62
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1. Keberadaan Umum Kota Bogor
Posisi Kota Bogor cukup strategis karena dekat dengan Ibu Kota Negara yaitu berjarak sekitar 54 km dari Jakarta dengan letak geografis pada 106
48’ BT dan 6
26’ LS. Ketinggian minimum Kota Bogor adalah 190 meter, maksimum 330 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Gunung Salak, Gunung
Gede dan Gunung Pangrango. Letaknya yang dikelilingi pegunungan, iklim Kota Bogor cukup sejuk dengan suhu rata-rata tiap bulan 26
C dan suhu terendah 21,8 C serta suhu tertinggi 30,4
C. kelembaban udara 70 persen, curah hujan rata-rata tiap tahun sekitar 3.500 – 4.000 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan
Desember dan Januari. Wilayah Kota Bogor mempunyai luas sekitar 11.850 hektar, terbagi atas 6
kecamatan dan 68 kelurahan yang berbatasan dengan : Sebelah Utara
: Wilayah Kecamatan Kemang, Kecamatan bojong Gede, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor
Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas
Kabupaten Bogor Sebelah Timur : Wilayah Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor Menurut data hasil sensus penduduk Kota Bogor Tahun 2010,
Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Tanah Sareal, dan Kecamatan Bogor Selatan adalah 3
kecamatan dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 210.450 jiwa, 190.776 jiwa, dan 180.745 jiwa.
Kecamatan Bogor Timur merupakan kecamatan yang berjumlah penduduk paling kecil yakni sebanyak 94.572 jiwa.
Luas wilayah Kota Bogor sebesar 111,73 kilo meter persegi didiami oleh 949.066 jiwa pada Tahun 2010, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota
Bogor adalah sebanyak 8.494 jiwa per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Bogor Tengah yaitu
63 sebanyak 12.791 jiwa per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Bogor Selatan yakni sebanyak 5.880 jiwa per kilo meter persegi. Sebagian besar penggunaan lahan Kota Bogor didominasi oleh perumahan
68 persen, total kawasan terbangun hampir mencapai 70 persen, sisanya adalah kawasan pertanian dan kebun campuran. Lahan terbangun digunakan untuk
perumahan, perdagangan, perkantoran, perdagangan atau pertokoan, industri dan bangunan lainnya. Penggunaan lahan tidak terbangun meliputi pertanian,
perkebunan, hutan, taman, kuburan dan ruang terbuka hijau lainnya. Pola lahan di Kota Bogor disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7
. Pola Penggunaan Lahan di Kota Bogor Tahun 2009 No
Penggunaan Lahan
Kecamatan Total
ha Bogor
Selatan Bogor
Timur Bogor
Utara Bogor
Tengah Bogor
Barat Tanah
Sereal 1 Sawah
728 149
298 666
269 2.165
2 Ladang 296
24 114
6 199
231 970
3 Perkebunan 12
12 25
76 126
4 Permukiman 1.274
655 1.119
599 1.354 1.197
6.297 5 Industri
32 19
34 25
8 24
142 6 Perkantoran
159 49
46 76
212 51
592 7 Pertokoan
lainnya 191
107 16
109 625
109 1.156
8 Tidak diusahakan
134 120
1 135
4 394
Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bogor, 2010
Berdasarkan data pada Tabel 7, terdapat 394 hektar lahan di Kota Bogor yang belum diusahakan dengan sebaran yang tidak merata pada setiap kecamatan.
Hal tersebut menunjukan adanya lahan potensial yang dapat digunakan untuk pembangunan IPST pada masing-masing kecamatan dengan kebutuhan lahan
sebanyak 200 meter persegi untuk setiap IPST.
5.2. Kebijakan Pengelolaan Sampah Kota Bogor