Persentase Tingkat Kepuasan pada Variabel-Variabel yang

Pada variabel ketanggapan, empati dan fasilitas berwujud kenyataan yang dirasakan konsumen lebih tinggi daripada harapannya. Hal ini membuktikan bahwa variabel tersebut telah dipenuhi oleh apotek. Variabel-variabel tersebut merupakan pelayanan produk dan jasa yang tersedia untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap apotek. Menurut Supranto 2006, terdapat lima determinan penilaian jasa yaitu kehandalan reliability adalah kemampuan untuk melaksankan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, ketanggapan responsiveness kemauan untuk membantu pelanggan yang memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan, keyakinan confidence pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau “assurance”, empati emphaty syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan, dan berwujud tangible penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi.

4.5 Persentase Tingkat Kepuasan pada Variabel-Variabel yang

Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Kota Medan. Berdasarkan tabel 4.4 pada halaman 33 diperoleh data bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap variabel kehandalan 88,89 yang terdiri dari kecepatan pelayanan sebesar 88,37, kelengkapan obat 80,56, kewajaran harga obat 90,97, keramahan petugas 93,45 dan kesiapan membantu 91,61. Dan dari variabel ketanggapan diperoleh tingkat kepuasan konsumen 92,50 meliputi cepat tanggap 92,76, pemberian solusi 90,80, komunikasi efeektif 94,33, dan informasi obat 92,15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Persentase Tingkat Kepuasan pada Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Kefarmasian di Apotek di Kota Medan. VARIABEL-VARIABEL YANG NO MEMPENGARUHI KENYATAAN HARAPAN KEPUASAN PASIEN A. KEHANDALAN 1969 2215 88,89 A1 Kecepatan pelayanan 395 447 88,37 A2 Kelengkapan obat 373 463 80,56 A3 Kewajaran harga obat 383 421 90,97 A4 Keramahan petugas 414 443 93,45 A5 Kesiapan membantu 404 441 91,61 B. KETANGGAPAN 1592 1721 92,50 B1 Cepat tanggap 397 428 92,76 B2 Pemberian solusi 385 424 90,80 B3 Komunikasi efektif 399 423 94,33 B4 Informasi obat 411 446 92,15 C. KEYAKINAN 1249 1375 90,84 C1 Pengetahuan dan keterampilan 404 448 90,18 C2 Kualitas obat 417 458 91,05 C3 Kesesuaian produk obat 428 469 91,26 D. EMPATI 1196 1259 95,00 D1 Perhatian petugas 384 413 92,98 D2 Pelayanan tanpa memandang status sosial 414 429 96,50 D3 Kenyamanan menunggu 398 417 95,44 E. FASILITAS BERWUJUD 1585 1647 96,24 E1 Kebersihan dan kerapian apotek 415 432 96,06 E2 Exterior dan Interior ruangan 390 400 97,50 E3 Kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat 381 413 92,25 E4 Kebersihaan dan kerapian petugas 399 402 99,25 Rata-rata 7591 8217 92,38 Tingkat kepuasan konsumen terhadap variabel keyakinan adalah 90,84 yang terdiri dari pengetahuan dan keterampilan petugas 90,18, kualitas obat 91,05 dan kesesuain obat 91,26. Berdasarkan variabel empati diperoleh tingkat kepuasan 95,00 yang meliputi perhatian petugas 92,98, pelayanan Universitas Sumatera Utara tanpa memandang status sosial 96,50 dan kenyamanan menunggu 95,44. Dari variabel fasilitas berwujud didapat tingkat kepuasan konsumen sebesar 96,24 yang terdiri dari kebersihan dan kerapian apotek 96,06, penataan exterior dan interior ruangan 97,50, kelengkapan, kesiapan dan kebersihan alat 92,25 serta kebersihan dan kerapian petugas 99,25. Dari keseluruhan variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan kefarmasian apotek di kota Medan, diperoleh tingkat kepuasan sebesar 92,38. Dimana dengan tingkat kepuasan ini menunjukkan konsumen sudah puas atas pelayanan kefarmasian yang diberikan oleh apotek di kota Medan, walaupun masih terdapat beberapa variabel yang harus diperbaiki oleh apotek. Tingkat kepuasan konsumen perlu dievaluasi setiap saat guna perkembangan dan kemajuan apotek, ini disebabkan oleh kepuasan konsumen setiap saat akan berubah seiring dengan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen tersebut. Konsumen merupakan kunci dalam mempertahankan persaingan yang semakin meningkat saat ini. Maka kepuasan konsumen menjadi prioritas utama dalam memajukan usaha, dimana tingkat kepentingan dan harapan konsumen serta pelaksanaan atau kinerja yang dilakukan haruslah sesuai dengan keinginan konsumen dan apotek harus memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen, agar mereka merasa puas karena konsumen merupakan salah satu faktor penentu dalam memajukan sebuah apotek. Dengan semakin ketatnya persaingan, maka perusahaan perlu untuk memperhatikan pelangganya. Terdapat berbagai cara untuk menarik perhatian Universitas Sumatera Utara pelanggan, antara lain adalah memberikan potongan harga kepada pelanggan setia dan memberikan pelayanan yang lebih baik Supranto, 2006. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerjahasil yang dirasakannya dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kemampuan apotek memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen merupakan salah satu nilai tambah bagi apotek tersebut, dimana pihak apotek dapat mengerti dan menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen Supranto, 2006. 4.6 Pembuatan Diagram Kartesius 4.6.1 Perhitungan Nilai Rata-Rata Kenyataan Vs Harapan Konsumen