Penyebab Kecelakaan Kerja TINJAUAN PUSTAKA

4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh a. Kepala b. Leher c. Badan d. Anggota atas e. Anggota bawah f. Banyak tempat g. Kelainan umum h. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut Suma’mur, 1987. Klasifikasi tersebut yang bersifat jamak adalah pencerminan kenyataan, bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan oleh suatu, melainkan oleh berbagai faktor, penggolongan menurut jenis menunjukkan peristiwa yang langsung mengakibatkan kecelakaan dan meyatakan bagaimana suatu benda atau zat sebagai penyebab kecelakaan meyebabkan terjadinya kecelakaan, sehingga sering dipandang sebagai kunci bagi penyelidikan sebab lebih lanjut. Klasifikasi menurut penyebab dapat dipakai untuk menggolongkan penyebab menurut kelainan atau luka-luka akibat kecelakaan atau menurut jenis kecelakaan terjadi yang diakibatkannya. Keduanya membantu dalam usaha pencegahan kecelakaan.

2.3. Penyebab Kecelakaan Kerja

Kecelakaan ada sebabnya. Cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan di Universitas Sumatera Utara berbagai negara tidak sama. Namun ada kesamaan umum, yaitu bahwa kecelakaan disebabkan oleh dua golongan penyebab : 1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan unsafe human act. 2. Kadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman unsafe conditions. Sekalipun rumit permasalahan sebab-sebab kecelakaan, secara sederhana dapat dikatakan, bahwa penyebab-penyebab kecelakaan paling utama ditemukan tidak pada mesin-mesin yang paling berbahaya seperti mesin gergaji sirkuler, mesin pengaduk dan mesin tekan atau zat-zat yang paling berbahaya seperti bahan-bahan peledak atau cairan-cairan yang mudah menyala, tetapi pada kegiatan yang biasa seperti terantuk, terjatuh, bekerja tidak tepat atau penggunaan perkakas tangan dan tertimpa oleh benda jatuh Suma’mur, 1987. Penyebab kecelakaan kerja pada umumnya digolongkan menjadi dua yakni: a. Perilaku pekerja itu sendiri faktor manusia yang tidak memenuhi keselamatan misalnya karena kelengahan, kecerobohan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut hasil penelitian yang ada, 85 dari kecelakaan yang terjadi disebabkan karena faktor manusia. b. Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety condition, misalnya lantai licin, pencahayaan kurang, silau, mesin yang terbuka, dan sebagainya Notoatmodjo, 2007. Heinrich 1931 dalam risetnya menemukan sebuah teori yang dinamainya Teori Domino. Teori ini menyebutkan bahwa pada setiap kecelakaan yang menimbulkan cidera, terdapat lima faktor secara berurutan yang digambarkan sebagai Universitas Sumatera Utara lima domino yang berdiri sejajar yaitu : kebiasaan seseorang, perbuatan dan kondisi tak aman hazard, kecelakaan, serta cidera Suardi, 2005. Birds 1967 memodifikasi teori domino Heinrich dengan mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan yaitu :manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak, dan kerugian Suardi, 2005. Dalam konteks ini, faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja, dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya : 1. Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain. 2. Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan benda- benda padat. 3. Faktor biologi, baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. 4. Faktor fisiologis, seprti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja. 5. Faktor mental-psikologis, yaitu susunan kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan sebagainya Suardi, 2005.

2.4. Pencegahan Kecelakaan Kerja