BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross-sectional.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2011 dengan memilih warung dan pasar tradisional di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom
kecamatan Pancur Batu. Alasan pemilihan tempat didasarkan pada kurang memadainya akses garam beryodium di kecamatan Pancur Batu. Untuk selanjutnya
pengukuran kadar yodium akan dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai
karakteristik tertentu. Sastroasmoro, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah garam dapur yang dibuat sendiri dan yang sudah beredar di warung dan pasar
tradisional. 4.3.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian subset dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Sastroasmoro, 2010. Sampel dalam
penelitian ini adalah garam dapur yang beredar di warung dan pasar tradisional.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria inklusi : Garam dapur yang dijual di warung dan pasar tradisional di kecamatan Pancur Batu.
Kriteria eksklusi : a. Garam dapur yang kemasannya rusak
b. Garam dapur yang kadaluarsa c. Garam dapur yang tidak ada label POM
Besar sampel ditentukan dengan rumus : N =
�
£ 2
�
2
Madiyono, 2010 N =
1,96
2
. 0,126 . 1 − 0,126
0,126
2
N= 30 N= jumlah sampel
Z
£
= tingkat kepercayaan = 1,96 P = proporsi keadaan yang akan dicari = 0,126
d= selisih nilai prevalensi gondok di Deli Serdang dan di Sumatera Utara terkecil
= 12,6 - 0,0 = 12,6
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling di warung dan pasar tradisional di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom. Setelah
pengumpulan sampel terpenuhi, sampel tersebut dibawa ke Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran USU untuk dilakukan pemeriksaan kadar yodiumnya dengan
metode Spektrofotometri.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1. Alat dan Bahan
Alat : 1. Spektrofotometer UV-1240 merk Shimadzu
2. Neraca digital 3. Botol sampel
4. Pipet tetes 5. Gelas ukur
6. Labu ukur Bahan :
1. Garam dapur beryodium yang beredar di warung dan pasar tradisional 2. Aquades
3. KIO
3
kadar 99,7 4. HNO
3
pekat 65 5. KI kadar 99,5
4.4.2. Pembuatan larutan – larutan induk
a. Larutan induk KIO
3
100 ppm 1000 ml Menimbang sebanyak 0,1224 gram KIO
3
, dimasukkan dalam labu ukur 1000 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda.
b. Larutan HNO
3
1M Menimbang sebanyak 8,4950 ml HNO
3
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda.
c. Larutan KI 1M Menimbang sebanyak 16,600 gram KI dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml
kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Penentuan kurva kalibrasi larutan KIO
3
Larutan KIO
3
100 ppm diambil 0 ml ; 0,2 ml ; 0,4 ml ; 0,6 ml ; 0,8 ml ; 1 ml ; 1,2 ml, masing
– masing larutan ditambah 1 ml HNO
3
1 M dan 2 ml KI 1 M, dan masing
– masing diencerkan dengan aquades hingga 10 ml, larutan menjadi 0 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 10 ppm dan 12 ppm. Kemudian ditentukan absorbansinya pada
panjang gelombang yang telah ditentukan dan membuat kurva kalibrasi larutan standar antara absorbansi Y dan konsentrasi X.
4.4.4. Penentuan konsentrasi dan kadar KIO
3
dalam garam beryodium
Menimbang 2 gram garam yang dilarutkan dengan 20 ml aquades, kemudian ditambah 1 ml HNO
3
1 M dan 2 ml KI 1 M. Kemudian melakukan analisis dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 435nm, dan diperoleh data
absorbansi, dihitung konsentrasi dan kadar KIO
3
dalam garam beryodium.
4.4.5. Prosedur pemakaian alat spektrofotometer UV-Vis pada metode fotometer
1. Menyalakan alat dengan menekan tombol poser pada sisi belakang alat. Sebelumnya harus diperiksa sampel kompartemen harus dalam keadaan kosong.
Instrumen akan secara otomatis melakukan inisialisasi. 2. Setelah proses inisialisasi selesai maka akan tampil layar menu utama. Selanjutnya
dipilih metode fotometer dengan menekan tombol 1. 3. Untuk mengukur panjang gelombang yang akan digunakan analisa tekan tombol [
GOTO WL ], tekan [ Numerik ] untuk memasukkan panjang gelombang yang diinginkan kemudian tekan [ ENTER ].
4. Tekan [ F1 ] untuk mengubah mode pengukuran hingga diperoleh mode yang diinginkan ABS atau persen T.
5. Masukkan kuvet yang berisi larutan blanko ke dalam kompartemen sampel, baik untuk sisi standar maupun sisi sampel.
6. Tekan [ AUTO ZERO ] untuk menolkan sinyal.
Universitas Sumatera Utara
7. Ganti kuvet pada sisi sampel dengan sampel yang akan dianalisa. 8. Tekan [ START ] untuk membaca nilai absorban dan transmitansinya.
9. Ulangi langkah 6 – 8 untuk sampel berikutnya.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang diperoleh akan dipergunakan untuk menghitung nilai rata – rata
kandungan yodium pada garam dapur yang beredar di warung dan pasar tradisional. Dan data tersebut akan dianalisa dengan menggunakan program SPSS 17.0.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Skema Cara Kerja
Skema Cara Kerja Pembuatan Larutan Standar KIO
3
untuk Pembuatan Kurva Kalibrasi
+ Aquades 1000 ml
Diambil 0 ; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1 ; 1,2 + 1 ml HNO3 1 M
+ 2 ml KI 1 M + aquades 10 ml
λ maks = 435 nm
Gambar 4.1 Skema Pembuatan Larutan Standar KIO3 untuk Pembuatan Kurva Kalibrasi
0,1224 g KIO
3
Larutan Standar KIO3 100 ppm
Larutan standar dengan konsentrasi 0,2,4,6,8,10 dan 12 ppm
10 ml sampel
Diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer UV-Vis
Hasil pengukuran absorbansi
Dibuat kurva larutan standar KIO3 antara Absorbansi Y dan Konsentrasi X
Universitas Sumatera Utara
Skema Cara Kerja Penentuan Konsentrasi dan Kada KIO
3
dalam Sampel
+ aquades 20 ml
+1 ml HNO
3
1 M + 2 ml KI 1 M
Gambar 4.2 Skema Penentuan Konsentrasi dan Kadar KIO
3
dalam Garam Beryodium
Garam 2 gram
Larutan sampel
Diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer UV-
Vis pada λ maks 435 nm
Dihitung konsentrasi dan kadar KIO
3
dalam sampel Hasil pengukuran
absorbansi
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN