Hubungan Faktor Predisposisi dengan Pencegahan Kecelakaan Kerja

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor predisposisi dan faktor pendukung terhadap pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT Pelindo I Pelabuhan Belawan.

4.3.1 Hubungan Faktor Predisposisi dengan Pencegahan Kecelakaan Kerja

Untuk melihat bagaimana hubungan antara faktor predisposisi terhadap pencegahan kecelakaan kerja dapat dilihat pada tebel di bawah ini. Tabel 4.7. Hubungan Faktor Predisposisi terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja di Primkop “upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan Faktor Predisposisi Pencegahan Kecelakaan Kerja Total P Tidak Baik Baik n n N Pengetahuan 0,001 a. Kurang 10 12,3 8 9,9 18 22,2 b. Baik 9 11,1 54 66,7 63 77,8 Sikap 0,000 a. Kurang 8 9,9 1 1,2 9 11,1 b. Baik 11 13,6 16 75,5 72 88,9 Kepercayaan 0,026 a.Tidak Mendukung 19 12,3 14 17,3 24 29,6 b. Mendukung 11,1 48 59,3 57 70,4 Tingkat Pendidikan 0,586 a. Rendah 19 23,5 57 70,4 76 93,8 b. Tinggi 5 6,2 5 6,2 Tingkat Pendapatan 0,970 a. Rp. 1.197.000,00 13 3,7 40 49,4 53 65,4 a. ≥ Rp. 1.197.000,00 6 7,4 22 27,2 28 34,6 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 18 responden pengetahuannya kurang baik, ada 10 tenaga kerja 12,3 yang pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 8 tenaga kerja 9,9 yang pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Sedangkan dari 63 responden yang pengetahuannya baik, ada 9 tenaga kerja 11,1 yang pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 54 tenaga kerja 66,7 yang pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value = 0,001 α = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Pelabuhan Belawan. Dari tabel 4.7 di atas diketahui bahwa dari 9 responden sikapnya kurang baik, ada 8 tenaga kerja 9,9 pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 1 tenaga kerja 1,2 pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Sedangkan dari 72 responden sikapnya baik, ada 11 tenaga kerja 13,6 pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 61 tenaga kerja 75,3 pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value = 0,000 α = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara sikap dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Pelabuhan Belawan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 responden kepercayaannya kurang mendukung, ada 10 tenaga kerja 12,3 pencegahan kecelakaan kerjanya Universitas Sumatera Utara tidak baik, dan 14 responden 17,3 pencegahan kecelakaaan kerjanya baik. Sedangkan dari 57 responden kepercayaannya mendukung, ada 9 tenaga kerja 11,1 pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 48 responden 59,3 pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value = 0,026 α = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara kepercayaan dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Pelabuhan Belawan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 76 responden tingkat pendidikannya rendah, ada 19 tenaga kerja 23,5 pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 57 responden 70,4 pencegahan kecelakaaan kerjanya baik. Sedangkan dari 5 responden tingkat pendidikan tinggi, ada 5 responden 6,2 pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value = 0,586 α = 0,05 berarti Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Pelabuhan Belawan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53 responden tingkat pendapatan rendah, ada 13 tenaga kerja 16 pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 40 responden 49,4 pencegahan kecelakaaan kerjanya baik. Sedangkan dari 28 responden tingkat pendapatan tinggi, ada 6 tenaga kerja 7,4 pencegahan Universitas Sumatera Utara kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 22 responden 27,2 pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value ,diketahui bahwa p value = 0,970 α = 0,05 berarti Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Pelabuhan Belawan. 4.3.2. Hubungan Faktor Pendukung dengan Pencegahan Kecelakaan Kerja di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan Untuk melihat bagaimana hubungan antara faktor pendukung terhadap pencegahan kecelakaan kerja dapat dilihat pada tabel 4.8. di bawah ini. Tabel 4.8. Hubungan Faktor Pendukung terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan Faktor Pendukung Pencegahan Kecelakaan Kerja Total P Tidak Baik Baik n N n Alat Pelindung Diri APD 0,000 a. Tidak Dipakai 12 14,8 4 4,9 16 19,8 b. Dipakai 7 8,6 58 71,6 65 80,2 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 responden alat pelindung diri tidak dipakai, ada 12 tenaga kerja 14,8 pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 4 responden 4,9 pencegahan kecelakaaan kerjanya baik. Sedangkan dari 65 responden alat pelindung diri dipakai, ada 7 tenaga kerja 8,6 pencegahan Universitas Sumatera Utara kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 58 responden 76,6 pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value = 0,000 α = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara pemakaian alat pelindung diri dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT Pelindo I Pelabuhan Belawan.

4.4. Analisis Multivariat