KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

34

A. KESIMPULAN

Penelitian ini menghasilkan tahapan proses produksi biodiesel dari residu minyak dalam tanah pemucat bekas melalui proses in situ dua tahap yaitu esterifikasi in situ selama 3 jam dilanjutkan transesterifikasi in situ selama 1 jam. Pelarut yang digunakan untuk proses tersebut adalah metanol. Katalis untuk proses esterifikasi adalah asam sulfat sedangkan untuk proses transesterifikasi adalah natrium hidroksida. Konsentrasi katalis yang digunakan yaitu 1,5 vb terhadap bahan baku yang digunakan. Reaksi esterifikasi transesterifikasi in situ berlangsung pada suhu 65 C. Kondisi proses produksi biodiesel dengan metode esterifikasi transesterifikasi in situ terbaik berlangsung pada kecepatan pengadukan 625 rpm dengan rasio metanol terhadap bahan sebesar 6:1 vb dapat menghasilkan biodiesel sebanyak 29,64 gram serta yield sebesar 99,96. Karakteristik biodiesel yang dihasilkan pada kondisi proses ini yaitu densitas 0,87 grcm 3 , viskositas 4,69 cSt, bilangan asam 0,54 mg KOHgram, bilangan penyabunan 416,67 mg KOHgram, kadar gliserol total 0,0017 dan kadar ester alkil 99,87. Pemilihan Analisis ragam menunjukkan bahwa rasio metanol, kecepatan pengadukan dan interaksi antara faktor rasio metanol dan kecepatan pengadukan memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, densitas, viskositas, bilangan asam dan bilangan penyabunan. Sedangkan terhadap kadar ester alkil, rasio metanol, kecepatan pengadukan dan interaksi antara faktor rasio metanol dan kecepatan pengadukan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Biodiesel yang dihasilkan pada kondisi optimum pada proses esterifikasi transesterifikasi in situ dilanjutkan dengan analisa gas chromatography . Analisa ini digunakan untuk mengetahui komposisi asam lemak penyusun biodiesel yang dihasilkan. Hasil analisa gas chromatography menunjukkan bahwa asam lemak penyusun utama biodiesel yaitu asam palmitat 29,445, asam oleat 20,68, asam linoleat 5,185, asam stearat 3,185, asam miristat 0,59 dan lain- lain.

B. SARAN