Seleksi Kandidat Multivariat Pemodelan Multivariat

4.4.5 Hubungan Bukti Fisik dengan Minat Kunjungan Ulang Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 4.24, menunjukkan bahwa variabel bukti fisik dengan kategori baik dengan yang berminat melakukan kunjungan ulang sebanyak 85,5 dan yang tidak berminat melakukan kunjungan ulang sebanyak 14,5. Sedangkan variabel bukti fisik dengan kategori kurang dengan yang berminat melakukan kunjungan ulang sebanyak 47,5 dan yang tidak berminat melakukan kunjungan ulang sebanyak 52,5. Berdasarkan hasil uji Pearson Chi- Square antara variabel bukti fisik dengan minat kunjungan ulang diperoleh nilai p = 0,001 α 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bukti fisik terhadap minat kunjungan ulang. Tabel 4.24 Hubungan Bukti Fisik dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2012 No Bukti Fisik Minat Kunjungan Ulang Total P Berminat Tidak Berminat n n n 1. Baik 65 85,5 11 14,5 76 100,0 0,00 1 2. Kurang + Buruk 19 47,5 21 52,5 40 100,0 Total 84 32 116

4.5 Analisis Multivariat

4.5.1 Seleksi Kandidat Multivariat

Dalam penelitian ini ada 5 variabel yang diduga berhubungan dengan minat kunjungan ulang, yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Seleksi kandidat multivariat dengan kriteria apabila hasil seleksi bivariat Universitas Sumatera Utara menghasilkan p value 0,25, maka variabel tersebut dapat langsung masuk ke tahap multivariat, dan apabila p valuenya 0,25 tapi secara substansi dianggap penting maka variabel tersebut dapat dipertimbangkan untuk masuk ke tahap uji multivariat. Seleksi kandidat multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Berdasarkan uji Pearson Chi-Square diketahui bahwa dari 5 variabel didapatkan bahwa semua variabel memiliki p value 0,25, sehingga 5 variabel tersebut diikutkan dalam model multivariat.

4.5.2 Pemodelan Multivariat

Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model terbaik dalam menentukan faktor yang paling berpengaruh terhadap minat kunjungan ulang. Sebelum melakukan pemodelan multivariat, maka dilakukan uji Hosmer dan Lameshow untuk menentukan kelayakan dari model yang akan diuji dengan melihat kecocokan antara data empiris dengan model. Model akan dinyatakan layak jika signifikansi di atas 0,05. Dari Tabel 4.25 didapati bahwa nilai signifikansi uji Hosmer dan Lameshow = 0,710 yaitu di atas 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa model adalah fit dengan data empiris dan model dinyatakan layak. -2 Log Likelihood juga dapat dipakai untuk melihat kelayakan model. Jika -2 Log Likelihood di bawah Chi- Square Tabel. Nilai -2 Log Likelihood adalah sebesar 136,649 yang akan dibandingkan dengan nilai Chi-Square pada taraf signifikansi 0,05 dengan df sebesar N-1 dengan N adalah jumlah sampel, berarti 116 – 1 = 115. Dari tabel Chi-Square, diperoleh nilainya adalah 141,030. Jadi -2 Log Likelihood Chi-Square 136,649 141,030, maka model dikatakan layak. Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Universitas Sumatera Utara Square menunjukkan seberapa besar model yang digunakan mampu menjelaskan variabel terikat dengan menggunakan variabel-variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini. Cox Snell R Square adalah ukuran pengaruh bersama yaitu sebesar 0,256 dan nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,369 yaitulebih besar dari nilai Cox Snell R Square. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 36.9, sedangkan 63,1 lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya. Tabel 4.25 Hasil Uji Hosmer dan Lameshow Hosmer and Lameshow -2 Log Likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square Chi-Square Sig 1,381 0,710 136,649 0,256 0,369 Pemodelan menggunakan metode forward stepwise conditional dengan memasukkan satu per satu variabel yang kedalam pemodelan multivariat dan mengeluarkannya secara satu per satu variabel yang diikut-sertakan dalam pemodelan multivariat, dengan variabel yang masuk pertama kali adalah variabel yang mempunyai korelasi parsial terbesar dengan variabel terikat. Korelasi parsial adalah korelasi antara variabel bebas dengan terikat. Variabel yang dapat masuk model bila variabel memiliki p value ≤ 0,05 Riyanto, 2012. Hasil awal pemodelan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Antara Variabel Keandalan, Empati dan Bukti Fisik di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2012 No. Variabel B p value Exp B 1. 2. 3. Keandalan Empati Bukti Fisik 1,585 1,580 1,875 0,004 0,009 0,001 4,879 4,854 6,523 Constant -2,511 0,001 0,081 Dari hasil yang diperoleh nilai Odds Ratio Exp B variabel bukti fisik merupakan nilai yang paling tinggi, sehingga bisa dikatakan variabel bukti fisik menjadi variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat kunjungan ulang. Nilai Odds Ratio Exp B yang tertinggi adalah variabel bukti fisik yaitu 6,523, menunjukkan bahwa bukti fisik yang baik mempunyai peluang terhadap berkunjung ulangnya pasien ke rawat inap bagian non obstetri dan ginekologi rumah sakit sebesar 6,523 kali dibandingkan dengan bukti fisik yang kurang dan buruk setelah dikontrol variabel keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Persamaan uji regresi logistik berganda adalah: � = 1 1 + � −�+�1�1 + �2�2 + �3�3 + �4�4 + �5�5 � = 1 1 + � −�+�1�1 + �4�4 + �5�5 � = 1 1 + � −−2,511+1,585�1 + 1,580�4 + 1,875�5 Dimana: Y = Pengaruh keputusan kunjungan ulang pasien rawat inap a = Konstanta Universitas Sumatera Utara b1..b5 = Koefisien regresi X1 = Skor pengaruh keandalan X4 = Skor pengaruh empati X5 = Skor pengaruh bukti fisikbukti langsung e = Error of term Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Keandalan terhadap Minat Kunjungan Ulang

Berdasarkan hasil uji Pearson Chi-Square antara variabel keandalan dengan minat kunjungan ulang diperoleh nilai p = 0,002 α 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keandalan terhadap minat kunjungan ulang. Setelah dilanjutkan pada analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, maka p value variabel keandalan didap ati 0,004 α 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel lainnya, variabel keandalan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat kunjungan ulang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjaryani 2009 di RSUD Tugurejo Semarang dan Mahdani 2009 di Rumah Sakit Umum RSU Daerah Sigli bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keandalan terhadap minat kunjungan ulang. Keandalan reliability, adalah kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat akurat dan memuaskan. Secara umum dimensi reliabilitas mencerminkan konsistensi dan kehandalan hal yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan dari penyedia pelayanan. Dengan kata lain, reliabilitas berarti sejauh mana jasa mampu memberikan apa yang telah dijanjikan kepada pelanggannya dengan memuaskan Heskett, 2002. Hal ini berkaitan erat dengan ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, tanpa kesalahan, sikap yang simpati dan dengan akurasi yang tinggi. Pada bidang kesehatan, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mutu Pelayanan Kefarmasian terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara

7 86 130

Analisis Persepsi Keputusan Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) terhadap Mutu Pelayanan dan Kepuasan di Ruang Rawat Inap Vip Rsud Tahun 2014

15 101 127

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri Dan Ginekologi Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

3 61 137

Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap respon Purna Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 27 79

Pengaruh Pelayanan Makanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

11 102 140

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli

13 126 142

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2015

3 53 131

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minat Kunjungan Ulang Pasien 2.1.1 Perilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan - Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri Dan Ginekologi Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

0 0 39

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri Dan Ginekologi Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

0 1 11