Di Indonesia terutama di daerah pedalaman dan pegunungan masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi garam yang tidak mengandung yodium. Padahal
yodium sangat penting untuk kebutuhan tubuh manusia. Syarat garam beryodium yang dapat memberikan manfaat pada konsumen adalah yang mengandung yodium
sebanyak 30 ppm, akan tetapi masih banyak beredar garam beryodium 30 ppm. Maka untuk itu perlu dilakukan pemantauan di masyarakat tentang penggunaan
garam yang dikonsumsi. Lindawati, 2006. Provinsi dengan cakupan konsumsi garam cukup beryodium terendah adalah
Nusa Tenggara Barat 27,9, Nusa Tenggara Timur 31,0 dan Sulawesi Barat 34,2. Sedangkan provinsi dengan cakupan tertinggi adalah Kep. Bangka Belitung
98,7, Jambi 94,4 dan Sumatera Selatan 93,0. Sementara itu untuk provinsi Sumatera Utara persentasenya sebesar 89,9. Profil Kesehatan Indonesia, 2009.
Kecamatan Pancur Batu masih merupakan daerah yang mengalami keterbatasan akses garam beryodium. Hal ini dibuktikan berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Syahputra pada tahun 2003, didapatkan hasil rata – rata kadar yodium
garam di beberapa desa di kecamatan Pancur Batu yaitu 12,9 ± 11,4 ppm Syahputra, 2003.
Selain daripada itu, dari hasil survey gangguan akibat kekurangan yodium oleh Dinas Kesehatan Deli Serdang yang menunjukkan kecamatan Pancur Batu
merupakan daerah endemik sedang Dinas Kesehatan Deli Serdang, 1998.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskanlah masalah sebagai berikut :
Apakah kandungan yodium pada garam dapur di warung dan pasar tradisional di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom kecamatan Pancur Batu tahun 2011
sudah memenuhi standar?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan yodium pada garam dapur di warung dan pasar tradisional di Desa Tengah, Desa
Hulu dan Tanjung Anom kecamatan Pancur Batu tahun 2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tingkat konsentrasi kadar yodium pada garam dapur yang beredar di warung dan pasar tradisional.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kandungan yodium pada garam dapur terutama di daerah Pancur Batu.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hormon Tiroid
Hormon tiroid mengatur ekspresi gen, diferensiasi jaringan dan perkembangan umum. Kelenjar tiroid menghasilkan 2 hormon asam iodoamino, yaitu 3,5,3’-
triiodotironin T
3
dan 3,5,3’,5’-tetraiodotironin tiroksin, T
4
, yang telah lama diketahui kepentingannya dalam pengaturan metabolisme umum, perkembangan dan
diferensiasi jaringan. Granner, 2003.
Gambar 2.1. Struktur hormon tiroid dan senyawa – senyawa yang berhubun
Universitas Sumatera Utara
2.2. Metabolisme Yodida
Menurut Granner 2003, metabolisme yodida melibatkan beberapa tahapan yang terpisah :
A. Konsentrasi yodida I
-
: kelenjar tiroid bersama dengan beberapa jaringan epitel lainnya, termasuk kelenjar mammae, korion, kelenjar saliva dan lambung,
mampu memekatkan I
-
dengan melawan gradien elektrokimia yang kuat. Proses ini bergantung pada energi dan berkaitan dengan pompa Na
+
K
+
yang bergantung-ATPase. Aktivitas transporter I
-
tiroid dapat dipisahkan dari tahap biosintesis hormon berikutnya melalui penghambatan organifikasi I
-
dengan obat
– obat golongan tiourea. Rasio yodida dalam tiroid terhadap yodida dalam serum rasio T:S merupakan pencerminan aktivitas transporter. Rasio T:S pada
manusia dengan diet yodium yang normal adalah 25:1. B.
Oksidasi I
-
: kelenjar tiroid merupakan satu – satunya jaringan yang dapat
mengoksidasi I
-
hingga mencapai status valensi yang lebih tinggi; proses oksidasi ini merupakan suatu tahapan yang wajib ada dalam organifikasi I
-
dan biosintesis hormon tiroid. Tahapan ini melibatkan enzim peroksidase yang
mengandung heme dan terjadi pada permukaan lumen sel folikular. C.
Iodinasi tirosin : yodida yang teroksidasi akan bereaksi dengan residu tirosil dalam tiroglobulin di dalam suatu reaksi yang mungkin pula melibatkan enzim
tiroperoksidase. Posisi 3 pada cincin aromatik merupakan bagian yang pertama kali mengalami iodinasi dan kemudian baru posisi 5-nya sehingga membentuk
masing – masing MIT dan DIT. Reaksi ini, yang kadang – kadang disebut
organifikasi, terjadi dalam waktu beberapa detik saja di dalam tiroglobulin luminal. Begitu iodinasi terjadi, yodium tidak segera meninggalkan kelenjar
tiroid. Tirosin bebas dapat mengalami iodinasi tetapi tidak disatukan ke dalam protein mengingat tidak adanya tRNA yang mengenali tirosin teriodinasi itu .
Universitas Sumatera Utara
D. Perangkaian iodotirosil : perangkaian dua molekul DIT untuk membentuk T
4
atau perangkaian MIT dengan DIT untuk membentuk T
3
akan terjadi di dalam molekul tiroglobulin, sekalipun hal ini tidak berarti bahwa kemungkinan
penambahan MIT atau DIT bebas pada DIT yang terikat sudah bisa disingkirkan. Enzim tersendiri untuk perangkaian tersebut masih belum
ditemukan, dan karena reaksi perangkaian ini merupakan proses oksidasi, kita memperkirakan bahwa enzim tiroperoksidase yang sama akan mengatalisis
reaksi ini dengan merangsang pembentukan radikal bebas iodotirosin. Hipotesis ini didukung oleh hasil observasi yang menunjukkan bahwa obat yang sama
yang menghambat oksidasi I
-
juga menghambat reaksi perangkaian. Hormon tiroid yang terbentuk tetap merupakan bagian integral tiroglobulin sampai
molekul tiroglobulin ini terurai seperti dikemukakan di atas. Hidrolisis tiroglobulin dirangsang oleh TSH tetapi dihambat oleh I
-
; efek yang belakangan ini kadang
– kadang dimanfaatkan dengan penggunaan kalium yodida untuk mengobati hipertiroidisme.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Model metabolisme yodida di dalam folikel tiroid . Tampak sebuah
sel folikular yang menghadap lumen folikular dan ruang ekstrasel di bawah. Yodida memasuki tiroid terutama lewat pengangkut. Sintesis hormon tiroid terjadi di ruang
folikular melalui serangkaian reaksi yang banyak di antaranya berlangsung dengan diperantarai enzim peroksidase. Hormon tiroid dilepas dari tiroglobulin melalui
hidrolisis. Tgb, tiroglobulin; MIT, monoiodotirosin; DIT, diiodotirosin; T
3
, triiodotironin; T
4
, tetraiodotironin. Tanda bintang menunjukkan tahapan atau proses yang merupakan defisiensi enzim yang diwariskan sehingga menyebabkan penyakit
gondok goiter kongenital yang sering mengakibatkan hipotiroidisme.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Yodium 2.3.1. Definisi yodium