Pencegahan Kecelakaan Kerja TINJAUAN PUSTAKA

lima domino yang berdiri sejajar yaitu : kebiasaan seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman hazard, kecelakaan, serta cidera Suardi, 2005. Birds 1967 memodifikasi teori domino Heinrich dengan mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan yaitu :manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak, dan kerugian Suardi, 2005. Dalam konteks ini, faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja, dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya : 1. Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain. 2. Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan benda- benda padat. 3. Faktor biologi, baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. 4. Faktor fisiologis, seprti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja. 5. Faktor mental-psikologis, yaitu susunan kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan sebagainya Suardi, 2005.

2.4. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan : 1. Perundang - undangan, yaitu ketentuan -ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi -kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian, dan cara kerja peralatan industri, tugas- Universitas Sumatera Utara tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervisi medis, PPK, dan pemeriksaan kesehatan. 2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi atau tak resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan jenis- jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higene umum, atau alat-alat perlindungan diri. 3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan - ketentuan perundang undangan yang diwajibkan. 4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengamanan, pengujian alat - alat perlindungan tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau penelahaan tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan pengangkat lainnya. 5. Riset Medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan. 6. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola - pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. 7. Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik, sekolah-sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukangan. 8. Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang baru, dalam keselamatan kerja. Universitas Sumatera Utara 9. Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk selamat Suma’mur, 1997. 10.Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oleh perusahaan, jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik. 11.Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja. Pada perusahaanlah kecelakaan terjadi, sedangkan pola-pola kecelakaan pada suatu perusahaan sangat tergantung kepada tingkat kesadaran akan keselamatan kerja oleh semua pihak. Pencegahan kecelakaan kerja menurut para pakar, antara lain : a. Menurut Silalahi dan Silalahi 1995 bahwa teknik pencegahan kecelakaan harus didekati dua aspek, yakni : aspek perangkat keras peralatan, perlengkapan, mesin, letak dan lain sebagainya dan aspek yang lainnya adalah aspek perangkat lunak manusia dan segala unsur yang berkaitan. b. Menurut Julian B. Olishifki 1985 dalam Silalahi 1995 bahwa pencegahan yang profesional adalah: . memperkecil menekan kejadian yang membahayakan dari mesin, cara kerja, kerja, material dan struktur perencanaan. . memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut. . memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada pada area yang membahayakan Silalahi, 1995. Universitas Sumatera Utara Dari uraian beberapa pakar di atas bahwa kecelakaan kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan empat faktor yakni : lingkungan, manusia, peralatan, bahaya hal-hal yang membahayakan.

2.5. Proses Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan