UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
asam oktadekanoat, C
18
H
36
O
2
dan asam heksadekanoat, C
16
H3
2
O
2
Depkes R, 1979. Asam stearat berbentuk serbuk putih keras, putih atau kuning
pucat, agak mengkilap, kristal padat atau putih atau kekuningan; sedikit berbau; dan mirip lemak lilin. Asam stearat memiliki titik leleh 69-70ºC
Rowe et al, 2009. Asam stearat praktis tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian etanol 95, dalam dua bagian kloroform, dan dalam
tiga bagian eter Anonim, 1979. Selain itu asam stearat juga mudah larut dalam benzen, karbon tetraklorida; larut dalam heksana dan propilen
glikol Rowe et al, 2009. Dalam sediaan topikal, asam stearat dapat digunakan sebagai
emulsifying agent dan solubilizing agent. Dalam salep dan krim, asam stearat digunakan dengan konsentrasi 1-20. Asam stearat stabil dan
bisa ditambahkan antioksidan, sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering. Inkompatibel terhadap logam
hidroksida, basa, reduktor, dan oksidator Rowe et al, 2009.
2.9.7. Trietanolamin TEA
Gambar 2.9 Struktur Trietanolamin TEA
[Sumber : Rowe et al, 2009]
Nama lain TEA di antaranya tealan, trihydroxytriethylamine, trolaminum, dan lain-lain. TEA merupakan cairan kental, tidak berwarna
hingga kuning pucat; bau lemah mirip amoniak; higroskopik. TEA memiliki titik leleh 20-21 ºC, mudah larut dalam air dan dalam etanol
95; larut dalam kloroform. Pada suhu 20º C, bercampur dengan aseton, dengan karbon tetraklorida, dengan metanol, dan dengan air; larut
dalam 24 bagian benzen dan dalam 63 bagian etil eter Rowe et al, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
TEA berfungsi sebagai alkalizing agent dan emulsifying agent. TEA akan bereaksi dengan asam mineral membentuk garam kristal dan
ester. TEA akan membentuk garam yang larut dalam air dan memiliki karakteristik sabun dengan asam lemak yang lebih tinggi. TEA juga akan
bereaksi dengan tembaga membentuk garam kompleks. Selain itu TEA juga dapat bereaksi dengan reagen seperti tionil klorida untuk
menggantikan gugus hidroksi dengan halogen, hasil reaksi ini sangat beracun. TEA dapat berubah coklat pada paparan udara dan cahaya. 85
trietanolamin cenderung terstratifikasi dibawah 15 ºC, dapat homogen dengan pemanasan kembali sebelum digunakan untuk pencampuran.
Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering Rowe et al, 2009.
2.9.8. Karbopol
Gambar 2.11 Struktur Karbopol
[Sumber : Rowe et al, 2009]
Nama lain karbopol di antaranya acrypol, carbomer, acritamer, dan lain-
lain. Karbopol berwarna putih, “fluffy”, asam, serbuk higroskopis dengan bau yang khas. Karbopol dapat mengembang di air
dan gliserin, dan setelah dinetralkan, dengan etanol 95. Karbopol tidak larut tapi mengembang sampai batas yang luar biasa, karena
merupakan crosslinked microgels tiga dimensi. Karbopol biasa digunakan dalam sediaan farmasi seperti dalam krim, gel, lotion, dan
salep sediaan mata, rektal, vaginal, dan topikal sebagai agen modifikasi reologi Rowe et al, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam sediaan farmasi, karbopol berfungsi sebagai emulsifying agent 0,1-0,5, gelling agent 0,5-2, suspending agent 0,5-1,
tablet binder 0,75-3, dan sebagai controlled-release agent 5-30. Karbopol memiliki pH 2,5-4,0 dalam 0,2 bv dispersi berair dan 2,5-3,0
dalam 1 bv dispersi berair. Oleh karena itu pada tahap pembuatannya sebagai basis gel seringkali ditambahkan dengan NaOH atau golongan
amin untuk menyesuaikan pH sediaan mendekati pH kulit. Titik leleh dari karbopol cukup tinggi, tetapi dapat terdekomposisi pada suhu 260
°
C selama 30 menit Rowe et al, 2009.
Karbopol merupakan senyawa yang stabil, bersifat higroskopis yang memungkinkan untuk dipanaskan dibawah suhu 104
°
C sampai 2 jam tanpa mempengaruhi efisiensinya. Akan tetapi, paparan temperatur
yang sangat tinggi dapat menyebabkan perubahan warna dan penurunan stabilitas. Bentuk serbuk kering dari karbopol tidak mendukung
pertumbuhan dari mikroba dan fungi. Sebaliknya mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik dalam dispersi dalam air tanpa pengawet, namun
pengawet antimikroba seperti 0,1 bv klorokresol, 0,18 bv metilparaben 0,02 bv propil paraben atau 0,1 bv timerosal dapat
ditambahkan Rowe et al, 2009. Pada suhu ruang, dispersi karbopol dapat terjaga viskositasnya
selama penyimpanan dalam periode yang lama. Demikian pula, viskositas filtrat terjaga atau hanya sedikit terjadi penurunan pada suhu
penyimpanan tinggi jika terdapat antioksidan di dalamnya atau jika filtrat tersebut terlindung dari cahaya. Paparan sinar menyebabkan oksidasi
yang memungkinkan terjadinya penurunan viskositas disperse. Serbuk karbopol harus disimpan dalam wadah kedap udara, wadah resistensi
korosi, di tempat kering. Penggunaan dari gelas, plastik, atau wadah resin direkomendasikan untuk menyimpan formula dengan kandungan
karbopol. Karbopol berubah warna oleh resorsinol dan inkompatibel dengan fenol, polimer-polimer kationik, asam kuat, dan elektrolit level
tinggi Rowe et al, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9.9. Vaselin Album