Upaya-upaya Pengembangan Perspektif PMDH Teknik Sampling Pengumpulan Data

3.4 Metode Analisis

3.4.1 Upaya-upaya Pengembangan Perspektif PMDH

Berkenaan dengan Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH, identifikasi dan analisis aspek sosial dalam rangka menyusun upaya-upaya pengembangan adalah langkah awal dalam melaksanakan program PMDH, agar program PMDH yang dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga tepat tujuan dan tepat sasaran. Program PMDH tanpa melakukan identifikasi dan analisis sosial terlebih dahulu tidak akan memberikan dampak yang optimal terhadap pembangunan sosial masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian peran PMDH terhadap eksistensi perusahaan tidak akan optimal.

3.4.2 Teknik Sampling

Desa binaan di areal IUPHHK HT PT Nityasa Idola adalah sebanyak 52 desa yang terbagi kedalam 2 wilayah kerja, yakni wilayah utara dan wilayah selatan. Dalam menentukan sebaran responden, peneliti memilih desa-desa di wilayah utara sebagai wilayah sampel dengan alasan bahwa wilayah tersebut sedang dalam upaya memperbesar pencapaian target tanam. Sehingga perusahaan perlu meningkatkan negosiasi dan pedekatan kepada masyarakat dengan berbagai masalah sosial yang ada. Berdasarkan pertimbangan dari manajemen perusahaan desa sampel yang dipilih sebanyak dua sampel desa, yakni Desa Selange dan Desa Ampadi dengan alasan bahwa kedua desa tersebut sedang dalam pendekatan untuk meningkatkan kerjasama dengan perusahaan. Responden yang dipilih pun didasarkan pada beberapa kriteriakarakteristik yang digunakan seperti : 1. Penduduk setempat yang bekerja pada perusahaan 2. Penduduk lokal suku dayakpendatang 3. Kepemilikan lahankebun 4. Masyarakat yang berada di sekitar perusahaan 5. Lokasisebaran pemukiman, HTI dan lokasi desa.

3.4.3 Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penyusunan kajian ini adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dari level perusahan dan level instansi terkait, yang didukung dengan data hasil verifikasi lapangan. a. Pengumpulan Data Sekunder Tabel 1 Daftar data sekunder No. Jenis Data Sumber Data 1. 2. 3. 4. Gambaran Umum Perusahaan Monografi Kecamatan Meranti Peta Kawasan Hutan Tanaman Industri Kegiatan-kegiatan Sosial Perusahaan Perusahaan Kecamatan Meranti Perusahaan Perusahaan b. Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei dengan dasar keterwakilan aspek sosial ekonomi, wilayah kerja, maupun pola hubungan interaksi dengan perusahaan. b.1 Observasi Lapang Observasi lapang sangat penting dilakukan untuk mengamati kondisi riil di lapangan dalam rangka: 1 Memastikan bahwa data yang diperoleh sama atau setidaknya tidak terlalu jauh berbeda dengan realitas di lapangan. 2 Menggali informasi lebih dalam melalui pengamatan langsung di lapangan tentang berbagai hal yang menyangkut kondisi sosial ekonomi di dalam dan sekitar PT. Nityasa Idola Observasi yang dilakukan diantaranya adalah di lokasi : 1. Hutan Tanaman Perusahaan 2. Kelembagaan masyarakat 3. Masyarakat sekitar 4. Desa di sekitar kawasan PT. Nityasa Idola b.2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan menggunakan 2 dua pendekatan sebagai berikut: 1 Wawancara semi terstruktur Wawancara semi terstruktur dilakukan dengan person kunci key person interviews. Untuk melakukan wawancara semi terstruktur hanya diperlukan panduan wawancara interview guidances, kuesioner yang detil tidak diperlukan. Wawancara dengan person kunci dilakukan untuk mengetahui secara lebih mendalam suatu permasalahan sesuai dengan bidang keahlian atau kewenangan dari masing-masing responden person kunci. Oleh karena itu, pemilihan responden untuk wawancara dengan person kunci key person interviews lebih tepat dilakukan dengan menggunakan pendekatan non-probability melalui metode purposif sampling , yaitu: pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti Sudjana 2002. Pemilihan responden untuk menilai kegiatan PMDH dilakukan secara accidental sampling Kumar 1999 dengan pendekatan non-probability sampling, yaitu masyarakat yag dijadikan responden dengan usia 17 tahun ke atas. Hal ini diasumsikan orang tersebut telah mengerti pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dan telah memiliki kemampuan menganalisis pertanyaan maupun informasi. Ukuran sampel yang digunakan adalah 60 orang 30 orang dari desa Selange dan 30 orang dari desa Ampadi, didasarkan pada acuan minimal 30 sampel untuk penelitian deskriptif Umar 2002. Jumlah responden di setiap tingkatan bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Adapun tahapan dalam penentuan responden untuk key person interviews adalah sebagai berikut: a Menentukan person kunci yang paling berpengaruh atau paling relevan dengan topik kajian. b Masukan atau rekomendasi dari person kunci sebelumnya dijadikan pertimbangan dalam menentukan person kunci yang akan dipilih menjadi responden selanjutnya. Metode penentuan responden seperti ini dikenal dengan sebutan metode “bola salju” snowball method yang bisaanya sangat sesuai digunakan untuk menentukan responden dalam key person interviews. c Untuk menjaga keseimbangan jumlah responden berdasarkan aspek keahlian atau kewenangan yang dimiliki, key person interviews dilakukan dengan teknik purposive sampling menggunakan metode penentuan responden “bola salju” snowball method yang dikombinasikan dengan sistem kontrol kuota quota control. Quota control diperlukan agar tidak terjadi penumpukan responden dengan bidang keahlian atau kewenangan tertentu tetapi kekurangan responden untuk bidang keahlian atau kewenangan yang lain. Gambar 2 memberikan ilustrasi bagaimana cara melakukan pemilihan responden untuk key person interviews dengan snowball method. Gambar 2 Pemilihan responden dengan snowball method. 2 Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai bahan panduan wawancara. Pemilihan responden dalam wawancara dilakukan dengan teknik pengambilan contoh acak terstratifikasi stratified random sampling.

3.4.4 Analisis dan Sintesis data