2.2 Epidemiologi
Menurut data statistik American Cancer Society insiden kanker ovarium sekitar 4 dari seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat kelima
penyebab kematian akibat kanker, diperkirakan pada tahun 2003 ditemukan 25.400 kasus baru dan menyebabkan kematian sebesar 14.300, dimana angka
kematian ini tidak banyak berubah sejak 50 tahun yang lalu. Tingginya angka kematian oleh karena tumor ganas epitel ovarium disebabkan oleh karena tidak
timbulnya gejala pada stadium awal sehingga seringkali terdeteksi setelah stadium lanjut.
Tumor ganas epitel ovarium sering mengenai wanita usia di atas 40 tahun, rata-rata terdiagnosa pada usia 58 tahun. Angka kelangsungan hidup 5 tahun
sekitar 40 dan tergantung pada stadium. Bervariasinya epidemiologi akan
2,8
Gambar 3. Skema siklus ovulasi
5
Gambar 4. Folikel Grafian
5
Gambar 5. Korpus Luteum
5
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan faktor resiko obstetrik, endokrin, dan ginekologi menimbulkan kesulitan, dan tidak menghasilkan kesimpulan Runnebaum dan Stickeler, 2001.
5
2.3 Etiologi dan Faktor Resiko
Penyebab dari tumor epitel ovarium saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan tumor epitel ovarium
antara lain: 1. Usia : biasanya mengenai wanita usia di atas 40 tahun, 2. Nullipara, 3. Hubungan kekeluargaan, 4. Kontrasepsi oral, 5. Mutasi gen :
memegang peranan penting dalam perkembangan tumor, 6. Makanan, 7. Faktor lingkungan : radiasi, asbestosis, infeksi virus.
Pada karsinoma ovarium ditemukan dua gen yang bertanggung jawab pada 23 familial atau 5 secara keseluruhan,yaitu gen BRCA1 yang berlokasi pada
kromosom 17 17q21 dan gen BRCA2 yang berlokasi pada kromosom 13q-12-13. Walaupun BRCA1 dan BRCA2 tidak menunjukkan kesamaan rangkaian, tetapi
memiliki fungsi yang sama dan berinteraksi dengan kompleks multiprotein yang sama. Keduanya berfungsi sebagai penekan tumor, dan apabila kehilangan fungsi
dapat menyebabkan terjadinya resiko keganasan. Fungsi dari kedua gen tersebut dalam memproteksi genom dari kerusakan dengan penghentian siklus sel dan
perbaikan DNA belum sepenuhnya diketahui. Adanya mutasi dan delesi BRCA1 yang bersifat herediter pada 85 menyebabkan terjadinya peningkatan resiko
untuk terjadinya kanker ovarium. Mutasi dari BRCA1 menunjukkan perubahan
1,2,3,11,18,24
2.4 Patogenesis Gen