Pengaruh Keandalan terhadap Minat Kunjungan Ulang

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Keandalan terhadap Minat Kunjungan Ulang

Berdasarkan hasil uji Pearson Chi-Square antara variabel keandalan dengan minat kunjungan ulang diperoleh nilai p = 0,002 α 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keandalan terhadap minat kunjungan ulang. Setelah dilanjutkan pada analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, maka p value variabel keandalan didap ati 0,004 α 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel lainnya, variabel keandalan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat kunjungan ulang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjaryani 2009 di RSUD Tugurejo Semarang dan Mahdani 2009 di Rumah Sakit Umum RSU Daerah Sigli bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keandalan terhadap minat kunjungan ulang. Keandalan reliability, adalah kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat akurat dan memuaskan. Secara umum dimensi reliabilitas mencerminkan konsistensi dan kehandalan hal yang dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan dari penyedia pelayanan. Dengan kata lain, reliabilitas berarti sejauh mana jasa mampu memberikan apa yang telah dijanjikan kepada pelanggannya dengan memuaskan Heskett, 2002. Hal ini berkaitan erat dengan ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, tanpa kesalahan, sikap yang simpati dan dengan akurasi yang tinggi. Pada bidang kesehatan, Universitas Sumatera Utara reliabilitas dinilai dengan janji ditepati sesuai dengan jadwal dan diagnosis terbukti akurat. Keandalan pelayanan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara dinilai baik karena unsur-unsur yang memengaruhi keandalan dinilai baik oleh 78,4 pasien dan 65,9 diantaranya berminat untuk melakukan kunjungan ulang. Keandalan mutu pelayanan yang baik dominan unggul dalam hal proses pendaftaran pasien, kinerja petugas dapur yang baik dalam menyajikan makanan dan pengetahuan dokter yang luas tentang penyakit pasien. Mayoritas pasien menyatakan bahwa petugas pendaftaran melakukan pendampingan pada saat awal pasien masuk. Hal ini merupakan cerminan pemberian kesan yang baik sejak awal dari rumah sakit kepada pasien. Hal ini sejalan dengan Tjiptono 2005 yang menyatakan bahwa keandalan dapat dilihat sejak pertama kali jasa pelayanan diberikan. Seperti halnya di rumah sakit yang memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama right the first time melalui petugas pendaftaran. Dapat dibandingkan dengan institusi pemberi jasa pelayanan lainnya, misalnya bank, dimana petugas terdepan yaitu satpam sudah memberikan pelayanan yaitu berupa penyambutan nasabah dan membantu nasabah dalam mengakses pelayanan yang diberikan. Pola seperti ini menunjukkan keandalan dari institusi tersebut. Apabila pola seperti ini diterapkan oleh seluruh rumah sakit di Indonesia, khususnya di Medan, maka angka pasien yang berobat ke luar negeri akan menurun. Petugas dapur melakukan tugasnya dengan baik, yaitu pemberian makanan pasien sesuai dengan jadwal. Seperti diketahui bahwa makanan merupakan asupan Universitas Sumatera Utara yang penting didapatkan pada saat sakit, karena asupan makanan yang ada dapat meningkatkan kekebalan tubuh pasien. Pemberian makanan tepat pada waktunya mencerminkan kepedulian rumah sakit akan kesembuhan pasien. Pelayanan kesehatan di rawat inap rumah sakit tidak lepas dari peran dokter. Keandalan pelayanan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara dinilai baik juga dilihat dari pemberian pelayanan dokter-dokter yang diyakini memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit-penyakit pasien. Hal ini didukung oleh Handayani dan Yunita 2010 dalam penelitiannya di bagian rawat inap RS Bogor Medical Center menyatakan bahwa mutu pelayanan medis terutama dari dokter memengaruhi secara signifikan terhadap pembelian ulang pasien. Hasil penelitian Asmita 2008 tentang analisis pengaruh persepsi pasien tentang mutu pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang juga menunjukkan bahwa persepsi pasien tentang keterampilan teknis dan pengetahuan medis dokter memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap loyalitas pasien. Sehingga pasien memiliki minat untuk melakukan kunjungan ulang pada penyedia jasa pelayanan kesehatan tersebut pada kesempatan yang akan datang. Dalam penelitian Suparmi dalam Anjaryani 2009 menyatakan bahwa dari aspek ini selain membuat pasien merasa puas, maka dampak psikologis yang akan terjadi adalah perilaku ketaatan pada pasien yang bisa mendukung kesembuhannya. Hal lain dalam Theory of Reasoned Acton Leventhal, dkk, 1984 menyatakan bahwa sikap dan norma subjektif terhadap perilaku ketaatan akan meramalkan perilaku selanjutnya. Universitas Sumatera Utara Beberapa hal pada keandalan pelayanan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara masih dinilai kurang baik karena unsur-unsur yang memengaruhi keandalan dinilai kurang baik oleh 21,6 pasien dan 52,0 diantaranya tidak berminat untuk melakukan kunjungan ulang. Keandalan mutu pelayanan yang kurang baik dilihat dari beberapa hal, yaitu pemeriksaan penunjang yang dilakukan dokter dianggap kurang oleh pasien, petugas kebersihan dan keamanan yang kurang dalam melakukan tugasnya serta kunjungan dari dokter tidak terjadwal dengan baik saat mengkontrol penyakit pasien. Tjiptono 2005 yang mendefinisikan keandalan adalah mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja performance dan kemampuan untuk dipercaya dependability. Dari penilaian pasien akan keandalan pasien di atas, maka konsistensi kerja dari petugas kebersihan dan keamanan masih dianggap kurang. Selain itu, rumah sakit dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang disepakati masih belum tercapai. Hal ini terlihat dari kunjungan dokter yang tidak terjadwal dengan baik. Teori ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Chao-Chan Wu pada rumah sakit swasta di Taiwan bahwa keandalan mutu pelayanan dimulai dari pendaftaran pasien, pengobatan, pemantauan pengobatan hingga pasien pulih kembali. Konsistensi kerja dimulai dari awal pasien sangatlah penting untuk menunjukkan perhatian rumah sakit dalam memberikan pelayanannya. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pengaruh Daya Tanggap terhadap Minat Kunjungan Ulang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mutu Pelayanan Kefarmasian terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara

7 86 130

Analisis Persepsi Keputusan Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) terhadap Mutu Pelayanan dan Kepuasan di Ruang Rawat Inap Vip Rsud Tahun 2014

15 101 127

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri Dan Ginekologi Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

3 61 137

Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap respon Purna Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 27 79

Pengaruh Pelayanan Makanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

11 102 140

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli

13 126 142

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2015

3 53 131

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minat Kunjungan Ulang Pasien 2.1.1 Perilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan - Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri Dan Ginekologi Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

0 0 39

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri Dan Ginekologi Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Inap Non Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Sumatera Utara

0 1 11