Tekstil dan Produk Hilir Tekstil

Secara umum, tekstil diartikan sebagai sebuah barangbenda yang bahan bakunya berasal dari serat umumnya adalah katun, wool, poliester, rayon yang dipintal spinning menjadi benang dan kemudian dianyamditenun weaving atau dirajut knitting menjadi kain yang setelah dilakukan penyempurnaan finishing digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Secara umum urutan proses produksi tekstil adalah dari serat, benang, kain dan produk tekstil Ismy, 2008. Bahan baku produksi tekstil berasal dari produk hasil pertanian maupun non pertanian. Bahan baku produksi tekstil dari hasil pertanian antara lain dari hasil ternak yaitu serat wool, dari hasil tanaman yaitu serat katun kapas, rami, abaca, jute serta kokon, sedangkan dari hasil hutan yaitu serat rayon. Saat ini penggunaan serat dari hasil pertanian lebih sedikit dibandingkan dengan serat dari non pertanian, karena adanya keterbatasan ketersediaan bahan baku tersebut yang dikaitkan pula dengan sifat-sifat khas produk pertanian. Bahan baku dari non pertanian minyak bumi, batu bara, dan bahan dasar kimia lebih terjamin ketersediaannya karena eksplorasi hasil bumi tersebut masih terus berlangsung dan akan terus bertambah seiring dengan kebutuhannya di banyak sektor. Produk tekstil adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tekstil, baik yang setengah jadi maupun yang telah jadi. Produk tekstil terdiri dari : 1. Pakaian jadiclothinggarmen adalah berbagai jenis pakaian yang siap pakai ready to wear dalam berbagai ukuran standar, antara lain segala macam pakaian dari bahan tekstil untuk laki-laki, wanita, anak-anak dan bayi. Bahan bakunya adalah kain tenun atau kain rajutan dan produknya antara lain berupa kemeja shirts, blus blouses, rok skirts, kaus t- shirts, polo shirt, sportswear, pakaian dalam underwear, pakaian pelindung mantel, jacket, sweater, pakaian seragam, dan lain-lain. Pakaian jadi ini harus dibedakan dengan apparel, karena apparel ini selain mencakup pakaian jadi juga mencakup berbagai asesoris seperti sepatu, tas, perhiasan, tutup kepala atau kerudung, cadar, dasi, kaos kaki, saputangan, sarung tangan, syal, selendang, dan lain-lain. 2. Tekstil rumah tanggahouse hold, seperti bed linen, table linen, toilet linen, kitchen linen, curtain, dan lain-lain. 3. Kebutuhan industriindustrial use, antara lain: canvas, saringan, tekstil rumah sakit, keperluan angkatan perang termasuk ruang angkasa, dan lain- lain. Menurut Ismy 2008, industri tekstil dan produk tekstil Indonesia secara teknis terbagi dalam tiga 3 sektor industri yang lengkap, vertikal dan terintegrasi dari hulu sampai hilir, yaitu : 1. Sektor Industri Hulu upstream, adalah industri yang memproduksi seratfiber natural fiber dan man-made fiber atau sintetik dan proses pemintalan spinning menjadi produk benang unblended dan blended yarn. Industrinya bersifat padat modal, otomatisasi full automatic, berskala besar, jumlah tenaga kerja relatif kecil dan output per tenaga kerja besar. 2. Sektor Industri Menengah midstream, meliputi proses penganyaman interlacing benang menjadi kain mentah lembaran grey fabric melalui proses pertenunan weaving dan rajut knitting yang kemudian diolah lebih lanjut melalui proses pengolahan pencelupan dyeing, penyempurnaan finishing dan pencetakan printing menjadi kain jadi. Sifat dari industrinya semi padat modal, teknologi madya dan modern berkembang terus, dan jumlah tenaga kerjanya lebih besar dari sektor industri hulu. 3. Sektor Industri Hilir downstream, adalah industri manufaktur pakaian jadi garmen termasuk proses cutting, sewing, washing dan finishing yang menghasilkan ready-made garment. Pada sektor inilah yang paling banyak menyerap tenaga kerja sehingga sifat industrinya adalah padat karya. Terdapat perbedaan antara kegiatan usaha garmen dan usaha konveksi, jika dilihat dari porses produksinya. Di pabrik garmen, proses produksi dilakukan berdasarkan jenis proses, misalkan ketika proses menjahit membuat kerah baju untuk satu jenis baju, maka seluruh pekerja bagian jahit akan membuat kerah. Kemudian ketika proses memasuki tahapan menyambung lengan dengan bagian badan, maka penjahit lain yang akan melakukannya. Sedangkan di pabrik konveksi, proses produksi dilakukan secara keseluruhan oleh tiap operator jahit. Satu orang penjahit akan menjahit baju mulai manjahit kerah, lengan dan seterusnya sampai menjadi satu pakaian utuh. Jika satu pakaian sudah jadi, maka penjahit tersebut menjahit kain untuk membuat pakaian utuh lainnya. Bisnis konveksi adalah salah satu jenis bisnis yang cukup populer di Indonesia, hal ini disebabkan, pertama produk yang dihasilkan oleh industri konveksi yaitu pakaian adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga pasar untuk bisnis ini akan selalu ada. Pangsa pasar yang jelas membuat banyak orang yang berusaha memaksimalkan potensi dari bisnis konveksi. Kedua yaitu jika seseorang akan memulai usaha ini tidak diperlukan modal usaha yang besar. Bisnis konveksi bisa dimulai dengan bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit, dan mesin jahit adalah salah satu mesin produksi yang murah. Oleh karena itu pula untuk memulai bisnis ini pun tidak perlu lokasi produksi yang luas, namun cukup dapat dimulai dari rumah.

2.2. Gambaran Umum CV Azka Syahrani

CV Azka Syahrani adalah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan pakaian jadi atau industri konveksi. Merek dagang yang digunakan adalah AzkAsyah™. CV Azka Syahrani berhasil meraih berbagai penghargaan dan pengakuan dari lembaga nasional seperti Komite Akreditasi Nasional KAN, ISO 9001-2000 dan BQSS. Produk yang sudah diproduksi AzkAsyah™ meliputi busana sarimbit ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, dan seluruh keluarga, blus muslimah, baju koko, gamis, rok, jilbab dan lain-lain. Busana Muslim AzkAsyah™ adalah busana muslim yang menggunakan sulam dengan tema etnik. Semua produk AzkAsyah™ pada bagian penyulaman dibuat oleh ibu- ibu rumah tangga yang dibina dalam kelompok-kelompok kecil. Sebagai produk buatan tangan handmade, perusahaan ini sangat menjaga kualitas produk baik dari sisi sulaman ataupun bahan pakaian agar setiap produk dapat memberikan kepuasan para pelanggan. Kegiatan produksi di CV Azka Syahrani didasarkan pada permintaan pesanan make to order. Strategi penjualannya menggunakan tiga 3 cara, yaitu pembukaan outlet, penjualan langsung direct selling dan penjualan secara on-line. Alur proses produksi pada CV Azka Syahrani secara umum terdiri dari enam aliran proses departemen utama, yaitu pada Departemen Warehouse pergudangan, Sample Room pembuatan sampel bahan, Cutting pemotongan, Sewing penjahitan, Quality Control QC, Finishing ironing dan packing, dan empat departemen pembantu, yaitu Cad Room pembuatan contoh style yang terkomputerisasi, Loading Sewing bahan-bahan selesai potong yang siap dijahit, dan Warehouse Acsessories gudang aksesoris. Konsumen CV Azka Syahrani sangat tergantung dengan desain dan model yang dikeluarkan setiap tiga bulan dalam bentuk katalog. Pengertian desain ialah bentuk karya seseorang hasil curahan kemampuan intelektualnya, yang terwujud tidak hanya dalam bentuk karya di atas kertas saja melainkan sudah terbentuk dalam wujud nyata suatu benda yang memiliki nilai manfaat bagi kehidupan manusia. Wujud manfaat tersebut terutama yang menyangkut hasil desain industri dapat dirasakan setelah mengalami proses tahapan produksi baik melalui pekerjaan tangan, ataupun secara industri rumah tangga dan proses fabrikasimasinal, semua itu dilakukan oleh pelakunya dengan tujuan mendapatkan nilai tambah ekonomi.

2.3. Manajemen Strategi

Perumusan strategi merupakan suatu tahapan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan akan merumuskan strategi yang berbeda, sesuai dengan tujuan dan kondisi masing- masing. Strategi perusahaan adalah rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana sebuah perusahaan dalam mencapai misi dan tujuannya. Perencanaan strategi terangkum dalam suatu manajemen strategis. Menurut Jauch dan Glueck 1999, manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Proses manajemen strategi adalah cara para perencana startegi menentukan sasaran dan mengambil keputusan.