Gambaran Umum Kota Medan Gambaran Umum Apotek di Kota Medan Karakteristik Responden Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah selatan, barat dan timur. Kota ini memiliki 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 adalah 2.778.902 jiwa.

4.2 Gambaran Umum Apotek di Kota Medan

Menurut Dinas Kesehatan Kota Medan, jumlah seluruh apotek di Kota Medan pada tahun 2010 adalah sekitar 567 apotek. Data tersebut berdasarkan alamat apotek yang tersebar di dua puluh satu kecamatan.

4.3 Karakteristik Responden Penelitian

Responden untuk penelitian ini diperoleh dari lima apotek. Hal ini berdasarkan pada jenis-jenis apotek yaitu apotek K-24 Yamin, Kimia Farma 27, Dian Farma, Pelangi dan Guardian Sun Plaza. Untuk penelitian ini peneliti mendapatkan 100 orang responden. Untuk masing-masing apotek 20 responden. Karakteristik responden pada Tabel 4.1 halaman 26, dapat dilihat bahwa konsumen yang datang ke apotek, adalah konsumen yang masih berusia produktif 18-49 tahun sebesar 83, dengan 52 jenis kelamin laki-laki dan 48 perempuan, dimana resep atau obat yang dibeli untuk diri sendiri 52 dan 42 untuk anakkeluarga. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Penelitian No Pertanyaan Jumlah n=100 1 Umur 13-17 tahun 4 4 18-49 tahun 83 83 50 tahun 13 13 2 Jenis kelamin Laki-laki 52 52 Perempuan 48 48 3 Pendidikan Tidak tamat SD SD SMP 5 5 SMA 42 42 Perguruan TinggiAkademi 53 53 4 Penghasilan Rp 1000.000,00 Rp 1000.000,00 sd Rp 5.000.000,00 48 48 Rp 5.000.000,00 52 52 5 Pekerjaan Mahasiswamahasiswi 13 13 Wiraswasta 21 21 Pegawai negeri sipil 5 5 Pegawai swasta 24 24 Ibu rumah tangga 27 27 Lain-lain 10 10 6 Berapakali datang ke apotek Baru pertama kali 13 13 2-5 kali 23 23 Lebih dari 5 kali 64 64 7 Resep atau obat yang ditebus untuk Diri sendiri 52 52 Anakkeluarga 42 42 Orang lain 6 6 Berdasarkan karakteristik responden kebanyakan konsumen yang datang untuk menebus resep atau pengobatan sendiri swamedikasi ke apotek adalah mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Hal ini terbukti dari segi pendidikan, perguruan tinggiakademi memiliki persentase terbesar yaitu 53. Kemudian diikuti oleh SMA 42 dan SMP 5. Berdasarkan data diperoleh persentase Universitas Sumatera Utara penghasilan terbesar dari konsumen Rp.5.000.000,00 adalah 52, dengan pekerjaan yang terbanyak adalah ibu rumah tangga 27 diikuti oleh pegawai swasta 24 dan wiraswasta 21. Dengan pendidikan yang tinggi maka penghasilan dari konsumen rata-rata menengah ke atas. Hal ini sangat berhubungan dengan pertanyaan No. A3 yaitu obat dijual dengan harga yang wajar. Dengan penghasilan menengah ke atas tersebut konsumen merasa obat yang dijual masih dalam taraf kewajaran. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen mengharapkan pelayanan yang lebih baik seperti adanya kartu anggota bagi pelanggan apotek dan nomor antrian konsumen. Konsumen yang datang ke apotek umumnya adalah konsumen yang sudah loyal menjadi pelanggan apotek sebelumnya, terbukti dengan mereka menebus resep atau pengobatan sendiri swamedikasi ke apotek ≥5 kali dengan persentase terbesar 64. Kepuasan konsumen dapat mempengaruhi minat untuk kembali ke apotek yang sama. Konsumen yang puas akan menjadi pelanggan yang loyal, berupa promosi dari mulut ke mulut bagi calon konsumen lainnya, yang diharapkan sangat positif bagi usaha apotek Supranto, 2006.

4.4 Distribusi Penilaian Harapan dan Kenyataan pada Variabel-Variabel