5.2 Pengaruh Daya Tanggap terhadap Minat Kunjungan Ulang
Berdasarkan hasil uji Pearson Chi-Square antara variabel daya tanggap dengan minat kunjungan ulang diperoleh nilai p = 0,117
α 0,05, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel daya tanggap terhadap minat
kunjungan ulang. Setelah dilanjutkan pada analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, maka p value variabel daya tanggap didapati 0,578
α 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel lainnya, variabel daya tanggap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat kunjungan ulang. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjaryani 2009 di RSUD Tugurejo Semarang dan Mahdani 2009 di Rumah Sakit
Umum RSU Daerah Sigli bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara daya tanggap terhadap minat kunjungan ulang.
Daya tanggap responsiveness yaitu keinginan para karyawanstaf membantu semua pelanggan serta keinginan dan melaksanakan pemberian pelayanan yang
tanggap. Dimensi ini menekankan pada sikap dari penyedia jasa yang penuh perhatian, cepat dan tepat dalam menghadapi permintaan, pertanyaan, keluhan dan
masalah dari pelanggan. Dimensi ketanggapan ini mencerminkan komitmen perusahaan atau instansi untuk memberikan pelayanan yang tepat pada waktunya dan
persiapan perusahaaninstansi sebelum memberikan pelayanan. Daya tanggap pelayanan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera
Utara didapati tidak berpengaruh diperkuat dengan penilaian pasien terhadap daya tanggap yang dinilai kurang baik oleh 21,6 pasien. Daya tanggap Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara
Umum Muhammadiyah Sumatera Utara masih dianggap kurang dilihat dari beberapa hal yaitu, dokter sulit untuk ditemui dan apabila pasien membutuhkan pertolongan
segera dari dokter, namun dokter masih sulit hadir. Kontrol pasien yang dilakukan oleh dokter yang biasanya terjadwal sekali dalam sehari sulit dipenuhi tepat waktu.
Hal ini sering terjadi pada saat pasien yang baru masuk untuk di rawat inap di rumah sakit. Dokter spesialis yang merawat pasien datang dalam kurun waktu yang cukup
lama. Hal ini membawa kegelisahan dari pihak pasien dikarenakan kepastian tentang penyakit dideritanya belum diketahuinya.
Menurut Lupiyoadi 2001, membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Setiap pasien dalam mendapatkan pengobatan selalu menginginkan pelayanan yang cepat, praktis, tidak ruwet serta penanganan yang memuaskan sehingga pasien tidak
terlalu lama untuk mendapatkan apa yang diharapkan. Selain dari ketiadaan dari pihak dokter, ternyata pasien juga mengeluhkan dari
sisi administratif, pasien sulit untuk mengakses tipe ruangan rawat inap yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan pasien menunggu lama untuk masuk ke ruang rawat
inap yang telah dipilih. Daya tanggap rumah sakit ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Zeithmal dan Binner dalam Anjaryani 2009, daya tanggap dinilai dengan
mudahnya diakses pelayanan kesehatan dan pasien tidak menunggu lama. Pada saat pasien masuk ke rumah sakit, ia tentu berharap agar mendapatkan pelayanan dan
pengobatan dengan segera sehingga penyakitnya dapat sembuh dalam waktu yang secepatnya. Dengan kurangnya daya tanggap dari rumah sakit, maka pasien akan
Universitas Sumatera Utara
menunggu lama dalam keadaan sakit sebelum masuk ke ruang rawat inap. Pada Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara, hal ini terjadi dikarenakan
pada saat telah ditentukan pilihan tipe ruang rawat inapnya, pasien harus menunggu adanya staf rumah sakit yang akan membawa pasien yang berada di atas tempat tidur
ke lantai 3 perawatan melalui tangga. Hasil penelitian Zeithmal dan Binner dalam Anjaryani 2009, daya tanggap
dinilai juga dengan adanya seluruh elemen karyawanstaf bersedia mendengar keluh kesah. Dari pihak perawat, pasien masih mengganggap kurangnya ketersediaannya
dalam mendengarkan keluh kesah pasien. Hal ini membuat pasien tidak mempunyai tempat untuk mengutarakan pelayanan yang diharapkan dari rumah sakit ini.
5.3 Pengaruh Jaminan terhadap Minat Kunjungan Ulang