menetapkan upah dasar pekerja, keuntungan yang ingin dicapai, dan status keberadaan produsen Kotler dan Keller, 2007.
3. Tempat Place Lovelock 2002 mendefinisikan tempat sebagai cara penyampaian jasa
delivery system kepada konsumen dan dimana lokasi startegik. 4. Promosi Promotion
Promosi merupakan segala usaha produsen untuk membujuk konsumen agar membeli produk yang ditawarkan Lovelock, 2002. Lima alat utama
dalam bauran promosi yaitu : a. Iklan adalah semua bentuk penyajian non-personal, promosi ide-ide,
promosi produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Tujuan periklanan untuk mempengaruhi perasaan,
pemahaman, kepercayaan, sikap dan kesan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan produsen.
b. Promosi penjualan merupakan intensif jangka panjang untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dengan
alat promosi seperti hadiah, kemasan khusus, atau contoh produk. Tujuan promosi penjualan untuk mendorong pembelian dalam jumlah
lebih besar, membangun awarness bagi calon konsumen dan membangun loyalitas konsumen.
c. Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan suatu stimulasi non- personal terhadap permintaan suatu produk atau jasa dengan
menyediakan berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu di suatu media.
d. Personal selling merupakan kegiatan yang melibatkan secara langsung interaksi personal antara tenaga penjual dengan konsumen potensial.
e. Direct marketing merupakan kegiatan promosi yang menggunakan surat, telepon, faksimili dan alat penghubung non-personal lainnya
untuk berkomunikasi secara langsung dengan pembeli, sehingga dapat memperoleh tanggapan langsung dari pembeli tersebut.
2.9. Analytical Hierarchy Process
Analytical Hierarchy Process AHP merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan manajerial.
Metode ini dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah kualitatif yang
kompleks dengan
memakai perhitungan
kuantitif, melalui
pengekspresian masalah yang dimaksud dalam kerangka berpikir keputusan secara efektif. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, karena mampu
menyederhanakan persoalan kompleks menjadi persoalan terstruktur, sehingga mendorong dipercepatnya proses pengambilan keputusan terkait.
Prinsip kerja AHP adalah menyederhakan suatu persoalan kompleks dan tidak terstrukur, serta bersifat strategis dan dinamis melalui upaya
penataan rangkaian peubahnya dalam suatu hirarki. Menurut Marimin 2004, terdapat keunggulan lain dari AHP, diantaranya dapat menjelaskan
proses pengambilan keputusan secara grafik, sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terkibat dalam proses bersangkutan. Dengan memakai
metoda AHP, proses keputusan yang bersifat kompleks dapat diuraikan menjadi sejumlah keputusan lebih kecil terbatas, sehingga dapat ditangani
dengan lebih mudah. Selain itu, dalam aplikasinya, metoda ini juga menguji konsistensi sebagai penilaian, dari nilai konsistensi yang sempurna.
Keuntungan teknik Analytical Hierarchy Process AHP lainnya dapat dilihat
pada Tabel 2.
Saaty 1980, secara umum pengambilan keputusan meliputi keputusan bidang perencana, pembangkitan perangkat alternatif, penyusunan prioritas,
pemilihan kebijakan setelah menemukan berbagai alternatif, alokasi sumberdaya,
penetapan persyaratan
atau kebutuhan,
peramalan hasilkeluaran, disain sistem, pengukuran kinerja, stabilitas sistem,
optimalisasi, dan penyelesaian konflik. Bidang-bidang keputusan tersebut seringkali dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang tidak terstruktur, sehingga memerlukan pendapat judgment dari pakar expert untuk mengintergrasikannya ke dalam analisis yang dilakukan.
Dengan demikian AHP dapat digunakan untuk menganalisa bidang-bidang keputusan tersebut.
Tabel 2. Keuntungan teknik AHP
No Prinsip
Penjelasan 1
Kesatuan AHP memberikan satu model tunggal yang mudah
dimengerti dan luwes untuk aneka ragam persoalan tersetruktur
2 Kompleksitas
AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasar sistem dalam memecahkan persoalan kompleks
3 Saling
Ketergantungan AHP dapat menangani saling ketergantungan unsur-unsur
dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier 4
Penyusunan Hierarki
AHP mencerminkan kecenderungan alami, dari pemikiran untuk memilah-milah unsur dalam satu sistem, pada
berbagai tingkat yang berlainan dan mengelompokkan unsur-unsur yang serupa dalam setiap tingkat
5 Pengukuran
AHP menghasilkan satu skala untuk mengukur hal-hal dan terwujudnya suatu metode untuk menetapkan prioritas.
6 Konsistensi
AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan- pertimbangan yang digunakan untuk berbagai prioritas
7 Sintesis
AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif
8 Tawar Menawar AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari
berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuannya
9 Penilaian
dan Konsesus
AHP tidak memaksakan konsesus tetapi mensistensiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang
berbeda 10
Pengulangan Proses
AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisinya pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan
pengertiannya melalui pengulangan
Sumber : Marimin, 2004.
Menurut Marimin 2004, menyatakan beberapa langkah yang dilakukan dalam metode AHP antara lain :
1. Penyusunan Hirarki, untuk menguraikan persoalan menjadi unsur-unsur, dalam wujud kriteria dan alternatif, yang disusun dalam bentuk hirarki.
2. Penilaian Kriteria dan Alternatif, yang dinilai dari perbandingan berpasangan.
3. Penentuan Prioritas, yang dilakukan dengan teknik perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk
menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. 4. Konsitensi Logis. Semua elemen dikelompokkan secara logis dan
diperingkatkan secara konsisten sesuai krteria yang logis.