UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Setiap sediaan yang ingin diuji menggunakan kromatografi gas spektroskopi massa dibuat konsentrasi 1000 ppm dengan menimbang 1
gram sediaan dan dilarutkan dalam 10 mL metanol pro analisis atau n- heksana pro analisis. Untuk sediaan krim, dilakukan penyaringan
menggunakan kertas saring. Penyaringan dilakukan hingga larutan yang dihasilkan menjadi jernih. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan
partikel-partikel melayang yang tidak terlarut dan dapat mengganggu analisis. Pengujian setiap sediaan dilakukan triplo tiga kali pengulangan.
4.3.1. Sediaan Salep
Tabel 4.1 Hasil Kromatografi Gas Spektroskopi Massa Sediaan Salep
Bulan Waktu retensi
Nama senyawa
Bulan ke-0 9,913
Etil p-metoksisinamat 10,496
Cetene Bulan ke-1
9,911 Etil p-metoksisinamat
10,496 Cetene
Bulan ke-2 9,912
Etil p-metoksisinamat 10,493
Cetene Bulan ke-3
9,917 Etil p-metoksisinamat
10,501 Cetene
Pada sediaan salep, sampel senyawa yang terdeteksi setelah analisis menggunakan gas kromatografi spektroskopi massa selama 3
bulan penyimpanan sediaan dalam salep adalah etil p-metoksisinamat dan cetene. Senyawa cetene yang muncul kemungkinan merupakan
turunan senyawa dari salah satu basis minyak yang digunakan dalam pembuatan sediaan salep.
Parameter kestabilan kimia sediaan selain dilihat dari kadar zat aktif yang terkandung dalam sediaan juga dapat dilihat dari pola
kromatogram yang muncul. Pola kromatogram yang muncul selama penyimpanan 3 bulan sediaan salep tidak banyak mengalami perubahan.
Gambar kromatogram sediaan salep dapat dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7. Senyawa etil p-metoksisinamat dapat dikatakan stabil selama 3 bulan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
penyimpanan pada suhu 40 °C karena tidak ada banyak perubahan dari pola kromatogram hasil analisis menggunakan kromatografi gas
spektroskopi massa.
Keterangan : a pola kromatogram sediaan salep bulan ke-0, b pola kromatogram sediaan salep bulan ke-1
Gambar 4.6 Pola kromatogram sediaan salep bulan ke-0 dan ke-1
b a
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan : a pola kromatogram sediaan salep bulan ke-2, b pola kromatogram sediaan salep bulan ke-3
Gambar 4.7 Pola kromatogram sediaan salep bulan ke-2 dan ke-3
b a
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3.2. Sediaan Krim
Tabel 4.2 Hasil Kromatografi Gas Spektroskopi Massa Sediaan Krim
Bulan Waktu retensi
Senyawa
Bulan ke-0 8,040
Metil paraben 9,092
Propil paraben 9,908
Etil p-metoksisinamat 10,191
Isopropil miristat 10,491
Cetene 10,887
Asam n-heksadekanoat
Bulan ke-1 8,043
Metil paraben 9,095
Propil paraben 9,651
Metil palmitat 9,910
Etil p-metoksisinamat 10,195
Isopropil miristat 10,493
Cetene 10,711
Metil tetradekanoat 10,889
Asam n-heksadekanoat 11,043
Asam heksadekanoat, etil ester 11,675
Metil stearate 11,834
Asam oktadekanoat 19,281
Vitamin E
Bulan ke-2 8,043
Metil paraben 9,093
Propil paraben 9,909
Etil p-metoksisinamat 10,194
Isopropil miristat 10,492
Cetene 10,887
Asam n-heksadekanoat 11,044
Asam heksadekanoat, etil ester 11,833
Asam oktadekanoat 11,976
Asam oktadekanoat, etil ester 12, 284
Asam dodekanedionic, dimetil ester
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bulan ke-3 7,710
Trolamin 8,045
Metil paraben 9,095
Propil paraben 9,913
Etil p-metoksisinamat 10,023
Asam tetradekanoat, etil ester 10,198
Isopropil miristat 10,494
Cetene 10,893
Asam n-heksadekanoat 11,045
Asam heksadekanoat 11,838
Asam oktadekanoat 11,875
Etil oleat 11,977
Asam oktadekanoat, etil ester 12,285
Asam dodekanedionik, dimetil ester 19,292
Vitamin E Pada sediaan krim, senyawa yang terdeteksi setiap bulannya
berbeda-beda, mulai dari 6 senyawa hingga 15 senyawa, antara lain trolamin, metil paraben, propil paraben, metil palmitat, etil p-
metoksisinamat, isopropil miristat, ceten, metil tetradekanoat, asam n- heksadekanoat, asam heksadekanoat etil ester, metil stearat, asam
oktadekanoat, asam oktadekanoat etil ester, asam dodekanedionik dimetil ester, dan vitamin E.Senyawa asam dodekanedionik dimetil ester mulai
muncul pada bulan ke-2. Sedangkan senyawa metil palmitat, metil tetradekanoat, dan metil stearate hanya muncul pada bulan ke-1. Pada
bulan ke-3 terdapat senyawa yang baru muncul yaitu trolamin dan asam tetradekanoat etil ester. Senyawa vitamin E hanya muncul di bulan ke-1
dan ke-3. Semua senyawa yang muncul pada sediaan krim merupakan senyawa-senyawa yang muncul dari bahan yang digunakan dalam
pembuatan krim dan juga turunan dari bahan yang digunakan dalam pembuatan krim.
Jika dilihat dari pola kromatogram yang muncul, sediaan krim dapat dikatakan stabil karena pola kromatogram yang muncul hampir
sama di setiap bulannya dan tidak terbentuk senyawa baru. Senyawa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang muncul merupakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sediaan krim dan juga turunan dari bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat sediaan krim.
Keterangan : a pola kromatogram sediaan krim bulan ke-0, b pola kromatogram sediaan krim bulan ke-1
Gambar 4.8 Pola Kromatogram Sediaan Krim bulan ke-0 dan ke-1
a
b
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan : a pola kromatogram sediaan krim bulan ke-2, b pola kromatogram sediaan krim bulan ke-3
Gambar 4.9 Pola Kromatogram Sediaan krim bulan ke-2 dan ke-3
a
b
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.3.3. Sediaan Gel