3. Air Air yang dipergunakan sebagai pelarut KIO
3
sebaiknya air yang memenuhi persyaratan air minimum.
2.5.9.2. Cara Iodisasi
Menurut Departemen Perindustrian Sulawesi Utara 1989, iodisasi atau pembubuhan zat, dalam hal ini senyawa kalium iodat KIO
3
ada beberapa cara : a.
Dengan penambahan larutan KIO
3
4 sebanyak 0,5 ml melalui mikro buret kemudian diaduk dan dianalisa.
b. Dengan penambahan KIO
3
4 yang dikerjakan oleh suatu unit peralatan iodisasi dilakukan pada garam yang belum dimasukkan ke dalam karung untuk
di homogenkan dan kemudian dimasukkan ke dalam karung. c.
Iodisasi dilakukan dengan cara mengaduk larutan KIO
3
4 – 5 ke dalam satu
kotak kayu bersama dengan garam secara bertahap. Tahap pertama adalah sebagian garam non yodium yang akan diiodisasi ±20
dari jumlah garam yang akan diiodisasi ditambahkan dengan larutan KIO
3
secukupnya diaduk sampai rata Departemen Perindustrian Sulawesi Utara, 1989. Tahap kedua adalah garam yang telah diiodisasi pada tahap pertama yaitu
80 dari jumlah garam yang akan diiodisasi. Departemen Perindustrian Sulawesi Utara, 1989.
2.6.0. Persyaratan Hasil yang Diperoleh
Kadar KIO
3
yang harus dikandung oleh garam beryodium harus mengandung KIO
3
sebanyak 40 ppm atau 40 mgkg garam dengan toleransi 10 ppm. Dengan mengatur kondisi dari bahan dan peralatan yang dipergunakan diusahakan agar
diperoleh hasil dengan kadar KIO
3
40 ppm, demikian pula dibantu dengan pengadukan akan menghasilkan pemerataan kandungan yodiumnya. Departemen
Perindustrian Banjar Baru, 1989.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Identifikasi Yodium pada Garam Dapur di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu
Tahun 2011
3.2. Definisi Operasional Penelitian 3.2.1. Definisi Operasional :
1. Kadar yodium standar adalah kandungan yodium dalam garam dapur yang memenuhi kadar Standar Nasional Indonesia SNI antara lain mengandung
KIO3 sebesar 30 – 80 ppm.
2. Kadar yodium tidak standar adalah kandungan yodium dalam garam dapur yang tidak memenuhi SNI.
3. Garam dapur adalah garam yang dipergunakan untuk mengolah makanan pada penduduk Desa Hulu, Desa Tengah dan Tanjung Anom kecamatan Pancur
Batu. 3.2.2. Cara Ukur
: Laboratorium Biokimia FK USU Metode Spektrofotometri 3.2.3. Alat Ukur
: Spektrofotometer UV-Vis 3.2.4. Hasil Ukur
: Syarat garam dapur yang baik dikonsumsi bila kadar yodium 30 ppm
3.2.5. Skala Pengukuran : Skala nominal Garam dapur yang dikonsumsi
masyarakat Identifikasi Yodium
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross-sectional.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2011 dengan memilih warung dan pasar tradisional di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom
kecamatan Pancur Batu. Alasan pemilihan tempat didasarkan pada kurang memadainya akses garam beryodium di kecamatan Pancur Batu. Untuk selanjutnya
pengukuran kadar yodium akan dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian