2.5.7.1. Alat dan Bahan
Alat : 1. Spektrofotometer UV-1240 merk Shimadzu
2. Neraca digital 3. Botol sampel
4. Pipet tetes 5. Gelas ukur
6. Labu ukur
Bahan : 1. Garam dapur beryodium yang beredar di warung dan pasar tradisional
2. Aquades 3. KIO
3
kadar 99,7 4. HNO
3
pekat 65 5. KI kadar 99,5
2.5.7.2. Pembuatan larutan – larutan induk
a. Larutan induk KIO
3
100 ppm 1000 ml Menimbang sebanyak 0,1224 gram KIO
3
, dimasukkan dalam labu ukur 1000 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda.
b. Larutan HNO
3
1M Menimbang sebanyak 8,4950 ml HNO
3
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda.
c. Larutan KI 1M Menimbang sebanyak 16,600 gram KI dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml
kemudian diencerkan dengan aquades sampai tanda.
Universitas Sumatera Utara
2.5.7.3. Penentuan kurva kalibrasi larutan KIO
3
Larutan KIO
3
100 ppm diambil 0 ml ; 0,2 ml ; 0,4 ml ; 0,6 ml ; 0,8 ml ; 1 ml ; 1,2 ml, masing
– masing larutan ditambah 1 ml HNO
3
1 M dan 2 ml KI 1 M, dan masing
– masing diencerkan dengan aquades hingga 10 ml, larutan menjadi 0 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 10 ppm dan 12 ppm. Kemudian ditentukan absorbansinya pada
panjang gelombang yang telah ditentukan dan membuat kurva kalibrasi larutan standar antara absorbansi Y dan konsentrasi X.
2.5.7.4. Penentuan konsentrasi dan kadar KIO
3
dalam garam beryodium
Menimbang 2 gram garam yang dilarutkan dengan 20 ml aquades, kemudian ditambah 1 ml HNO
3
1 M dan 2 ml KI 1 M. Kemudian melakukan analisis dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 435nm, dan diperoleh data
absorbansi, dihitung konsentrasi dan kadar KIO
3
dalam garam beryodium.
2.5.7.5. Prosedur pemakaian alat spektrofotometer UV-Vis pada metode fotometer
1. Menyalakan alat dengan menekan tombol poser pada sisi belakang alat. Sebelumnya harus diperiksa sampel kompartemen harus dalam keadaan kosong.
Instrumen akan secara otomatis melakukan inisialisasi. 2. Setelah proses inisialisasi selesai maka akan tampil layar menu utama.
Selanjutnya dipilih metode fotometer dengan menekan tombol 1. 3. Untuk mengukur panjang gelombang yang akan digunakan analisa tekan tombol
[ GOTO WL ], tekan [ Numerik ] untuk memasukkan panjang gelombang yang diinginkan kemudian tekan [ ENTER ].
4. Tekan [ F1 ] untuk mengubah mode pengukuran hingga diperoleh mode yang diinginkan ABS atau persen T.
5. Masukkan kuvet yang berisi larutan blanko ke dalam kompartemen sampel, baik untuk sisi standar maupun sisi sampel.
6. Tekan [ AUTO ZERO ] untuk menolkan sinyal.
Universitas Sumatera Utara
7. Ganti kuvet pada sisi sampel dengan sampel yang akan dianalisa. 8. Tekan [ START ] untuk membaca nilai absorban dan transmitansinya.
9. Ulangi langkah 6 – 8 untuk sampel berikutnya.
2.5.8. Jenis Garam di Indonesia