Paraffin Cair Minyak Mineral Lanolin Anhidrat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.9.11. Paraffin Cair Minyak Mineral

Nama lain paraffin cair di antaranya liquid petrolatum, paraffin oil, white mineral oil, dan lain-lain. Paraffin cair transparan, tidak berwarna, cairan berminyak yang kental, tanpa fluoresensi pada cahaya. Praktis tidak berasa dan tidak berbau ketika dingin, dan berbau minyak ketika dipanaskan. Paraffin cair praktis tidak larut dalam etanol 95, gliserin, dan air; larut dalam aseton, benzen, kloroform, karbon disulfida, eter dan petrolatum eter. Bercampur dengan minyak volatil dan fixed oils, kecuali dengan castor oil Rowe et al, 2009. Dalam sediaan topikal, paraffin cair digunakan sebagai emolien pada sediaan emulsi 1-32, lotions 1-20, dan salep 0,1-95. Paraffin cair akan teroksidasi bila terkena panas dan cahaya. Untuk menghambat oksidasi, dapat ditambahkan stabilizer antioksidan seperti butylated hydroxyanisole, butylated hydroxytoluene, dan alpha tocopherol. Paraffin cair ini harus disimpan dalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering. Inkompatibel dengan oksidator kuat Rowe et. al., 2009.

2.9.12. Lanolin Anhidrat

Nama lain lanolin anhidrat di antaranya adeps lanae, cera lanae, refined wool fat, dan lain-lain. Lanolin anhidat berwarna kuning pucat, lengket berupa bahan seperti lemak, bau khas. Lanolin anhidrat mudah larut dalam benzene, kloroform, eter, dan petroleum spirit; sedikit larut dalam etanol 95 dingin, lebih larut dalam etanol 95 panas; praktis tidak larut dalam air Rowe et. al., 2009. Lanolin anhidrat berfungsi sebagai emulsifying agent dan basis salep. Secara bertahap mengalami autoksidasi selama penyimpanan. Untuk menghambat hal ini, ditambahkan butylated hydroxytoluene sebagai antioksidan. Lanolin anhidrat harus disimpan dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Lama penyimpanan normal adalah selama 2 tahun Rowe et. al., 2009.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian I, Laboratorium Penelitian II, Laboratorium Kimia Obat, Laboratorium Analisis Obat dan Pangan Halal dan Laboratorium Biologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Oktober 2014 hingga September 2015.

3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan

3.2.1. Alat

Alat-alat yang akan digunakan antara lain lumpang, alu, peralatan gelas, hot plate Cimarec, USA, termometer, kertas saring, timbangan analitik GH 202, OGS, Japan, Gas Chromatography – Mass Spectroscopy 5975 Inert MSD, The Agilent Technologies, USA, batang pengaduk, spatula, blender, vacuum rotary evaporator Eyela N-1000, Japan, digital water bath SB-100 Eyela, Japan, kapas, alumunium foil, oven Eyela NDO-500, Japan, desikator, mikropipet Rainin, USA, kertas saring, lemari pendingin Sanyo Medicool, Japan, pipa kapiler, plastic wrap, cawan penguap, sudip, kertas perkamen, botol maserasi, botol timbang, apparatus melting point Stuart, statif, plat silika gel F 254 Merck Millipore, Germany

3.2.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain rimpang kencur Kaempferia galanga Linn, propilenglikol Bratachem, Jakarta, karbopol 940 Sahdong Bio-Technology, metil paraben Bratachem, Jakarta, propil paraben Bratachem, Jakarta, setil alkohol, asam stearat, isopropil miristat, trietanolamin, adeps lanae, vaselin album, cera alba, vitamin E, minyak zaitun, serta pelarut dan bahan pembantu lain :

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Evaluasi Daya Penetrasi Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Sediaan Salep, Krim, dan Gel

18 117 119

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7

EFEK SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) SEBAGAI ANTIINFLAMASI.

0 0 10

Pengaruh Suhu Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Diterapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1