Pola Pembinaan Masyarakat Desa Hutan

sejahtera, dan sadar lingkungan, terutama masyarakat yang berada di dalam hutan dan sekitarnya meliputi kegiatan : 1. Meningkatkan pendapatan, membuka kesempatan kerja serta menumbuhkan ekonomi pedesaan yang berwawasan lingkungan 2. Menyediakan sarana dan prasarana sosial, ekonomi yang memadai. 3. Menciptakan kesadaran dan perilaku positif masyarakat dalam pelestarian sumberdaya hutan guna meningkatkan pengamanan hutan. Sasaran PMDH adalah masyarakat desa hutan yaitu sekelompok masyarakat setempat, terutama masyarakat tradisional baik yang berada di dalam hutan maupun di pedesaan sekitar hutan. Adapun prioritas kelompok sasaran PMDH masyarakat tradisional dengan urutan sebagai berikut: 1. Kelompok yang berada di areal IUPHHK HAIUPHHK HT 2. Kelompok yang berada di perbatasan areal IUPHHK HAIUPHHK HT 3. Desa-desa terdekat yang berada di sekitar areal IUPHHK HAIUPHHK HT

2.6.3 Pola Pembinaan Masyarakat Desa Hutan

Menurut Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan 1991, rencana pembinaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan areal kerja IUPHHK-HT disusun dengan memperhatikan hal-hal seperti: potensi, kondisi, dan aspirasi masyarakat setempat, bersifat saling menguntungkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung kelestarian hutan, merangsang dan menumbuhkan ekonomi pedesaan yang berwawasan lingkungan, serta menimbulkan kemandirian masyarakat tersebut. Selanjutnya dalam SK Dirjen PH No. 210Kpts-BPH1995 dinyatakan tahap-tahap dalam penyelenggaraan kegiatan PMDH yaitu: a. Tahap Perencanaan Kegiatan PMDH Kegiatan terpenting dalam tahap ini adalah studi diagnostik dan konsultasi dengan instansi yang terkait. Setiap kegiatan memerlukan rencana untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoring kegiatan di lapangan. Menurut Departemen Kehutanan dalam Sitanggang 2009 tahap perencanaan dalam kegiatan PMDH meliputi beberapa tahapan, yaitu studi diagnostik, rencana umum 20 tahun rencana menengah 5 tahun, rencana jangka pendek 1 tahun serta rencana operasional. Pada tahapan rencana di atas memiliki keterkaitan antara satu sama lainnya, sehingga mempermudah dalam pelaksanaan dan monitoring kegiatan di lapangan. Rencana umum merupakan penjabaran dari studi diagnostik yang telah dilaksanakan. Rencana umum tersebut memuat rencana kegiatan yang global yang digunakan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Lima Tahun dan Rencana Tahunan PMDH. Rencana Lima Tahun adalah rencana kegiatan PMDH selama jangka waktu lima tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Umum yang dijadikan sebagai acuan dari Rencana Tahunan PMDH. Rencana Tahunan merupakan rencana kegiatan yang akan dilakukan selama jangka waktu satu tahun. Rencana Operasional RO adalah penjabaran dari Rencana Tahunan secara teknis dan administratif. Studi diagnostik merupakan kegiatan identifikasi yang mencakup seluruh potensi, aspirasi, tata nilai masyarakat serta potensi sumber daya alam. Studi diagnostik ini merupakan kegiatan pra perencanaan yang berfungsi menyediakan informasi dasar untuk keadaan fisik, sosial, ekonomi dan budaya di wilayah kerja IUPHHK HAIUPHHK HT yang digunakan sebagai bahan penyusun PMDH Departemen Kehutanan 2000 b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan PMDH Tahap pelaksanaan meliputi penentuan lokasi dan kelompok masyarakat binaan, dan penentuan bentuk-bentuk pembinaan. Kegiatan pembinaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan areal IUPHHK HT diprioritaskan dengan urutan, yaitu kelompok masyarakat di dalam areal kerja IUPHHK HT, kelompok masyarakat yang berbatasan dengan areal IUPHHK HT, kelompok masyarakat dan atau masyarakat pedesaan terdekat dari areal kerja IUPHHK HT. Adapun bentuk-bentuk pelaksanaan pembinaan masyarakat desa hutan ini meliputi : 1. Peningkatan pendapatan, membuka kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Bentuk kegiatan yang dilakukan dapat berupa pendidikan dan latihan diklat keterampilan bidang budaya dan intensifikasi tanaman pangan, tanaman holtikultura dan tanaman kehutanan serta usaha peternakan, pertukangan, seni ukir dan perpatungan, sebagai bapak angkat dalam pemasaran hasil usahataniwanatani, kerajinan serta bantuan modal kerjausaha 2. Menyediakan sarana dan prasarana sosial ekonomi, dengan bentuk kegiatannya berupa sarana bangunan atau fisik, antara lain: a. Sarana dan prasarana ekonomi pedesaan, yaitu jalan, jembatan, pengairan dan pasar b. Sarana dan prasaran sosial masyarakat, yaitu sekolah, kesehatan, olahraga, keagamaan mesjid, gereja dan lain-lain 3. Menciptakan kesadaran dan perilaku positif masyarakat dengan bentuk kegiatan pembinaannya, antara lain : a. Penyuluhan konservasi tentang sumberdaya alam dan hutan b. Pengembangan hutan rakyat melalui penyediaan bibit, penyiapan lahan dan penanaman Lingkup kegiatan pembinaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan berdasarkan SK. Menhut No. 691KPTS-II1991 terdiri dari lima aspek meliputi aspek pertanian menetap, aspek peningkatan ekonomi, aspek pengembangan sarana dan prasarana umum, aspek sosial budaya, serta aspek pelestarian sumberdaya hutan dan lingkungan. c. Tahap Pengendalian dan Penilaian Evaluasi pengawasan kegiatan PMDH di lapangan menurut SK. Dirjen PH No. 210Kpts-BPH1995, dilakukan oleh Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat I. Bimbingan dan pengendalian kegiatan pembinaan dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan. Secara priodik bulanan, triwulan, dan tahunan IUPHHK-HT wajib menyampaikan laporan pelaksanaan PMDH kepada kakanwil Departemen Kehutanan dengan tembusan dirjen PH, Dirjen RRL, dan Kepala Dinas Kehutanan Tingkat I setempat. Penilaian keberhasilan PMDH dilakukan oleh Kakanwil Departemen Kehutanan dengan mempertimbangkan masukan dari Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat I. Rujukan bagi penilaian tersebut adalah SK. Dirjen PH No. 288IV-PHH1992, tentang kriteria dan tolak ukur penilaian keberhasilan pelaksanaan HPH Bina Desa Hutan yang sekarang disebut dengan PMDH.

2.7 Struktur Sosial Budaya dan Strategi Pembangunan Desa