Hubungan Panjang Bobot HASIL DAN PEMBAHASAN

35 pertumbuhan. Berdasarkan informasi dari nelayan, bahwa pada bulan Februari sampai Juni merupakan musim penangkapan efektif dalam setahun dengan puncak penangkapannya terjadi pada bulan Maret, sehingga diduga ukuran yang banyak tertangkap antara 50,34-53,87 mm. Namun untuk menentukan musim pemijahan dan rekruitmen siput gonggong di Pantai Belembang, Teluk Klabat perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Panjang total maksimum siput gonggong antara jantan dan betina di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat adalah 60,95 mm. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dody 2007 bahwa panjang maksimum pada bulan Maret 2007 sebesar 78,40 mm dan bulan April 2009 panjang maksimum siput gonggong dapat mencapai 86,37 mm. Adanya perbedaan panjang maksimum yang diperoleh dapat diduga, disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perbedaan pengambilan contoh, keterwakilan contoh yang diambil, dan diduga terjadinya tekanan penangkapan yang tinggi tiap tahunnya serta degradasi lingkungan yang terjadi disekitar lokasi pengamatan yang disebabkan oleh adanya aktivitas penambangan timah di laut sehingga dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan merusak habitat siput gonggong.

4.13. Hubungan Panjang Bobot

Contoh siput gonggong pada perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat secara keseluruhan sebanyak 102 individu, terdiri dari 50 individu betina dan 52 individu jantan. Hubungan panjang bobot total siput gonggong secara keseluruhan memiliki persamaan W = 0,006 L 2,076 , betina memiliki persamaan W = 0,05 L 1,556 , dan jantan memiliki persamaan W = 0,008 L 1,98 Gambar 15. Pola pertumbuhan siput gonggong di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat secara keseluruhan memiliki koefisien b = 2,076, betina memiliki nilai koefisien b = 1,556 dan jantan memiliki nilai koefisien b = 1,980, yang menunjukkan bahwa siput gonggong memiliki pola pertumbuhan kurus atau cenderung memanjang, yaitu pertambahan panjang lebih besar daripada pertambahan bobotnya Tabel 4. Hal ini disebabkan ketika mencapai pertumbuhan panjang cangkang maksimum siput gonggong, maka energi yang digunakan lebih kepada reproduksi, dimana perkembangan dari gonad tidak diikuti dengan pertambahan berat tubuh Yulianda 2007. 36 Gambar 15. Hubungan panjang bobot total siput gonggong di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat a keseluruhan jantan dan betina, b betina, c jantan. Tabel 4. Hasil perhitungan hubungan panjang bobot total siput gonggong di perairan Pantai Belembang, Teluk Klabat. W = 0,006L 2,076 R² = 0,708 n = 102 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 45,00 48,00 51,00 54,00 57,00 60,00 W = 0,05L 1,556 R² = 0,746 n = 50 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 45,00 48,00 51,00 54,00 57,00 60,00 B o bo t to ta l g ra m b W = 0,008L 1,98 R² = 0,711 n = 52 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 45,00 48,00 51,00 54,00 57,00 60,00 panjang cangkang mm c n a b R 2 t hitung t tabel Pola pertumbuhan Gabungan 102 0,006 2,076 0,708 16,5640 1,9876 cenderung memanjang Betina 50 0,05 1,556 0,746 14,2334 2,0066 cenderung memanjang Jantan 52 0,008 1,980 0,711 24,0551 2,0085 cenderung memanjang a 37 Menurut Bagenal 1978 menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan nilai b selain perbedaan spesies adalah faktor lingkungan, tahap perkembangan, jenis kelamin, tingkat kematangan gonad, bahkan perbedaan waktu dalam hari karena perubahan isi perut, selain itu juga dapat disebabkan oleh perbedaan jumlah dan variasi ukuran yang diamati. Pola pertumbuhan cangkang siput gonggong dipengaruhi oleh pertumbuhan mantel. Organ ini berperan dalam penyerapan bahan pembentuk cangkang. Pertumbuhan akan terganggu akibat parasit yaitu cacing trematoda yang menyerang organ gonad, sehingga selain kerdil juga dapat menyebabkan mandul Lindner 1979. Kecepatan pertumbuhan rata-rata hewan ini sebesar 0,16 mmhari pada hewan muda dan kecepatan pertumbuhan akan melambat pada saat mulai memasuki stadia dewasa Vermeij Zipser 1986. Nilai koefisien determinasi pada hasil analisis hubungan panjang bobot memiliki nilai yang kecil. Hal ini diduga dalam pengambilan contoh kurang mewakili lokasi pengamatan, pengukuran dan penimbangan bobot total berat basah dari siput gonggong dipengaruhi oleh air dan pasir yang menempel di cangkang dan tubuh siput gonggong, sehingga mempengaruhi hasil pengukuran yang didapat. Selain itu juga berdasarkan informasi dari nelayan, bahwa pada bulan Februari sampai Juni merupakan musim penangkapan efektif dalam setahun dengan puncak penangkapannya terjadi pada bulan Maret, sehingga data panjang bobot yang dianalisis antara jantan dan betina tergolong dalam kelompok ukuran kelas yang sama yaitu dengan kisaran panjang antara 50,34-53,87 mm dan kisaran bobot antara 20,14-22,99 gram. Nilai koefisien b pada betina memiliki nilai yang rendah dibandingkan dengan jantan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa betina mengalami masa pemijahan atau matang gonad. Selain itu juga daerah penelitian masih memiliki kondisi lingkungan yang baik untuk menopang kehidupan siput gonggong, khususnya ketersediaan makanan. Menurut Effendie 1997 ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, diantaranya adalah faktor dalam dan faktor luar yang mencakup jumlah dan ukuran makanan yang tersedia, suhu, oksigen terlarut, faktor kualitas air, umur, dan matang gonad.

4.14. Nisbah Kelamin