai “kiri” yang besar seperti Partai
30
Ibit
Universitas Sumatera Utara
Buruh Brasil, atau gerakan gerilya yang kuat seperti FARC di Columbia. Satu- satunya partai “kiri” yang ada, Democratic Action, yang menjadi anggota
Socialist International, pada akhirnya juga mengalami kebangkrutan. Gerakan sosial di Venezuela relatif kecil dan terpecah-pecah ke dalam berbagai kepentinga
politik dan ekonomi. Seluruh organisasi yang ada baik di tingkat partai maupun serikat buruh berlomba-lomba memperebutkan akses terhadap penguasaan
minyak. Dengan kondisi gerakan seperti itu tak aneh jika perlawanan rakyat terhadap kekuasaan oligarki Venezuela selalu menemui kegagalan. Hal
kebangkrutan Partai Democratica Action disebabkan karena partai yang ada di Venezuela ini masuk dalam kategori “kanan”.
31
Apalagi semenjak peristiwa caracazo tahun 1989, melibatkan Presiden Carlos Andres Perez yang berasal dari
Partai Democratica Action. Disaat Perez dipilih lagi tahun 1989, kekecewaan pada rakyat meninggi, karena Ia menempuh paket atau program yang disponsori
oleh IMF. Privatisasi industry milik negara, penghilangan subsidi-subsidi, devaluasi mata uang dipaksakan ke public, dan semuanya mendapatkan protes
dalam bentuk pemogokan buruh-buruh, aksi-aksi mahasiswa, dan bahkan kerusuhan yang bernuansa kekerasan.
32
Kelompok yang berpotensi besar untuk secara serius mengancam kekuasaan oligarki yang hegemonik itu adalah militer. Terlebih di dalam tubuh institusi ini
mulai berkembang nilai-nilai baru yang diinspirasikan oleh gerakan yang dilakukan oleh Simón Bolívar. Dalam tubuh institusi bersenjata yang ingin
menanggalkan peran tradisionalnya sebagai tukang gebuk oligarki tersebut, seorang Hugo Chávez muncul ke permukaan. Dinamika perkembangan ke arah
31
Opcit, Jurnal Sosdem, Hal 17
32
Opcit, Nurani Soyomukti, Hal 80
Universitas Sumatera Utara
“kiri” secara radikal di Venezuela dilakukan oleh Chavez dan kawan-kawan yang tergabung dalam Lingkar Bolivarian. Meski seorang tokoh militer, pada saat
terjadi gejolak perlawanan rakyat, Chavez justru memberanikan tampil dan bergerak untuk mendukung massa rakyat yang melawan pemerintahanyang
menjadi sumber dari gejolak. Chavez tidak mencari kambing hitam. Ia hadir dengan mencari sumber persoalan yang ada, yaitu pemerintah yang menerapkan
kebijakan neoliberalisme yang anti rakyat.
33
Gerakan revolusi Chavez di Venezuela bukanlah gerakan reformis dari kondisi sebelumnya. Gerakan Revolusi Bolivarian yang dituangkannya dalam
bentuk kebijakan politik dilandaskan pada upaya untuk mengembalikan hak-hak politik, ekonomi, dan kebudayaan pada rakyat. Yang utama adalah bagaimana
asset-aset dan sumber daya ekonomi dapat direbut dari tangan pemodal yang digunakan untuk menumpuk keuntungannya sendiri, dan kemudian dikuasai oleh
negara untuk membiayai program-program sosial dan public terutama masalah kesehatan, perumahan,pendidikan, dan pelayanan-pelayanan public lainnya.
Melibatkan partisipasi rakyat popular participation dalam pembentukan konstitusi, dan mensosialisasikannya secara progressif. Dimana-mana perdebatan
tentang konstitusi selalu berlangsung dan membawa buku saku konstitusi di katongnya. Bahkan, pasal-pasal dalam konstitusi di Venezuela dijadikan bungkus
kacang, permen, ataupun coklat agar ketika orang membeli coklat, permen ditoko- toko milik negara atau koperasi, mereka membaca pasal yang mengenai hak
mereka.
34
Hal ini sangat tepat sekali ketika Chavez mengatakan, “bila kita hendak
33
Opcit, Nurani Soyomukti, Hal 84
34
Opcit, Jurnal Sosdem, Hal 18
Universitas Sumatera Utara
mengentaskan kemiskinan, kita harus berikan kekuasaan, pengetahuan, kredit, teknologi, dan organisasi pada si miskin”.
Dalam kampanye menjelang pemilu, Chavez berjanji akan terus meningkatkan upayanya dalam menjadikan Venezuela sebagai bangsa yang lebih
makmur dan egaliter. Bahkan, Chavez mempertegas gerakan kirinya bukanlah bersifat reformis, akan tetapi revolusioner sosialisme. Chavez berpesan kepada
lawan-lawan politiknya, bahwa paham sosialisme tidak sepatutnya ditakuti, karena paham tersebut mengandung nilai-nilai kemanusiaan. “Kita telah
menunjukkan Venezuela berwarna merah, Tidak ada yang perlu takut dengan merahnya sosialisme. Sosialisme adalah manusia dan cinta. sedangkan,
imperialism harus jatuh. Amerika Serikat harus runtuh karena kita butuh dunia baru.” Chavez juga menyatakan bahwa kemenangannya, merupakan kekalahan
lain bagi setan yang selama ini mencoba mendominasi dunia.
35
Revolusi Bolivarian Chavez adalah sebuah bentuk gerakan “kiri” populis progressif yang sangat menentang segala bentuk imperialism dan globalisasi
kapitalisme yang dimotori oleh Neoliberalisme-nya Washington. Revolusi yang dilakukan secara radikal, mampu mengubah tatanan dunia lama yang penuh
dengan intrik kekuasaan, ototritarianisme, dan perampasan hak-hak politik dan ekonomi Rakyat Venezuela, menjadi tatanan dunia baru yang demokratis
substansial dan penuh dengan surga kesejahteraan bagi rakyat Venezuela.
E. Konfigurasi Kekuatan Di Venezuela