Dasar Salep Absorpsi Dasar Salep

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta temperatur antara 38 °C dan 60 °C. Dapat digunakan secara tunggal atau dalam campuran dengan zat lain sebagai dasar salep Ansel, 2008. 2. Petrolatum putih White petrolatum, USP, adalah petrolatum yang dihilangkan warnanya. Hanya berbeda dalam hal tidak berwarna dari petrolatum dan digunakan untuk tujuan yang sama Ansel, 2008. 3. Salep kuning Yellow ointment Tiap 100 g, yellow ointment, USP, mengandung 5 g lilin kuning dan 95 g petrolatum. Lilin kuning adalah lilin yang dimurnikan yang dihasilkan dari sarang tawon Apis mellifera Ansel, 2008. 4. Salep putih White ointment White ointment, USP, mengandung 5 lilin putih lilin lebih murni yang diputihkan dan 95 petrolatum putih Ansel, 2008. 5. Parafin Parafin campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan diperoleh dari minyak bumi. Tidak berwarna atau putih, kurang lebih massa yang tembus cahaya yang dapat digunakan untuk membuat keras atau kaku dasar salep padat yang berlemak Ansel, 2008. 6. Minyak mineral Minyak mineral adalah campuran dari hidrokarbon cair yang dihasilkan dari minyak bumi. Berguna dalam menggerus bahan yang tidak larut pada preparat salep dengan dasar berlemak Ansel, 2008.

2.5.1.2. Dasar Salep Absorpsi

Dasar salep absorpsi dapat menjadi dua tipe: 1 yang memungkinkan pencampuran larutan berair, hasil dari pembentukan emulsi air dan minyak misalnya petrolatum hidrofilik dan lanolin anhidrida; dan 2 yang sudah menjadi emulsi air minyak dasar emulsi, memungkinkan bercampurnya sedikit penambahan jumlah larutan berair misalnya lanolin dan cold cream. Dasar salep ini berguna sebagai emolien walaupun tidak menyediakan derajat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta penutupan seperti yang dihasilkan dasar salep berlemak. Seperti dasar berlemak, dasar salep absorpsi tidak mudah dihilangkan dari kulit oleh pencucian air. Dasar-dasar salep ini juga berfaedah dalam farmasi untuk pencampuran larutan berair ke dalam larutan berlemak. Misalnya larutan berair mula-mula dapat diabsorpsi ke dalam dasar salep absorpsi, kemudian campuran ini dengan mudah dicampurkan ke dalam dasar salep berlemak. Dalam melakukan hal ini sejumlah ekuivalen dari dasar salep berlemak dalam formula digantikan dengan dasar salep absorpsi Ansel, 2008. Yang termasuk dalam dasar salep absorpsi antara lain: 1. Petrolatum hidrofilik Petrolatum hidrofilik dari kolesterol, alkohol stearat, lilin putih, dan petrolatum putih. Dasar salep ini memiliki kemampuan mengabsorbsi air dengan membentuk emulsi air dalam minyak Ansel, 2008. 2. Lanolin anhidrida Lanolin anhidrida dapat mengandung tidak lebih dari 0,25 air. Lanolin anhidrida tidak larut dalam air tetapi bercampur tanpa terpisah dengan air dua kali beratnya. Pencampurannya dengan air menghasilkan emulsi air dalam minyak Ansel, 2008. 3. Lanolin Lanolin adalah setengah padat, bahan seperti lemak diperoleh dari bulu domba Ovis aries, merupakan emulsi air dalam minyak yang mengandung air antara 25 dan 30. Penambahan air dapat dicampurkan ke dalam lanolin dengan pengadukan Ansel, 2008. 4. Cold cream Cold cream krim pendingin merupakan emulsi air dalam minyak, setengah padat, putih, dibuat dengan lilin setil ester, lilin puth, minyak mineral, natrium borat, dan air murni. Natrium borat dicampur dengan asam lemak bebas yang ada dalam lilin-lilin membentuk sabun natrium yang bekerja sebagai zat pengemulsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Krim pendingin digunakan sebagai emolien dan dasar salep Ansel, 2008.

2.5.1.3. Dasar Salep Tercuci Air

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Evaluasi Daya Penetrasi Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Sediaan Salep, Krim, dan Gel

18 117 119

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7

EFEK SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) SEBAGAI ANTIINFLAMASI.

0 0 10

Pengaruh Suhu Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Diterapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1