41
Gikt = Gliserol terikat C
= volume larutan natrium tiosulfat untuk contoh B
= volume natrium tiosulfat untuk blanko N
= normalitas ekstrak larutan natrium tiosulfat a berdasarkan prosedur = 9,9-10,1 ± 0,01 g
b berdasarkan prosedur = 100 ml untuk gliserol total dan 300 ml untuk gliserol bebas
3. Kadar Air dan Sedimen dalam Biodiesel ASTM D-2709
Prosedur ini digunakan untuk menganalisis kandungan air dan sedimen bebas dalam biodiesel menggunkan alat sentrifugasi. Metode ini terutama digunakan untuk menentukan
kejernihan dan kebersihan biodiesel. Analisa ini penting untuk dilakukan karena kandungan air dapat bereaksi dengan ester membentuk asam-asam lemak bebas dan mendukung pertumbuhan
mikroba selama penyimpanan.
Sampel sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi dan diputar dalam alat sentrifugasi dengan kecepatan 800 rcf selama 10 menit. Kadar air dan sedimen yang terlihat dapat
dibaca sampai ketelitian 0.005 ml. Sampel dengan jumlah air dan sedimen kurang dari 0.005 ml dapat dinyatakan sebagai tak terdeteksi atau nol. Nilai standar untuk kadar air dan sedimen
adalah 0,05 vv.
4. Bilangan Penyabunan AOCS Cd 3-25
Sebanyak 2 g minyak ditimbang ketelitian 0.005 g dalam labu erlemeyer. Lalu ditambahkan 25 ml larutan KOH beralkohol 0.5 N menggunakan pipet volume. Erlenmeyer
kemudian dihubungkan dengan pendingin tegak kemudin sampel dididihkan sampai sampel tersabunkan dengan sempurna, yaitu diperoleh larutan yang bebas dari butiran minyak atau sekitar
1 jam. Larutan kemudin didinginkan dan bagian dalam pendingin tegak dibilas dengan sedikit akuades. Selanjutnya larutan dititrasi menggunakan HCl 0.5 N dengan penambahan 1 ml indikator
fenolftalein. Dilakukan juga titrasi blanko dengan cara sama tanpa cuplikan minyak. Larutan KOH dan HCl yang digunakan harus distandarisasi dulu sebelum digunakan. Bilangan penyabunan
dihitung dengan rumus berikut:
5.
Densitas AOCS Cc 10c-95
Prinsip penentuan densitas adalah menentukan massa contoh tanpa udara pada suhu dan volume tertentu dibandingkan dengan massa aquades pada suhu dan volume yang sama.
Piknometer dicuci dengan air kemudian dengan etanol dan dietileter selanjutnya dikeringkan dengan oven. Piknometer ditimbang m kemudian diisi dengan aquades yang telah dididihkan dan
bersuhu tepat 20
o
C serta dihindari adanya gelembung-gelembung udara dan permukaan air diatur sampai penuh atau tanda tera. Piknometer dimasukkan ke dalam penangas pada suhu 40
o
C selama 30 menit. Suhu penangas air diperiksa dengan termometer. Apabila terdapat air di bagian luar
keringkan dengan kertas saring sampai betul-betul kering. Piknometer yang berisi aquades ditimbang m
1
. Piknometer dikosongkan dan dicuci dengan etanol dan dietileter kemudian dikeringkan. Piknometer diisi dengan bahan yang akan diukur bobot jenisnya dan dihindari
terjadinya gelembung udara. Permukaan bahan diatur sampai tanda tera kemudian ditimbang m2. Densitas atau bobot jenis dihitung dengan rumus berikut :
Keterangan :
42
m : massa piknometer yang kosong gr m
1
: massa piknometer yang berisi aquades gr m
2
: massa piknometer yang berisi minyak gr ρ
air
: massa jenis air pada suhu 25
o
C grml
6. Viskositas kinematik pada suhu 40