Perilaku Kesehatan Pengetahuan Kesehatan Kerja

yang cukup, bebas debu, sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya, dan sebagainya Notoatmodjo, 2007.

2.7.1. Perilaku Kesehatan

Becker 1979 mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan health related behaviour sebagai berikut ; Perilaku kesehatan health behaviour, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan- tindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan, memilih makanan, sanitasi, dan sebagaianya. Dalam hal ini juga termasuk tindakan untuk mencegah kecelakaan kerja. Lawrence Green, 1980 menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku behaviour causes dan faktor di luar perilaku non behaviour causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor : • Faktor predisposisi predisposising factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. • Faktor-faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara • Faktor-faktor pendorong reinforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Dari teori Green ini dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku Notoatmodjo, 2007.

2.7.2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007. Menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu : a. Tahu know Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. b. Memahami comprehensian Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Universitas Sumatera Utara c. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. d. Analisa analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Notoatmodjo, 2003. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden Pengetahuan terkait dengan pencegahan kecelakaan kerja menjadi fokus utama.

2.7.3. Sikap