Distribusi Frekuensi Panjang HASIL DAN PEMBAHASAN

33 ini didukung oleh beberapa faktor, diantaranya pola arus yang berkembang yang dapat menyebabkan terakumulasinya nutrien dan tersebarnya larva di areal tersebut, banyaknya gosong pasir yang membentuk daerah-daerah terlindung bagi siput gonggong serta relatif jauhnya dari lokasi pemukiman Dody 2007 Tabel 3. Tabel 3. Pola sebaran jenis siput gonggong di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat. Waktu Pengamatan N n xi² χ²hitung χ²0,05 Pola Sebaran 5 Maret 2011 74 20 1850 426,0000 30,144 Mengelompok 12 Maret 2011 57 20 1125 337,7368 30,144 Mengelompok 19 Maret 2011 88 20 2594 501,5455 30,144 Mengelompok 26 maret 2011 39 20 521 228,1795 30,144 Mengelompok 2 April 2011 53 20 997 323,2264 30,144 Mengelompok 9 April 2011 49 20 875 308,1429 30,144 Mengelompok Gabungan 360 120 7962 2294,000 30,144 Mengelompok Pola sebaran mengelompok pada siput gonggong akan ditemukan pada musim pemijahan di daerah pasang surut hingga daerah sublitoral Abbott 1960. Pola sebaran mengelompok ini juga berkaitan erat dengan hewan bentik untuk memilih daerah yang akan ditempatinya, khususnya substrat yang ada. Tipe substrat tertentu akan menarik atau menolak jenis hewan bentik untuk mendiami serta faktor-faktor fisik kimia yang berpengaruh pada kehidupan hewan bentik. Terdapatnya hewan bentik dewasa berarti daerah tersebut cocok untuk habitat hidup. Kemampuan hewan bentik memilih daerah untuk menetap serta kemampuannya untuk menunda metamorfosis membuat penyebarannya tidak acak Nybakken 1998.

4.12. Distribusi Frekuensi Panjang

Ukuran siput gonggong di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat secara keseluruhan adalah 46,80-60,95 mm. Frekuensi tertinggi pada ukuran 52,11-53,87 mm sebanyak 24 individu. Sedangkan frekuensi yang terendah pada ukuran 59,19- 60,95 mm sebanyak 2 individu. Ukuran siput gonggong betina, frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran 52,11-53,87 mm sebanyak 14 individu, sedangkan pada ukuran 46,80-48,56 mm memiliki frekuensi ukuran panjang terendah sebanyak 1 individu. Ukuran siput gonggong jantan, frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran 50,34-52,10 mm sebanyak 10 individu, sedangkan pada ukuran 55,65-57,41 mm dan 59,19-60,95 mm tidak ada individu jantan yang memiliki ukuran panjang tersebut Gambar 14. 34 Gambar 14. Sebaran frekuensi panjang siput gonggong di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat a panjang keseluruhan jantan dan betina, b panjang keseluruhan betina, c panjang keseluruhan jantan. Frekuensi kelompok ukuran yang ditemukan berbeda-beda dan cenderung meningkat setiap minggunya. Siput gonggong yang diamati selama penelitian di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat berjumlah 102 individu, dengan jumlah betina dan jantan masing-masing 50 dan 52 individu. Panjang minimum dan maksimum siput gonggong secara keseluruhan baik jantan maupun betina adalah 46,80 dan 60,95 mm. Modus distribusi frekuensi panjang betina pada ukuran panjang 52,11-53,87 mm dan jantan pada panjang 50,34-52,10 mm. Perbedaan modus antara jantan dan betina, menunjukkan adanya pergeseran modus ke kiri pada jantan, yang menandakan pemanfaatan pada ukuran yang mengalami rekruitmen ataupun 5 10 15 20 25 5 10 15 F re ku ensi 5 10 15 4 6 ,8 -4 8 ,5 6 4 8 ,5 7 -5 ,3 3 5 ,3 4 -5 2 ,1 5 2 ,1 1 -5 3 ,8 7 5 3 ,8 8 -5 5 ,6 4 5 5 ,6 5 -5 7 ,4 1 5 7 ,4 2 -5 9 ,1 8 5 9 ,1 9 -6 ,9 5 Selangkelas mm c a b 35 pertumbuhan. Berdasarkan informasi dari nelayan, bahwa pada bulan Februari sampai Juni merupakan musim penangkapan efektif dalam setahun dengan puncak penangkapannya terjadi pada bulan Maret, sehingga diduga ukuran yang banyak tertangkap antara 50,34-53,87 mm. Namun untuk menentukan musim pemijahan dan rekruitmen siput gonggong di Pantai Belembang, Teluk Klabat perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Panjang total maksimum siput gonggong antara jantan dan betina di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat adalah 60,95 mm. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dody 2007 bahwa panjang maksimum pada bulan Maret 2007 sebesar 78,40 mm dan bulan April 2009 panjang maksimum siput gonggong dapat mencapai 86,37 mm. Adanya perbedaan panjang maksimum yang diperoleh dapat diduga, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perbedaan pengambilan contoh, keterwakilan contoh yang diambil, dan diduga terjadinya tekanan penangkapan yang tinggi tiap tahunnya serta degradasi lingkungan yang terjadi disekitar lokasi pengamatan yang disebabkan oleh adanya aktivitas penambangan timah di laut sehingga dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan merusak habitat siput gonggong.

4.13. Hubungan Panjang Bobot