Nilai dan Fungsi Terumbu Karang
implementasi pemanfaatan yaitu berdasarkan level spesies. Persyaratan utama dari suatu sistem kuota berbasis spesies adalah mengidentifikasi jenis yang
memerlukan pengetahuan tentang kelimpahan dan distribusi, laju pertumbuhan, tingkat kematian dan rekruitmen pada suatu wilayah. Tantangan ke depan adalah
bahwa sistem kuota perlu dikembangkan berdasarkan basis wilayah. 3 Sistem pembatasan ukuran
Sistem pembatasan ukuran individu adalah instrumen lain yang bermanfaat dalam mengelola perikanan akuarium. Perdagangan biota ornamental
berhubungan dengan unsur keindahan yang cenderung mempertimbangkan ukuran ideal dan warna biota yang diperdagangkan. Pengaturan melalui
pembatasan ukuran minimum akan memastikan bahwa yang terpenting adalah stok sumberdaya terhindar dari pemborosan. Sementara itu pembatasan ukuran
maksimum sangat penting dalam memastikan bahwa angka-angka jumlah populasi dewasa yang siap memijah dapat di alam. Sebagai contoh pada Meeting
19 Komite Hewan 18 - 21 Agustus 2003 memutuskan suatu ukuran kuda laut seahorse yang diizinkan untuk diperdagangkan adalah minimum 10 cm, dengan
tujuan memberi kesempatan pada organisme tersebut untuk berreproduksi sebelum ditangkap
Pembatasan ukuran maksimum pemanfaatan karang hias adalah penting untuk memastikan bahwa koloni dewasa tidak hilang dari ekosistem. Pembatasan
seperti itu akan bermanfaat untuk jenis karang yang memberi kesempatan koloni karang dewasa untuk bereproduksi. Pemerintah Indonesia melalu MA dan SA
sudah menetapkan batas ukuran maksimum 15 cm dan 25 cm untuk jenis karang yang pertumbuhannya lambat slow-growing seperti jenis Plerogyra sp dan
Catalaphyllia sp dan jenis karang yang pertumbuhannya cepat fast-growing seperti Acropora sp. Harapannya juga dengan ukuran tersebut, pemindahan
spesimen mengurangi kerusakan pada koloni karang tempat koloni target menempel.
4 Kawasan Konservasi Perairan Suatu solusi yang efektif menurunkan degradasi habitat dan dampak
pengambilan biota terumbu karang yang tidak diawasi dengan baik adalah
menciptakan kawasan konservasi perairan, sutau kawasan dimana penangkapan ikan atau pengambilan biota dilarang atau dikendalikan. Kawasan konservasi telah
sering direkomendasikan
dan diusulkan.
Australia, contohnya
telah mengembangkan suatu strategi manajemen efektif melalui sistem zonasi habitat
ekosistem terumbu karang, meliputi no-take area dan area pengambilan collection area. Kebijakan di area pengambilan adalah maksimal 1 dari
potensi karang hias yang boleh diambil pada suatu kawasan. Statistik pemerintah Australia menunjukkan bahwa pemanenan 45-50 ton karangtahun selama 20
tahun, tidak menunjukkan dampak nyata terhadap sumber daya terumbu karang yang diamati dalam riset jangka panjang.
5 Penutupan Sementara Sistem Buka Tutup Sistem buka tutup adalah sering dianggap sebagai suatu alternatif
implementasi kawasan konservasi. Pendekatan ini bertujuan melindungi jenis selama tahap reproduktif untuk memastikan adanya perekrutan cukup untuk
menopang suatu populasi. Sistem ini juga bisa memberikan kesempatan koloni karang muda untuk tumbuh menuju suatu ukuran ideal dan meyakinkan bahwa
suatu stok karang dewasa yang sehat ada dalam suatu ekosistem yang pada waktu tertentu akan menyokong rekruitmen. Catatan penting bahwa sistem buka tutup
penutupan sementara nampaknya akan efektif jika diterapkan di waktu dan lokasi yang tepat.