2.10 Berdasarkan gambaran histopatologi dari struktur kelenjar, gambaran inti, dan mitotik ditentukan grading tumor epitel ovarium seperti yang
tertera pada tabel 2.4.
Struktur kelenjar
12
Tabel 2.4 Grading tumor epitel ovarium Gambaran inti
Mitotik Glandular -1
Relatif uniform, vesicular, NC ratio
2:1=1 10 lpb
Papillary -2 Bervariasi, kromatin
kasar, bergumpal 10-24 lpb
Solid –3 Inti membesar NC ratio
meningkat, anak inti menonjol, kromatin kasar,
mengumpal,
bentuk bizarre +
= 25 lpb
2.11 Prognosa
Prognosa dari tumor epitel ovarium bervariasi. Angka ketahanan hidup 5 tahun bisa mencapai 90 pada semua keganasan pada ovarium jika tumor masih
di dalam ovarium. Tetapi hanya 50 jika tumor sudah menyebar ke luar pelvis.
1,4
2.12 Penatalaksanaan
Saat ini penatalaksanaan dari tumor ovarium adalah dengan operasi dan kemoterapi, terutama kombinasi penggunaan paclitaxel dan agen platinum dan
setidaknya 70 dari pasien yang diobati dengan kombinasi di atas dapat memberikan hasil yang baik. Pemberian obat intraperitoneal secara substansial
meningkatkan kelangsungan hidup penderita dan juga dapat mentoleransi efek samping dari pengobatan.
4,13,16,25
Universitas Sumatera Utara
2.13 Klasifikasi tumor jinak dan ganas epitel ovarium tipe serosum dan musinosum
Tumor ovarium ini merupakan suatu neoplasma yang berasal dari sel-sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitel, sel germinal dan sel stromal. Sebanyak 80
tumor ovarium berasal dari sel epitel dan sebanyak 90 merupakan keganasan dari semua tumor ovarium.
1,2
2.13.1 Tumor serosum
Merupakan tumor jinak yang terdiri dari epitel menyerupai tuba falopi atau
epitel permukaan ovarium. 2.13.1.1 Tumor jinak serosum
Tumor ini merupakan kista dengan dinding yang tipis dan biasanya dijumpai pada daerah korteks. Dijumpai sebanyak 16 dari semua tumor epitel ovarium
dan dijumpai terutama pada orang dewasa usia dekade keempat sampai keenam kehidupan, walaupun dapat juga dijumpai pada usia lebih muda ataupun lebih tua.
Tumor ini bilateral pada wanita yang lebih tua. Secara klinis, biasanya dijumpai gejala sakit, perdarahan pervaginam, dan pembesaran abdomen, walau umumnya
tumor ini tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara tidak sengaja pada saat dilakukan ultrasonografi. Gambaran makroskopis, tumor jinak serosum
bentuknya bulat atau ovoid, lapisan serosum tampak licin dan berkilat. Ukuran tumor 1-10 cm, tetapi kadang mencapai 30 cm, berupa lesi berbentuk kistik
unilokular atau multilokular. Rongga kistik biasanya berisi cairan serous jernih. Ke dalam rongga kistik, tampak tonjolan polipoid atau papilar. Gambaran
histopatologi, tumor jinak serosum dilapisi oleh epitel menyerupai tuba falopi dengan sel-sel sekretori yang bersilia atau tanpa silia.
1,2,3,14
Universitas Sumatera Utara
2.13.1.2 Tumor ganas serosum
Merupakan suatu tumor invasif dari epitel ovarium mulai dari tumor berdiferensiasi baik sampai berdiferensiasi buruk dengan inti yang atipik. Tumor
ini biasanya dijumpai pada usia dekade ke-enam dari kehidupan dan sebagian kasus dujumpai bilateral. Sepertiga kasus dijumpai pada stsium 1. Gambaran
makroskopis, tumor ganas serosa berukuran lebih dari 20 cm. Pada tumor berdiferensiasi baik biasanya dijumpai massa yang padat, kistik, dengan papil
yang lunak, adanya nekrosis serta perdarahan. Pada yang berdiferensiasi buruk, bentuknya padat, rapuh, berupa massa multinodular dengan nekrosis dan
perdarahan. Gambaran histopatologi, tumor ini mempunyai gambaran yang bervariasi dari bentuk glandular, papilar sampai solid. Pada yang bentuk papilar
umumnya dijumpai sel-sel yang banyak dengan percabangan yang tidak teratur. Pada tumor yang berdiferensiasi buruk terdiri dari sel-sel membentuk papil kecil
atau clusters, yang dipisahkan oleh stroma yang terdiri dari hialin atau miksoid. Kadang dijumpai psammoma bodies dengan jumlah yang bervariasi. Stroma
Gambar 6. Makroskopis kistadenoma
serosum. Pada pemotongan tampak kista multilokular dengan dinding kista yang
licin.
1
Gambar 7. Mikroskopis
kistadenoma serosum.
1
Universitas Sumatera Utara
dijumpai sedikit atau desmoplastik. Tumor ganas serosum biasanya positif dengan sitokeratin 7 dan juga positif dengan EMA,CAM5.2, AE1AE3, B72,3, dan Leu
M1. Pada tumor ini CA 125 meningkat pada 85 kasus dan negatif dengan sitokeratin 20 dan calretinin. Metastasis luas sering dijumpai dengan ketahanan
hidup 5 tahun hanya 10-20. Diagnosa banding tumor ini antara lain endometroid, clear cell carcinoma.
1,2,3,14,21,22
2.13.2 Tumor Musinosum
Merupakan tumor ovarium yang mengandung musin. Pada beberapa tumor dijumpai sel-sel goblet.
2.13.2.1 Tumor jinak musinosum
Tumor ini terdiri dari epitel menyerupai epitel endoserviks atau gastrointestinal. Gambaran makroskopis, biasanya besar, unilateral, berupa massa
kistik multilokular atau unilokular yang mengandung air atau musin. Gambaran histopatologi, tumor jinak musinosum terdiri dari kistadenoma, kistadenofibroma,
Gambar 8. Makroskopis
kistadenokarsinoma serosum. Pada pemotongan tampak kista multilokular.
1
Gambar 9. Mikroskopis
kistadenokarsinoma serosum.
1
Universitas Sumatera Utara
dan adenofibroma, yang mengandung kelenjar dan kista yang dilapisi oleh epitel kolumnar. Letak inti di basal dengan sedikit atipik. Kistadenoma yang
mengeluarkan musin dengan atau tanpa reaksi stroma.tumor ini jarang bilateral.
2.13.2.2 Tumor ganas musinosum
1,2,3,5,6
Merupakan suatu tumor ganas epitel ovarium berdiferensiasi lebih baik, terdiri dari epitel yang menyerupai epitel endoserviks atau intestinal. Pada
beberapa tumor dapat dijumpai sel-sel goblet. Insidensi 15-25 dari seluruh kasus neoplasma pada ovarium dan 20 adalah ganas. Tumor ini berinvasi ke stroma
ovarium. Secara makroskopis, tumor ini biasanya besar, unilateral, permukaan halus, dan massa kistik multilokular atau unilokular yang mengandung cairan
encer atau cairan musin. Biasanya tumor ini bilateral 5 dari semua kasus. Pada pemotongan dijumpai area perdarahan, daerah nekrotik, bagian padat atau papilar,
dan pada beberapa tumor predominan solid. Gambaran histopatologi, diasumsikan tampak area kelenjar back to back yang dilapisi oleh sel-sel ganas dengan yang
menginvasi ke daerah stroma yang sedikit atau desmoplastik. Bentuk kelenjar infiltratif, tubulus, dan sel-sel membentuk sarang-sarang. Pemeriksaan
Gambar 10. Makroskopis kistadenoma
musinosum.
1
Gambar 11. Mikroskopis kistadenoma.
1
Universitas Sumatera Utara
imunohistokimia untuk tumor ini memberi tampilan positif terhadap sitokeratin 7 dan 20, DPC4 nuclear transcription factor inactivated in some pancreatic
carcinoma, MUC5AC gastric mucin gene. Tumor ini didiagnosa banding dengan dengan metastatic mucinous carcinoma.
2.14 Interferon gamma IFN-
γ
IFN- γ merupakan suatu sitokin yang mempunyai aktifitas biologis secara
konvensional yang berhubungan dengan mekanisme sitostatiksitotoksik dan anti tumor yang diperantarai oleh sel respon imun adaptif. IFN-
γ juga suatu pro- inflamatori hubungannya dengan tumor merupakan sitokin yang mempunyai
aktifitas anti proliferatif. Terakhir ini dinyatakan bahwa dengan penghambatan IFN-
γreseptor IFN-γ merupakan terapi target untuk jenis-jenis keganasan.
1,2,3,8,14,15,22
IFN- γ dihasilkan secara dominan oleh sel NK Natural Killer merupakan
bagian dari respon imun bawaan dan juga dihasilkan oleh CD4 T-Helper1. Penghambatan jalur resptor IFN-
γ dapat menjadi bagian dari terapi baru untuk suatu keganasan Secara klinis telah digunakan untuk mengobati berbagai macam
penyakit berbahaya, dengan hasil dan efek yang beragam. Beberapa literatur
32
Gambar 12. Tumor ganas musinosum,
tampak proliferasi kelenjar
Gambar 13. Kelenjar dilapisi oleh sel-sel
dengan inti yang atipik dan tampak adanya musin
Universitas Sumatera Utara
mengatakan bahwa IFN- γ memiliki aktifitas terapeutik pada pasien kanker
ovarium.
26,29,32,35,38
Gambar 14. Jalur resmi IFN-
γJAKSTAT. Pengikatan interferon dimer ke domein ekstraseluler dari reseptor subunit IFN-
γR1 mengarah ke keterlibatan dari subunit IFN-γR2, yang menyebabkan JAK1 dan JAK2 untuk cross- phosphorylate satu sama lain dan subunit reseptor. Paralel STAT1 homodimers kemudian direkrut ke reseptor, dan
fosforilasi mereka mengubah homodimers menjadi konfigurasi antiparalel. Reorientasi STAT1 homodimers translokasi ke nukleus, di mana mereka mengikat ke situs GAS pada gen respon primer, termasuk IRF1. IRF1
kemudian mengaktifkan sejumlah besar gen respon sekunder, yang melaksanakan berbagai fungsi imunomodulator. Para SOCS protein berfungsi sebagai regulator negatif utama dari jalur IFN-
γ dengan menghambat fosforilasi JAKSs dan STAT1. Defosforilasi dan asetilasi STAT1 homodimers mengembalikan mereka ke konfigurasi paralel dan
menyebabkan mereka keluar dari inti. HAT, asetiltransferase histon.
Gambar 15. Dua wajah IFN-
γ. IFN-γ sebagai antitumor dan kegiatan protumor. Dalam kedua skenario, IFN-γ mempengaruhi sel-sel tumor secara langsung, serta pengembangan, rekrutmen, dan atau aktivasi sel respon
imun. Efek antitumor mengakibatkan penghambatan langsung pertumbuhan sel tumor dan pengakuan dan penghapusan sel-sel tumor dengan sel-sel respon imun. Di sisi lain, fungsi protumor IFN-
γ melibatkan sinyal proliferasi dan antiapoptotic, serta melarikan diri dari sel-sel tumor dari pengakuan dan sitolisis oleh CTLs dan
sel NK. Wajah yang akhirnya ditampilkan mungkin tergantung pada konteks kekhususan tumor, faktor lingkungan mikro, dan intensitas sinyal. APC, antigen-presenting sel, IDO, indoleamin 2,3-dioxygenase, MDSC,
sel penekan myeloid yang diturunkan.
Universitas Sumatera Utara
2.15 Interleukin-4 IL-4