Latar Belakang Penelitian dr. H.Delyuzar, M.Ked.PA, Sp.PAK Penguji

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tumor ovarium merupakan suatu neoplasma yang berasal dari sel-sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitel, sel germinal dan sel stromal. Sebanyak 80 tumor ovarium berasal dari sel epitel dan sebanyak 90 merupakan keganasan dari semua tumor ovarium. Insidensi tumor ovarium berhubungan erat dengan beberapa faktor pencetus yaitu usia, paritas, dan penggunaan kontrasepsi oral. 1 Menurut data statistik American Cancer Society insiden tumor ovarium menempati peringkat kelima penyebab kematian akibat kanker. Diperkirakan ditemukan 25.000 kasus baru setiap tahun dan merupakan penyebab kematian sebanyak 14.000 pada tahun 2003. 1,2 Sitokin adalah pembawa pesan yang berperan pada sistem imun, misalnya imunitas yang diperantarai sel dan respon alergi. Secara fungsional sitokin terbagi atas dua kelompok yang berfungsi sebagai proinflamasi dan anti inflamasi yang menimbulkan respon alergi. Sumber utama dari sitokin adalah limfosit T. Sel-sel ini mempunyai reseptor antigen spesifik pada permukaan sel-selnya, yang membuat sel-sel ini dapat mengenal jaringan normal pada penyakit autoimun. Terdapat dua jenis limfosit T, yang dapat dibedakan dari adanya molekul pada permukaan sel-selnya, yang dikenal sebagai CD4 dan CD8. Sel limfosit yang mengekspresikan CD4 disebut sel T-Helper dan sel-sel ini dianggap sebagai penghasil sitokin yang paling utama. CD4 terbagi lagi menjadi Th1 dan Th2 , dan sitokin yang dihasilkannya disebut sitokin tipe Th1 dan sitokin Th2. Universitas Sumatera Utara Sitokin tipe Th1 menghasilkan respon proinflamasi yang berfungsi untuk membunuh parasit intraselular dan untuk mempertahankan respon autoimun. IFN- γ merupakan sitokin Th1 yang utama. Respon proinflamasi hebat dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang tidak terkontrol, sehingga diperlukan mekanisme untuk melawannya. Yang tergolong pada sitokin tipe Th2 adalah IL- 4,5, dan 13 yang merangsang munculnya IgE dan eosinofil. 37 IL-4 merupakan sitokin penting yang dihasilkan oleh T-Helper 2, yang mengatur beberapa fungsi biologis dan mempunyai peran penting terhadap IgG, IgA, dan MHC kelas II. IL-4 terlibat dalam perkembangan penyakit kekebalan termasuk penyakit autoimun dan kanker. Peran IL-4 dalam mengatur diferensiasi sel T sangatlah penting selama respon imun. IL-4 juga juga berperan penting dalam mempromosikan T-helper 2 dan menghambat diferensiasi Th1, dan juga mampu melindungi sel-sel limfoid dari apoptosis. Peran IL-4 pada kanker manusia ternyata lebih kompleks, dimana mesin sinyal IL-4 dapat mempromosikan resistensinya terhadap terapi anti tumor, dengan memainkan perannya sebagai anti apoptosis. 26,39 Dalam hubungannya dengan tumor, IFN- γ merupakan sitokin yang mempunyai aktifitas anti proliferasi. IFN- γ dihasilkan oleh sel Natural Killer NK dan merupakan bagian dari respon imun bawaan dan juga dihasilkan oleh T- Helper1. Terakhir ini dinyatakan bahwa dengan penghambatan IFN- γreseptor IFN- γ merupakan terapi target untuk jenis-jenis keganasan. 27,32 IFN- γ mungkin memiliki aktivitas terapeutik pada pasien dengan kanker ovarium. Pada beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sitokin ini memiliki aktivitas antiproliferatif langsung terhadap jalur sel kanker ovarium Universitas Sumatera Utara manusia dan xenografts pada tikus. Untuk lebih memahami peran IFN- γ pada kanker ovarium, beberapa penelitian membandingkan kerjanya pada 8 jalur ovarium sel kanker dengan respon dari kultur 14 sel tumor primer ovarium diisolasi dari pasien dengan keadaan ascites. Sebuah studi klinis percontohan kemudian dilakukan untuk melihat apakah IFN- γ juga akan menginduksi apoptosis pada sel tumor manusia in vivo. Enam pasien dengan ascites dan penyakit selanjutnya diberi IFN- γ oleh intraperitoneal injeksi, dan sampel dianalisis secara berurutan. Dua dari enam pasien, terjadi penurunan 90 sel tumor pada ascites setelah diberi IFN- γ, dan hal ini klinisnya. 26,27,28,38 Namun pada keadaan tertentu ternyata IFN- γ bisa mempunyai efek anti apoptosis terhadap sel tumor ovarium manusia. Sehingga IFN- γ seperti pedang bermata dua dapat bersifat anti dan protumorigenic, tergantung pada keadaan selular, lingkungan mikro, dan atau konteks molekul. 38 Dari keterangan diatas, terkesan bahwa baik IL-4 dan IFN- γ dapat berperan ganda baik sebagai antitumor maupun protumor. Untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas tentang peran dari kedua sitokin tersebut kami tertarik untuk membedakan ekspresi IL-4 dan IFN- γ pada jenis-jenis tumor jinak dan ganas epitel ovarium tipe serosum dan musinosum.

1.2 Perumusan Masalah