Dari Tabel 23 dapat dilihat bahwa pada umumnya 88,33 responden menyatakan kegiatan PMDH bermanfaat bagi mereka. Adapun alasan responden
menyatakan bahwa PMDH bermanfaat karena: 1.
Adanya pembangunan sarana dan prasarana, seperti pembangunan dan perbaikan jalan sebagai jalur transportasi.
2. Adanya kerjasama lahan masyarakat untuk ditanam sengon dengan
perjanjian keuntungan tertentu. 3.
Peserta PMDH yang melakukan kerjasama lahan dengan perusahaan diberikan bibit karet sebanyak 21 bibit per hektar
4. Peserta PMDH mendapatkan bantuan berupa bantuan sosial seperti,
bantuan keagamaan, bantuan kesehatan, serta bantuan hari raya Alasan responden yang menyatakan bahwa kegiatan PMDH tidak
bermanfaat 3,3 adalah kegiatan PMDH belum berjalan dengan baik, tidak ada pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, tidak ada bantuan personal, dan ada
juga karena alasan tidak ikut terlibat dalam kerjasama lahan dengan perusahaan, sehingga tidak tahu tentang kegiatan PMDH.
5.7 Potensi Desa
Peningkatan perekonomian masyarakat menjadi sorotan terpenting dalam upaya meningkatan kesejahteraan hidup, untuk itu perlu dilakukan analisis
mendalam terkait potensi lain yang bisa dikembangkan. Misalnya seperti getah karet, kerajinan dari bambu dan rotan, potensi usaha kecil seperti makanan yang
terbuat dari singkong banyak lahan kosong dan tumbuhan singkong yang belum terolah, dan sahang. Potensi ini bisa menjadi acuan program pengembangan
usaha msayarakat. Sebagaian besar masyarakat bergantung perekonomiannya pada getah karet, dan masih banyak lahan kosong yang bisa ditanam pohon karet
tersebut. Harga karet dipasaran untuk daerah tersebut sampai saat ini berkisar antara Rp. 10.000,00
– Rp. 12.000,00 per kg dan rata-rata getah karet yang diperoleh tiap minggunya adalah 15-20 kg. Potensi ini bisa dikembangkan dengan
program yang lebih tepat dan berguna untuk masyarakat. Potensi kerajinan tangan dari rotan atau bambu memang belum banyak dipasarkan, namun potensi ini bisa
dikembangkan sebagai oleh-oleh desa, seiring banyaknya bahan dasar yang tersedia. Masyarakat setiap tahunnya menanam berbagai sayuran dipertanian
lading berpindahnya. Sayuran ini bisa dikembangkan sebagai salah satu penghasilan daerah, dengan meningkatkan sistem pengelolaan pertanian melalui
pertanian menetap. Sampai saat ini hasil pertanian yang ada hanya cukup digunakan untuk kehidupan sehari-hari keluarga. Tidak semua lahan yang mereka
miliki digunakan untuk pertanian, karet, atau hutan tanaman. Ada lahan yang termanfaatkan untuk tanaman singkong, yang belum mampu di olah dengan baik.
Dengan adanya bahan dasar ini bisa saja dikembangkan UKM yang berbahan dasar singkong, seperti keripik. Potensi ini bisa dikembangkan dengan program
yang lebih tepat dan berguna untuk masyarakat.
5.8 Usulan Rencana Kelola Sosial
Sebagai tindak lanjut berbagai data dan informasi yang didapat di lapangan, diusulkan rencana kelola sosial pada Hutan Tanaman Industri dalam
rangka Pembinaan Masyarakat Desa Hutan PMDH di PT. Nityasa Idola, Kalimantan Barat. Usulan tersebut tercantum pada Tabel 24.
Tabel 24 Usulan rencana kelola sosial
No Program
Identifikasi masalah Kegiatan
Waktu Tujuan
Sasaran Aktifitas
1 Pendidikan
Tingkat pendidikan yang rendah di daerah tersebut
Kurangnya motivasi untuk belajar dan membaca
Tidak adanya fasilitas informasi yang memadai
Pengadaan fasillitas
Perpustakaan PT. NI
1 tahun Menumbuhkan citra positif
perusahaan Membantu
meningkatkan minat baca dan membuka
wawasan warga Memberikan informasi lebih
luas. Seluruh
masyarakat Membangun
perpustakaan perusahaan
Penyediaan buku-buku
pengetahuan untuk
anak-anak hingga orang tua
Mengadakan perpustakaan keliling kampung
2 Pendidikan
Kurangnya motivasi belajar bagi bagi anak-anak
Kurangnya kegiatan sekolah dalam upaya peningkatan motivasi belajar
Kurangnya dukungan dan peran orang tua dalam memotivasi belajar anak
Lomba Cerdas Cermat SD
Rutin, 1 tahun
Membangun citra positif perusahaan
Peningkatan kemampuan,
kapasitas belajar dan motivasi belajar siswa
Murid SD
dan orang
tua Kegiatan
perlombaan cerdas
cermat pendidikan antar SD se kecamatan. Bisa dilakukan pada
saat peringatan hari pendidikan
3
Hubungan Kerja
Sebagian besar karyawan lapangan berasal dari penduduk setempat.
Tingkat pendidikan dan pemahaman karyawan lokal masih rendah
Komunikasi antara pekerja lapangan dengan masyarakat belum optimal
Masih kurangnya produktivitas kerja karyawan lapangan, sehingga tidak
tercapainya target perusahaan Pelatihan
peningkatan teknik
komunikasi Rutin,
Setiap 6
bulan meningkatkan
kemampuan karyawan di lapangan, baik di
bidang teknis ataupun bidang sosial masyarakat
peningkatan pola pikir dan pemahaman
terhadap perusahaan, sehingga mampu
menjaga informasi penting Karyawan
Perusahaan, terutama
Karyawan Lokal
Pelatihan dilakukan baik materi di kelas maupun praktek di lapangan.
Materi pelatihan dapat berupa materi teknis pekerjaan, motivasi,
dan materi penyamaan pola pikir dan
pemahaman terhadap
perusahaan
52
No Program
Identifikasi masalah Kegiatan
Waktu Tujuan
Sasaran Aktifitas
4 Sosial
Tingkat pendidikan rendah Pengangguran tinggi
Sosilisasi tentang kegiatan perusahaan
rendah Program Sosial
1 tahun membangun citra positif
perusahaan, pemberian
pengetahuan dalam upaya
pemberdayaan masyarakat
melalui arahan dan ceramah dari pasturpendetaustadz
pemberdayaan dan pelatihan yang
diisyaratkan atas
pengaruh pemuka agama masyarakat
pengikut agama
pemberdayaan kegiatan, misalnya pengelolaan pertanian, masalah
kesehatan, pentingnya pendidikan, tujuan dan program perusahaan
untuk kemajuan masyarakat dan lain sebagainya yang disampaikan
melalui kegiatan keagamaan atau dalam ceramah agama dan dapat
berbentuk praktek penyampaian
dapat berupa
selebaran atau kertas pengetahuan yang dilakukan oleh pengurus
agama 5
Ekonomi Belum adanya kegiatan PMDH dalam
pembangunan usaha ekonomi rumah tangga
usaha yang sudah ada belum tersalurkan
Pendampingan dan konsultasi usaha belum ada
Pemberdayaan Usaha Rumah
Tangga pemanfaatan
bahan dasar
tanaman desa
dan kerajinan 1 tahun
Peningkatan perekonomian
rumah tangga Membuka potensi bidang
usaha baru
yang belum
berkembang masyarakat
Pembentukan kelompok usaha rumah
tangga, berdasarakan
kelompok pangari. Penentuan usaha yang akan
dibangun melihat dari potensi alam yang ada, seperti usaha makanan
dengan bahan dasar singkong dan lainnya
Pelatihan dan Pendampingan pelaksanaan usaha
Membantu dalam legalisasi dan
Tabel 24 lanjutan
53
No Program
Identifikasi masalah Kegiatan
Waktu Tujuan
Sasaran Aktifitas
pemasaran usaha 6
Ekonomi Kegiatan Pertanian Menetap belum
berjalan Optimalisasi
penyuluhan dan pendampingan
pertanian menetap secara
berkelanjutan di setiap desa
binaan 6 bulan
Memberikan pemahaman
akan penting
dan bermanfaatnya
pertanian menetap
Menggerakkan kembali
peserta pelatihan pertanian untuk
mengembangkan kegiatan pertanian menetap di
desanya Ibu-Ibu,
bapak- bapak
Diskusi dan pelatihan pertanian Optimalisasi demplot pertanian
Pemberian sarana dan fasilitas
pertanian
7 Organisasi
perusahaan Kinerja bagian sosial belum optimal
Desa binaan di areal kerja perusahaan cukup banyak
Pendekatan kepada msyarakat belum intensif
Penambahan Staf
bidang Sosial
6 bulan Agar dapat lebih fokus
terhadap kegiatan PMDH Menjalankan dan mengawasi
program PMDH agar lebih optimal
Perusahaan Recruitment
dapat dilakukan
berasal dari masyarakat setempat dan tenaga ahli bidang sosial
adanya pembagian fokus kerja bidang sosial yang lebih jelas dan
terarah 8
Organisasi Perusahaan
Program belum disusun secara partisipatif
Kegiatan PMDH belum berjalan secara optimal
Perencanaan Pertisipatif
program PMDH
3 bulan mengetahui program PMDH
yang diinginkan masyarakat membangun program yang
tetap sasaran dan tepat guna Ibu-Ibu,
bapak- bapak
melakukan sosialisasi intensif kepada pemerintah desa, tokoh
masyarakat, dan masyarakat melakukan pengambilan data dan
penilaian 9
Kesehatan Bantuan kesehatan bagi anak-anak
belum ada Kondisi lingkungan rumah yang
Sosialisasi kesehatan ke
sekolah, dan 6 bulan
Membangun citra positif perusahaan
Peningkatan pemahaman Murid SD
dan orang tua
Kegiatan pelatihan kesehatan, sosialisasi pentingnya menjaga
kesehatan tubuh dan gigi, dan
Tabel 24 lanjutan
54
No Program
Identifikasi masalah Kegiatan
Waktu Tujuan
Sasaran Aktifitas
kurang sehat Kebiasaan-kebiasaan masyarakat
yang tidak memprioritaskan masalah kesehatan
pemberian makanan
tambahan bergizi
pentingnya kesehatan mengatur pola makan
10 Regulasi
Kurangnya kerjasama
antara pemerintah daerah, pemerintah desa
dan perusahaan Masih ada program yang tumpang
tindih dari stakeholder tersebut Peningkatan
kerjasama antara
perusahaan, Pemerintah
daerah, dan
aparat desa
dalam rangka
pembinaan masyarakat
1 tahun Messinergikan
kegiatan PMDH antara perusahaan dan
pemerintah Mencegah tumpang tindih
program Mengetahui
lebih jauh
program yang diinginkan oleh masyrakat
Perusahaan, pemerintah
daerah, aparat desa
Komunikasi program
yang dijalankan
Evaluasi program yang sudah berjalan
11 Regulasi
Peran tokoh masyarakat belum optimal dalam mendukung kegiatan
PMDH Kurangnya
sosialisasi dan
pemahaman kegiatan
yang dilaksanakan
Masih ada tanggapan dan persepsi masyarakat
bahwa belum
ada kegiatan atau bantuan yang diberikan
oleh perusahaan Optimalisasi
dan tindak
lanjut pendekatan
khusus bagi
pimpinan desa dan
tokoh masyarakat
6 bulan Membangun citra positif
tokoh masyarakat terhadap keberadaan perusahaan
Membangun hubungan baik dengan tokoh masyarakat
Memberikan pemahaman
terkait keberadaan perusahaan dan
manfaatnya terhadap
masyarakat Tokoh
masyarakat Sosialisasi program
Pertemuan rutin
Tabel 24 lanjutan
55
No Program
Identifikasi masalah Kegiatan
Waktu Tujuan
Sasaran Aktifitas
12 Lahan
Areal kerja perusahaan sebagian besar berada pada lahan yang diklaim
milik masyarakat Ganti rugi lahan yang dinilai
masyarakat masih rendah Lahan yang ingin dikerjasamakan
masih banyak ditanam pohon karet Mengevaluasi
prosedur operasional
standar perusahaan,
terkait dengan isi
perjanjian mata beliung,
proses pembayaran,
dan peningkatan
potensi karet 6 bulan
membangun citra positif perusahaan
meningkatkan jumlah
masyarakat yang
akan bekerjasama
dengan perusahaan
membangun kegiatan kerja yang lebih optimal dan efektif
Perusahaan Focus group discussion
Kajian intensif dalam manajemen perusahaan
Meningkatkan ganti rugi lahan
Tabel 24 lanjutan
56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan