dijumpai sedikit atau desmoplastik. Tumor ganas serosum biasanya positif dengan sitokeratin 7  dan  juga positif dengan EMA,CAM5.2, AE1AE3, B72,3, dan  Leu
M1.  Pada tumor ini CA 125  meningkat pada 85 kasus  dan negatif dengan sitokeratin 20  dan calretinin. Metastasis luas sering dijumpai dengan ketahanan
hidup 5 tahun hanya 10-20.  Diagnosa banding tumor ini antara lain endometroid, clear cell carcinoma.
1,2,3,14,21,22
2.13.2 Tumor Musinosum
Merupakan tumor ovarium yang mengandung musin. Pada beberapa tumor dijumpai sel-sel goblet.
2.13.2.1 Tumor jinak musinosum
Tumor ini terdiri dari epitel  menyerupai epitel endoserviks atau gastrointestinal. Gambaran makroskopis, biasanya besar, unilateral, berupa massa
kistik  multilokular  atau  unilokular  yang mengandung air atau musin. Gambaran histopatologi, tumor jinak musinosum terdiri dari kistadenoma, kistadenofibroma,
Gambar 8. Makroskopis
kistadenokarsinoma serosum. Pada pemotongan tampak kista multilokular.
1
Gambar 9. Mikroskopis
kistadenokarsinoma serosum.
1
Universitas Sumatera Utara
dan adenofibroma, yang mengandung kelenjar dan kista yang dilapisi oleh epitel kolumnar.  Letak inti di basal dengan sedikit atipik. Kistadenoma yang
mengeluarkan musin dengan atau tanpa reaksi stroma.tumor ini jarang bilateral.
2.13.2.2 Tumor ganas musinosum
1,2,3,5,6
Merupakan suatu tumor  ganas  epitel ovarium  berdiferensiasi lebih baik, terdiri dari epitel yang menyerupai epitel endoserviks atau intestinal.  Pada
beberapa tumor dapat dijumpai sel-sel goblet. Insidensi 15-25 dari seluruh kasus neoplasma pada ovarium dan 20 adalah ganas. Tumor ini berinvasi  ke  stroma
ovarium. Secara makroskopis,  tumor ini biasanya besar, unilateral, permukaan halus,  dan  massa kistik multilokular  atau  unilokular  yang mengandung cairan
encer atau cairan musin. Biasanya tumor ini bilateral 5 dari semua kasus. Pada pemotongan dijumpai area perdarahan, daerah nekrotik, bagian padat atau papilar,
dan pada beberapa tumor predominan solid. Gambaran histopatologi, diasumsikan tampak area kelenjar back to back   yang dilapisi oleh sel-sel ganas dengan  yang
menginvasi ke daerah stroma yang sedikit  atau desmoplastik. Bentuk kelenjar infiltratif, tubulus, dan sel-sel membentuk sarang-sarang.  Pemeriksaan
Gambar 10. Makroskopis kistadenoma
musinosum.
1
Gambar 11. Mikroskopis kistadenoma.
1
Universitas Sumatera Utara
imunohistokimia untuk tumor ini memberi tampilan positif terhadap sitokeratin 7 dan 20, DPC4  nuclear transcription factor inactivated in  some pancreatic
carcinoma,  MUC5AC  gastric mucin gene.  Tumor ini didiagnosa banding dengan dengan metastatic mucinous carcinoma.
2.14 Interferon gamma IFN-
γ
IFN- γ  merupakan suatu sitokin yang mempunyai aktifitas biologis secara
konvensional yang berhubungan dengan mekanisme sitostatiksitotoksik dan anti tumor  yang diperantarai oleh sel respon imun adaptif.  IFN-
γ  juga  suatu pro- inflamatori hubungannya dengan tumor merupakan sitokin yang mempunyai
aktifitas anti proliferatif.  Terakhir ini dinyatakan  bahwa dengan penghambatan IFN-
γreseptor IFN-γ merupakan terapi target untuk jenis-jenis keganasan.
1,2,3,8,14,15,22
IFN- γ  dihasilkan  secara dominan oleh sel NK  Natural Killer  merupakan
bagian dari respon imun bawaan dan juga dihasilkan oleh CD4 T-Helper1. Penghambatan jalur resptor  IFN-
γ  dapat menjadi bagian dari terapi baru untuk suatu keganasan Secara klinis telah digunakan untuk mengobati berbagai macam
penyakit berbahaya, dengan hasil dan efek yang beragam. Beberapa literatur
32
Gambar 12. Tumor ganas musinosum,
tampak proliferasi kelenjar
Gambar 13. Kelenjar dilapisi oleh sel-sel
dengan inti yang atipik dan tampak adanya musin
Universitas Sumatera Utara
mengatakan bahwa IFN- γ  memiliki aktifitas terapeutik pada pasien kanker
ovarium.
26,29,32,35,38
Gambar  14. Jalur resmi IFN-
γJAKSTAT.  Pengikatan  interferon  dimer  ke domein ekstraseluler  dari reseptor subunit IFN-
γR1 mengarah ke keterlibatan dari subunit IFN-γR2, yang menyebabkan JAK1 dan JAK2 untuk cross- phosphorylate satu sama lain dan subunit reseptor. Paralel STAT1 homodimers kemudian direkrut ke reseptor, dan
fosforilasi mereka mengubah homodimers menjadi konfigurasi antiparalel.  Reorientasi STAT1 homodimers translokasi ke nukleus, di mana mereka mengikat ke situs GAS pada gen respon primer, termasuk IRF1. IRF1
kemudian mengaktifkan sejumlah besar gen respon sekunder, yang melaksanakan berbagai fungsi imunomodulator. Para SOCS protein berfungsi sebagai regulator negatif utama dari jalur IFN-
γ dengan menghambat fosforilasi JAKSs dan  STAT1.  Defosforilasi  dan asetilasi  STAT1  homodimers  mengembalikan mereka  ke  konfigurasi  paralel  dan
menyebabkan mereka keluar dari inti. HAT, asetiltransferase histon.
Gambar 15. Dua wajah  IFN-
γ. IFN-γ sebagai antitumor dan kegiatan protumor. Dalam kedua skenario, IFN-γ mempengaruhi  sel-sel tumor  secara langsung,  serta  pengembangan,  rekrutmen,  dan  atau  aktivasi sel  respon
imun.  Efek  antitumor  mengakibatkan  penghambatan  langsung  pertumbuhan sel  tumor dan  pengakuan dan penghapusan  sel-sel  tumor dengan  sel-sel  respon imun.  Di sisi lain,  fungsi  protumor  IFN-
γ melibatkan sinyal proliferasi dan antiapoptotic, serta melarikan diri dari sel-sel tumor dari pengakuan dan sitolisis oleh CTLs dan
sel  NK.  Wajah  yang  akhirnya  ditampilkan  mungkin tergantung pada  konteks  kekhususan  tumor,  faktor lingkungan mikro, dan intensitas sinyal. APC, antigen-presenting sel, IDO, indoleamin 2,3-dioxygenase, MDSC,
sel penekan myeloid yang diturunkan.
Universitas Sumatera Utara
2.15 Interleukin-4 IL-4
IL-4  adalah sitokin T-Helper  2  merupakan sitokin penting yang mengatur beberapa fungsi biologis dan mempunyai  peran  penting terhadap IgG, IgA, dan
MHC  kelas II. IgG, IgE,  dan ekspresi MHC  kelas II.  IL-4  berpartisipasi  dalam regulasi kekebalan tunbuh pada berbagai tingkat. Perannya dalam mengatur
diferensiasi sel T sangat penting selama respon imun. IL-4  mempunyai peran penting dengan mempromosikan diferensiasi sel Th2  dan menghambat
diferensiasi sel Th1. IL-4 juga mampu melindungi sel-sel limfoid dari apoptosis.
30
IL-4  merupakan sitokin penting yang tampaknya mempunyai kerja yang paradoks. Tumor-tumor yang secara genetik diubah untuk menghasilkan IL-4
akan dirusak, sedangkan tumor-tumor parental akan tumbuh progresif. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa IL-4  mengandung molekul yang
merangsang pertumbuhan tumor. IL-4  meninggi pada beberapa penderita kanker.
39
Efek  IL-4  terhadap kanker lebih kompleks,  dimana mesin sinyal IL-4  dapat mempromosikan resistensinya terhadap terapi anti tumor, dengan memainkan
perannya sebagai anti apoptosis. Argumen ini jelas menunjukkan pentingnya IL-4 dalam perkembangan beberapa penyakit.
25,28,29,30,32,33,36
Universitas Sumatera Utara
2.16 Kerangka Teori Penelitian
Tumor jinak dan ganas epitel ovarium tipe serosum dan musinosum IFN-
γ IL-4
Sel NK CD4-Th1
CD4-Th2
Sel Tumor
Anti tumor Tampilan IFN-
γ dan IL-4 pada sel tumor
Protumor
Apoptosis Proliferasi
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan  di Sentra Diagnostik Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara,  Instalasi Patologi Anatomi RS.H.Adam Malik Medan dan Laboratorium Patologi Anatomi Swasta di Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama  April 2013  sampai Oktober 2013  yang meliputi
studi kepustakaan, pengumpulan data, penelitian, dan penulisan hasil penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sediaan blok parafin yang berasal dari jaringan ovarium yang didiagnosa sebagai tumor jinak dan ganas epitel  ovarium
tipe serosum dan musinosum pada sentra diagnostik  Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Instalasi Patologi Anatomi RS.H.Adam
Malik Medan dan Laboratorium Patologi Anatomi Swasta di Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Besar Sampel