Arus Biaya Outflow Analisis Kelayakan Bisnis Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) Kota Bogor

95 Tabel 15. Nilai Sisa Investasi IPST Kota Bogor Uraian Jumlah satuan Harga Total Umur Ekonomis Penyusutan Nilai Sisa Bangunan IPST 10 2.000.000.000 20 100.000.000 - Tanah 2.000 600.000.000 600.000.000 Gudang 1 500.000.000 20 25.000.000 - Tanah 1.000 300.000.000 300.000.000 Mesin Pencacah 10 400.000.000 5 80.000.000 - mesin pengayak kasar 10 300.000.000 7 42.857.142 42.857.142 Mesin Pengayak Halus 10 300.000.000 7 42.857.142 42.857.142 Mesin Mixing 10 300.000.000 5 60.000.000 - Mesin Press Plastik 5 300.000.000 10 30.000.000 - Cangkul 40 2.000.000 3 666.666 666.666 Garu 40 2.000.000 3 666.666 666.666 Pengki 60 900.000 3 300.000 300.000 Sekop 40 2.000.000 3 666.666 666.666 Selang 10 meter 10 500.000 3 166.666 166.666 Roll Kabel 10 500.000 3 166.666 166.666 Gerobak Sampah 20 40.000.000 5 8.000.000 - Gerobak Sampah Motor 20 400.000.000 5 80.000.000 - Truk FE Super HD 136 PS 3 676.200.000 15 45.080.000 450.800.000 Total 516.427.619 1.396.290.476

7.2 Arus Biaya Outflow

Arus biaya outflow merupakan pengeluaran-pengeluaran yang akan terjadi selama usaha berlangsung. Pada IPST Kota Bogor, komponen arus biaya outflow terdiri dari biaya investasi yang terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan variabel. Pada Skenario III dan IV terdapat modal pinjaman dari bank sebesar 3 miliyar rupiah maka dalam arus outflow terdapat beban bunga yang harus dibayarkan kepada bank selama sepuluh tahun.

7.2.1 Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal umur proyek secara keseluruhan. Barang-barang investasi akan habis dipakai jika umur 96 ekonomis dari barang tersebut telah habis waktunya. Kegiatan investasi juga dapat dilakukan lagi jika umur proyek belum berakhir, kegiatan ini disebut re-investasi peralatan, mesin, bangunan ataupun prasarana-prasarana yang mendukung kegiatan proyek. Tabel 16 memperlihatkan bahwa biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke-nol dan ke-satu proyek. Total biaya investasi pendirian sepuluh unit IPST senilai Rp 6.124.100.000.000,00 dikeluarkan oleh calon badan usaha pengelola sampah waste management. Biaya investasi tahun ke-nol adalah Rp 5.000.000.000,00 yang akan digunakan untuk pembangunan instalasi pengolahan sampah, gudang, dan perakitan mesin-mesin. Sisanya digunakan untuk belanja investasi di tahun pertama seperti peralatan dan kendaraan. Biaya investasi terbesar dalam proyek ini adalah sepuluh bangunan IPST seluas 200 m 2 dengan total investasi mencapai Rp 2.600.000.000,00. Peralatan yang dibutuhkan antara lain mesin pencacah, mesin pengayak, mesin mixing, dan mesin pres. Selain itu, dalam satu paket IPST juga terdapat dua unit gerobak motor dan dua unit gerobak sampah dorong, serta terdapat tiga unit dump truck untuk sepuluh IPST yang akan digunakan untuk transportasi pengangkutan output ke gudang. Rincian biaya investasi pembangunan IPST Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 16. 97 Tabel 16. Biaya Investasi IPST Kota Bogor Uraian Jumlah satuan Hargasatuan Rp Umur Ekonomis tahun Total Bangunan IPST 10 200.000.000 20 2.000.000.000 Gudang 1 500.000.000 20 500.000.000 Tanah 3.000 300.0000 - 900.000.000 Mesin Pencacah 10 40.000.000 5 400.000.000 Mesin Pengayak kasar 10 30.000.000 7 300.000.000 Mesin Pengayak Halus 10 30.000.000 7 300.000.000 Mesin Mixing 10 30.000.000 5 300.000.000 Mesin Press Plastik 5 60.000.000 10 300.000.000 Gerobak Sampah 20 2.000.000 5 40.000.000 Gerobak Sampah Motor 20 20.000.000 5 400.000.000 Dump Truck 3 225.400.000 15 676.200.000 Cangkul 40 50.000 3 2.000.000 Garu 40 50.000 3 2.000.000 Pengki 50 18.000 3 900.000 Sekop 40 50.000 3 2.000.000 Selang 10 meter 10 50.000 3 500.000 Roll Kabel 10 50.000 3 500.000 Total Biaya Investasi 6.124.100.000 Selain biaya investasi, terdapat juga biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh pengelola apabila ada komponen pada investasi telah habis umur ekonomisnya, namun proyek masih berjalan. Pada proyek IPST terdapat reinvestasi hampir seluruh mesin terkait dengan umur ekonomis rata-rata yang hanya tujuh tahun, sedangkan umur proyek yang digunakan mengikuti umur proyek bangunan yaitu sepuluh tahun. Sehingga mesin operasional harus mengalami reinvestasi di tahun ke-8. Selain itu peralatan operasional harian seperti cangkul, sekop, juga diasumsikan memiliki umur ekonomis hanya satu tahun, sehingga harus mengalami reinvestasi setiap tahun. Total reinvestasi yang harus dilakukan selama umur proyek adalah senilai Rp 1.521.000.000. Rincian biaya reinvestasi proyek IPST dapat dilihat pada Tabel 17. 98 Tabel 17. Rincian Biaya Reinvestasi IPST Kota Bogor Uraian Jumlah unit Harga Satuan Rp Umur ekonomis Reinvestasi tahun ke- Total Rp Mesin Pencacah 10 40.000.000 5 6,11,16 1.200.000.000 Mesin Pengayak kasar 10 30.000.000 7 8,15 600.000.000 Mesin Pengayak Halus 10 30.000.000 7 8,15 600.000.000 Mesin Mixing 10 30.000.000 5 6,11,16 900.000.00 Mesin Pres Plastik 5 60.000.000 10 11 300.000.000 Gerobak Sampah 20 2.000.000 5 6,11,16 120.000.000 Gerobak Sampah Motor 20 20.000.000 5 6,11,16 1.200.000.000 Cangkul 40 50.000 3 4,7,10,13,16 ,19 12.000.000 Garu 40 50.000 3 4,7,10,13,16 ,19 12.000.000 Pengki 50 18.000 3 4,7,10,13,16 ,19 5.400.000 Sekop 40 50.000 3 4,7,10,13,16 ,19 12.000.000 Selang 10 meter 10 100.000 3 4,7,10,13,16 ,19 6.000.000 Roll Kabel 20 50.000 3 4,7,10,13,16 ,19 6.000.000 Total Reinvestasi 4.073.400.000

7.2.2 Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan keseluruhan biaya yang berhubungan dengan operasional produksi dari unit usaha IPST. Biaya tersebut terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. 99

7.2.2.1 Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu atau dalam suatu periode tertentu yang tidak terpengaruh langsung pada output yang dihasilkan IPST. Dalam pengolahan sampah dengan penerapan IPST, yang tergolong dalam biaya tetap adalah tenaga kerja, perawatan mesin, biaya listrik, telepon, dan transportasi. Rincian biaya tetap untuk overhead pada pengolahan sampah di IPST Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Rincian Biaya Tetap Overhead IPST, Kantor, dan Kendaraan IPST Kota Bogor pada Tahun Pertama Uraian Satuan Jumlah Biayasatuan Rp Total Biaya tahun ke-1 Rp Perawatan mesin Paketbulan 12 12.500.000 150.000.000 Komunikasi Paketbulan 12 1.000.000 12.000.000 Listrik Paketbulan 12 2.000.000 24.000.000 Transportasi trukbulan 3 3.600.000 178.200.000 Total Biaya Overhead IPST Tahun-1 382.200.000 Biaya tetap kecuali listrik dan transportasi, diasumsikan meningkat setiap dua tahun dengan kisaran peningkatan sebesar 10 persen per tahun. Hal tersebut merupakan pertimbangan terjadinya inflasi rata-rata 4 persen pertahun, sehingga dalam dua tahun usaha ini masih memiliki cadangan 2 persen. Kenaikan harga listrik dan solar disesuaikan dengan kondisi dilapangan, yaitu trend yang terjadi antara tahun 2004 sampai 2009, dimana listrik baru mengalami peningkatan selama lima tahun, dengan angka kenaikan 10 persen. Oleh karena itu peningkatan harga TDL tarif dasar listrik diasumsikan terjadi setiap lima tahun sekali ddengan rata-rata kenaikan sebesar 30 persen, hal tersebut mempertimbangkan risiko terjadinya lonjakan harga TDL. Sedangkan besaran gaji karyawan ditentukan berdasarkan tugas dan tanggung jawab, gaji pekerja IPST Bogor diasumsikan sama dengan gaji pekerja IPST Mitran Bekasi pada saat penelitian dilakukan dengan kenaikan gaji sebesar 6 persen terjadi setiap tahun sekali mengikuti tingkat CPI consumer price index Tahun 2010-2011. Rincian biaya tenaga kerja untuk tahun pertama dapat dilihat 100 pada Tabel 19, sedangkan biaya tetap tenaga kerja pertahun sampai dengan tahun ke-10 dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 19. Rincian Biaya Tetap untuk Tenaga Kerja IPST Kota Bogor pada Tahun Pertama 2011 Uraian Jumlah orang GajiBulan Rp Biaya Tetap Gajitahun Rp PJ lokasi 11 2.500.000 264.000.000 Manajer SDM 1 3.000.000 36.000.000 Staff Adiministrasi 10 1.800.000 216.000.000 Pemasaran 2 2.500.000 60.000.000 Teknisi dan Operator 120 600.000 864.000.000 Pengangkut sampah 60 600.000 432.000.000 Teknisi Mesin 3 1.200.000 43.200.000 Supir 3 1.000.000 36.000.000 Total Biaya Tenaga Kerja 1.951.200.000,00

7.2.2.2 Biaya Variabel

Besarnya biaya variabel tergantung dari jumlah sampah yang akan diolah dan output yang dihasilkan. Biaya variabel pada IPST dominan dipengaruhi oleh jumlah sampah organik, dimana sampah tersebut kemudian diproses menjadi pupuk kompos. Komponen yang menjadi biaya variabel pada unit usaha IPST adalah bahan bakar solar, aki, dan karung untuk proses fermentasi dan pembungkusan. Total biaya variabel yang dibutuhkan pada tahun pertama proyek adalah Rp 123.838.000 pada tahun pertama, jumlah tersebut diasumsikan meningkat pada lima tahun pertama yang disebabkan adanya penambahan kuota pengolahan sampah sampai dengan tahun ke-5. Rincian biaya variabel pengolahan sampah pada IPST di tahun pertama dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Rincian Biaya Variabel IPST Kota Bogor pada Tahun Pertama 2011 Uraian Jumlah Satuan Biayasatuan Rp Total Biaya tahun ke-1 Rp Karung 20.500 Buah 1.000 20.500.000 Solar 18.000 Liter 4.500 97.200.000 Aki 10 Buah 250.000 2.500.000 Bioaktivator 243 Liter 16.000 3.888.000 Total Biaya Variabel 123.838.000 101 Biaya operasional disumsikan akan mengalami peningkatan 6 persen per tahun yang didasari adanya risiko peningkatan indeks harga konsumen risiko per tahun sebesar 6 persen. Perubahan peningkatan biaya tetap dan variabel dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Perubahan Biaya Operasional IPST Kota Bogor Selama proyek Tahun ke- Total Biaya Tetap Rp Total Biaya Variabel Rp 1 2.333.400.000 123.838.000 2 2.333.400.000 148.105.600 3 2.545.920.000 173.133.500 4 2.545.920.000 196.623.500 5 2.779.692.000 222.283.200 6 2.788.692.000 245.773.200 7-8 3.045.841.200 247.627.000 9-10 3.328.705.320 248.606.000 11-12 3.640.755.852 249.585.000 13-14 3.983.021.437 250.564.000 15-16 4.359.513.581 251.543.000 17-18 4.775.724.939 252.522.000 19-20 5.231.280.433 253.501.000

7.2.3 Beban Angsuran Pinjaman

Pada Skenario III dan IV 50 persen modal investasi berasal dari pinjaman bank atau sebesar Rp 3.000.000.000 yang akan dikembalikan dengan metode angsuran selama 10 tahun. Bunga yang ditetapkan adalah suku bunga kredit atau pinjaman rata-rata yaitu 14 persen. untuk masing-masing angsuran dihitung dengan menggunakan rumus capital recovery factor dibawah ini Sehingga selama sepuluh tahun pertama IPST memiliki kewajiban membayar angsuran pinjaman sebesar Rp 478.800.000 pertahun kepada bank selama sepuluh tahun. A = P i 1+i n 1+i n − 1 A = 3.000.000.000 14 1+14 10 1+14 10 − 1 A = 478.800.000 102

7.2.4 Pajak Penghasilan

Pajak merupakan biaya di dalam analisis finansial. Pajak yang diperhitungkan adalah yang berhubungan dengan pengurangan manfaat bersih yang diterima bisnis IPST. Pajak di dalam cashflow diambil dari pajak yang ada pada laporan labarugi dengan ketentuan penaksiran pajak mengikuti peraturan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2a tentang pajak penghasilan, yaitu penetapan pajak sebesar 25 persen dari laba. Setiap skenario memiliki besaran pajak yang berbeda-beda terkait dengan laba bersih setelah bunga yang berbeda, namun rata-rata skenario baru memiliki laba setelah tahun ke-3, maka pajak ditetapkan mulai dari tahun ke-3 sampai dengan selesai proyek. Rincian pajak pada analisis labarugi masing-masing skenario dapat dilihat pada lampiran.

7.3 Analisis laba rugi