kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 58 responden 76,6 pencegahan kecelakaan kerjanya baik.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value
= 0,000 α = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara pemakaian alat pelindung diri dengan pencegahan kecelakaan kerja di Sektor II
Ujung Baru PT Pelindo I Pelabuhan Belawan.
4.4. Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi pengetahuan, sikap, kepercayaan dan faktor pendukung alat pelindung diri terhadap pencegahan
kecelakaan kerja di Sektor II Ujung Baru PT Pelindo Belawan menggunakan uji regresi logistik ganda.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pemodelan untuk memperoleh model yang terdiri dari beberapa variabel independen yang dianggap
terbaik memprediksi kejadian variabel dependen. Agar diperoleh model regresi yang hemat dan mampu menjelaskan pengaruh
variabel independen dan dependen, diperlukan prosedur pemilihan variabel sebaagai berikut : Melakukan analisis bivariat antara masing-masing variabel independen
dengan variabel dependennya. Bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p 0,25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam model multivariat, kemudian
memasukkanmengeluarkan variabel yang masuk dalam model, dan dilakukan uji regresi logistik berganda dengan hasil sebagai berikut ;
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9. Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Kepercayaan dengan Pencegahan Kecelakaan Kerja di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru
Pelabuhan Belawan Variabel
B SE
Sig exp B
Sikap 2.546
1.176 0,030
12.753 Kepercayaan
2.750 1.116
0,014 15.646
Pemakaian APD 4.010
1.166 0,001
55.157
Berdasarkan tabel 4.9 di atas hasil uji regresi logistik ganda di atas diperoleh variabel yang berpengaruh terhadap pencegahan kecelakaan kerja adalah variabel
sikap, kepercayaan dan pemakaian alat pelindung diri dengan nilai p 0,05 dan tidak berpengaruh adalah variabel pengetahuan dengan nilai p 0,05.
Dari keseluruhan variabel tersebut yang paling berpengaruh terhadap pencegahan kecelakaan kerja adalah variabel pemakaian alat pelindung diri dengan
nilai koefisien B 4.010.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja
Dari 18 responden pengetahuannya kurang baik, ada 10 tenaga kerja 12,3 yang pencegahan kecelakaan kerjanya tidak baik, dan 8 tenaga kerja 9,9 yang
pencegahan kecelakaan kerjanya baik. Sedangkan dari 63 responden yang pengetahuannya baik, ada 9 tenaga kerja 11,1 yang pencegahan kecelakaan
kerjanya tidak baik, dan 54 tenaga kerja 66,7 yang pencegahan kecelakaan kerjanya baik.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value, diketahui bahwa p value = 0,001
α = 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan pencegahan kecelakaan kerja di Primkop “Upaya
Karya”Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan. Keadaan ini mencerminkan bahwa pengetahuan secara parsial mempunyai
keeratan hubungan dengan pencegahan kecelakaan kerja, artinya semakin tinggi pengetahuan tenaga kerja dalam pencegahan kecelakaan kerja maka terjadinya
kecelakaan kerja makin rendah. Pengetahuan tenaga kerja bongkar muat dapat diperoleh dari pendidikannya
sebelum menjadi tenaga kerja dan dapat juga diperoleh melalui pelatihan yang dilakukan oleh Primkop “Upaya Karya” tentang pencegahan kecelakaan di tempat
Universitas Sumatera Utara