42
m : massa piknometer yang kosong gr m
1
: massa piknometer yang berisi aquades gr m
2
: massa piknometer yang berisi minyak gr ρ
air
: massa jenis air pada suhu 25
o
C grml
6. Viskositas kinematik pada suhu 40
C ASTM D 445
Viskositas kinematik diukur dengan alat viskometer yang telah dikalibrasi sampai volume cairan tertentu mengalir dibawah pengaruh gravitasi pada suhu yang ditentukan dimana contoh
masih dapat mengalir dalam pipa viskometer kering. Sampel yang akan diukur viskositasnya disaring terlebih dahulu dengan kertas saring. Sebelum digunakan kapiler viskometer dicuci
dengan 15 H
2
O
2
dan 15 HCl. Selanjutnya kapiler dibilas dengan pelarut yang cocok dan dikeringkan.
Bak viskometer diatur pada suhu uji yang diperlukan dalam limit yang diberikan. Untuk setiap seri pengukuran, suhu aliran rendaman harus dikontrol sehingga berada dalam kisaran 15 -
100
o
C, suhu media perendam tidak boleh bervariasi lebih dari ±
0.02 C. Viskometer dipilih yang
bersih dan kering dan waktu alir tidak boleh lebih dari 200 detik. Sampel sebanyak 10 ml dimasukkan ke kapiler viskometer melalui mounting tube ke
reservoir bawah. Viskometer dibiarkan dalam bak selama 30 menit untuk mencapai suhu uji. Digunakan pompa isap untuk mengatur level sampel kesuatu posisi. Dengan pengaliran sampel
yang bebas, diukur waktu yang diperlukan sampel untuk bergerak dari batas atas ke batas bawah dengan ketelitian 0.1 detik. Viskosistas kinematik dihitung dengan rumus sebagai berikut:
V = C x t
Dimana : V = viskositas kinematik mm
2
det C = konstanta kalibrasi viskometer mm
2
detdet t = waktu alir dari batas atas ke batas bawah det
7. Kadar Ester Alkil
Kandungan senyawa organik bersenyawa ester dalam biodiesel dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : As
: Bilangan penyabunan mg KOHgram Aa
: Bilangan asam mg KOHgram Gttl
: Gliserol total
Lampiran 3. Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Pendahuluan
Perlakuan Karakteristik Biodiesel
Ampas
43
Rendemen Kadar Asam
Lemak Bebas Kadar lemak ampas
Esterifikasi, 1 jam 6,66
3,66 23,10
Esterifikasi, 2 jam 12,06
2,79 21,75
Esterifikasi, 3 jam 16,40
1,79 19,63
Transesterifikasi, 1 jam 6,36
1,08 19,99
44
Lampiran 4. Karakteristik mutu biodiesel hasil esterifikasi transesterifikasi in situ tanah pemucat bekas
KODE Karakteristik Biodiesel
Karakteristik Ampas Rendemen
Densitas grcm
3
Viskositas cSt
Bilangan Asam mg KOHgr
Bilangan Penyabunan
mg KOHgr Kadar Air dan
Sedimen Gliserol
Total Kadar Ester
Alkil Kadar Lemak
A1B1 7,89
0,88 5,73
0,49 395,48
trace 0,0033
99,87 19,70
A2B1 21,05
0,88 5,04
0,51 403,51
trace 0,0008
99,87 6,80
A3B1 29,48
0,87 4,39
0,49 384,85
trace 0,0004
99,87 2,70
A1B2 11,42
0,88 5,89
0,46 367,50
trace 0,0004
99,87 16,82
A2B2 20,3
0,87 5,27
0,53 293,40
trace 0,0103
99,80 9,37
A3B2 29,64
0,87 4,69
0,54 416,67
trace 0,0017
99,87 1,65
A1B3 12,01
0,88 5,55
0,48 364,65
trace 0,0008
99,87 11,58
A2B3 20,87
0,88 5,05
0,48 333,80
trace 0,0017
99,85 9,86
A3B3 28,45
0,87 4,60
0,48 347,57
trace 0,0004
99,86 3,05
Ket:
A : Rasio metanol dengan bahan A1: rasio metanol 2:1; A2: rasio metanol 4:1; A3: rasio metanol 6:1
B : Kecepatan pengadukan B1: 490 rpm; B2:625 rpm; B3:730 rpm
45
Lampiran 5. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan pada penelitian pendahuluan 1.
Rendemen Analisis Ragam untuk rendemen
Sumber keragaman
Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Kuadrat tengah
F
hitung
Pr F
Reaksi 138,08864
3 46,0295
262,56 0,0001
Galat 0,7013
4 0,1753
Total 138,7899
7
Uji lanjut Duncan untuk perlakuan reaksi Gugus Duncan
Mean N
Perlakuan
A 16,400
2 Esterifikasi 3 jam
B 12,055
2 Esterifikasi 2 jam
C 6,660
2 Esterifikasi 1 jam
C C
6,360 2
Transesterifikasi 1 jam
2. Kadar Asam Lemak Bebas