8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan istilah yang sudah lazim dalam dunia pendidikan. Umumnya hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari
pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian masing-masing kedua kata tersebut.
Secara harfiah atau etimologi, Hasil ialah “sesuatu yang diadakan dibuat, dijadikan, dan sebagainya oleh usaha. Jadi jelaslah bahwa hasil
itu adalah setelah adanya usaha yang dilakukan seseorang.”
1
Sedangkan pengertian Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruh, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2
Menurut Zikri Neni Iska, belajar adalah suatu proses terjadinya perubahan perilaku, proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah
mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu.
3
M. Arifin M. Ed, mengatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan anak didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisa
bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh pengajar, yang berakhir pada kemampuan untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan itu.
4
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasimateri pelajaran. Disamping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996, h.343
2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, Cet. Ke-4, h. 2
3
Zikri Neni Iska, Psikologi : Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan Jakarta : Kizi Brothet,s, Oktober 20088 Cet. Ke 2, h.82
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2002, Cet. Ke-4, h. 26
8
9
latihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi macam ini biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak mereka telah mampu
memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pcngetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
5
Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tingkah laku. Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu dinyatakan
dalam perumusan tujuan instruksional.
6
Dari beberapa defmisi diatas, penulis dapat simpulkan, hasil belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia dan merupakan
aktifitas yang sangat vital serta terjadi secara terus-menerus. Manusia yang baru dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya. Oleh
Karena itu memerlukan bantuan orang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dengan baik. Walaupun manusia yang lahir itu punya potensi
tetapi jumlahnya sangat tcrbatas. Potensi-potensi yang dibawa sejak lahir itu tidak berkembang tanpa adanya pengaruh dari luar maka untuk
mengembarmkan potensi manusia memerlukan pengetahuan serta latihan, baik dari orang lain maupun dari diri sendiri dengan melalui
proses belajar. Hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
a. Faktor internal faktor dari dalam siswa yakni keadaan kondisi
jasmani dan rohani siswa. b.
Faktor eksternal faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
5
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Ed. Revisi ke-7, h.64
6
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara 1995, Cet. Ke-1, h. 197
10
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan peroses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual sskeagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang di perlukan dirinya ,masyarakat, bangsa dan Negara.8 Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan
kebutuhan mutlak yang harus di penuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan
aspirasi [ita – cita ] untuk maju , sejahtera dan bahagia.Peroses pendidikan
dapat di lakukan secara langsung oleh orang lain Orang tua , guru, pemimpin dalam masyarakat dan para ulama . Manusia di lahirkan tidak
mengetahui suatu tentang apa yang ada pada dirinya dan di luar dirinya.9 Oleh karena itu di perlukan orang lain untuk mendidik manusia supaya
dia mengetahui tentang dirinya dan lingkungannya.Dan sekaligus bantuan orang lain juga di perlukan agar ia dapat melakukan kegiatan belajar sendiri.
Proses ini di mulai semenjak anak di lahirkan sampai anak mencapai kedewasaan baik jasmani maupun rohani.10
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan tingkah laku yang di harapkan. Pendidikan pada dasarnya juga merupakan inter
aksi dengan pendidik dengan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada suatu lingkungan tertentu .yang biasanya di
sebut dengan interaksi pendidikan yakni saling mempengaruhi di antara keduanya.
11
3 . Pengertian Agama
Kata “Agama” berasal dari bahasa sansekerta ,agama yang berarti “tradisi” sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah
religi yang berasal dari bahasa latin Religio dan berakar pada kata kerja re
– ligare yang berarti “ mengikat kembal “ maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya pada Tuhan.
Dalam bahasa Arab. Agama adalah “ Din “ menurut seorang
ulama Islam berarti “ aturan aturan “ yang berasal dari Allah SWT yang harus di ta ati dan di kerjakan oleh manusia demi kebahagiaan manusia
itu sendiri baik di dunia maupun di akhirat na nti “.
Dari sudut kebudayaan ,agama adalah salah satu hasil budaya, Artinya ,manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan
perkembangan budaya serta peradabannya . Dengan itu semua bentuk –
bentuk penyembahan pada Allah SWT misalnya nyanyian,puji –
pujian,mantra, tarian dan lain – lain merupakan ,unsur unsur
kebudayaan.Dengan demikian , kika manusia mengalami kemajuan ,pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan,maka agama pun
mengalami hal yang sama. Sedangkan kaum agama berpendapat bahwa agama di
turunkan Allah SWT kepada manusia,artinya agama berasal dari Allah; ia menurunkan agama agar manusia menyembah nya dengan baik
dan benar, adajuga yang berpendapat , bahwa agama adalyayaah tindakan manusia untuk menyembah Allah , yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Dengan menjalankan ajaran – agama dengan baik dan benar
akhirnya manusia mampu menyesuakan diri dengan baik terhadap perubahan
– perubahan yang terjadi pada dirinya dan juga yang terjadi di lingkungnya.
12
4. Tujuan pendidikan Agama Islam
1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian , pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan , penghayatan , pengamalan, pembiasaan, pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim terus berembang keimanan dan ketakwaan kepada Allah. 2.
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan ,rajin beribadah ,cerdas ,produktif,
jujur, adil ,etis,berdisiplin, bertoleransi , menjaga keharmonisan secara personal dan social serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.11 Memperhatikan tujuan yang di kandung oleh mata pelajaran
pendidikan agama Islam ,maka seharusnya pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang di senangi, menantang bagi peserta didik,
ke giatan belajar mengajar mengandung arti interaksi berbagai komponen, seperti guru,murid bahan ajar dan sarana lain yang di gunakan pada sa at
kegiatan berlangsung. Dari uraiyan di atas dapat di asumsikan bahwa mata pelajaran
pendidikan agama Islam mempunyai nilai strategis dan penting dalam mempersiapkan insan Indonesia yang unggul , handal dan bermoral sejak
dini. Tegasnya pendidikan agama Islam indentik dengan ibadah atau pengembangan potensi diri yang di miliki manusia dalam rangka
pengabdian kepada Allah dan agama –Nya untuk mendapatkan jiwa yang
tenang dan bahagia dengan kesempurnaan iman dalam hidup dan tentram.
13
B. Perilaku Keberagamaan Anak 1. Pengertian Perilaku Keberagamaan Anak
Perilaku dalam kamus bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.
7
Ini berarti pengertian tentang perilaku diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku adalah suatu
perbuatari atau tindakan seseorang yang nyata dan dapat dilihat atau bersifat konkrit. Perilaku ini merupakan manifestasi dari pada sikap seseorang.
Perilaku dapat terjadi secara spontanitas tanpa melalui pembentukan terlebih dahulu dalam jiwa dan juga dapat melalui pembinaan dalam jiwa seseorang
terlebih dahulu. Sedangkan pengertian agama, menurut Harun Nasution: berdasarkan
asal kata yaitu al-Din, religi relegere, religare dan agama. Al-Din Semit berarti undang-undang atau hukuman. Kemudian dalam bahasa arab kata ini
mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Bertitik tolak dari pengertian tersebut menurut Harun Nasution intisarinya
adalah ikatan. Karena itu agama mengandung arti ikatan yang lurus dipegang dan diparuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang
lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indera, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap
kehidupan manusia sehari-hari.
8
Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku keberagamaan adalah suatu kecenderungan atau keadaan pada diri
seseorang yang berdasarkan pendirian, ketaatan dan keyakinan mengenai agamanya yang tampak dalam tingkah lakunya yang mencerminkan nilai-nilai
ajaran agamanya.
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia…. H. 775
8
Jalaludin…. h. 12