29
sangat membutuhkan pengetahuan domain subjek tertentu dalan menyusun thesaurus.
Penyusunan thesaurus yang otomatis memiliki kelebihan dibandingkan dengan thesaurus yang disusun secara manual, yaitu :
1. Penyusunan dapat dilakukan secara cepat Salton, 1976. 2. Pembentukan kelas thesaurus dilakukan berdasarkan informasi yang ada
dalam dokumen masukan Salton, 1976. Hal ini dapat mengurangi faktor subjektivitas atau kesalahan penilaian
manusia. 3. Mudah diterapkan untuk sejumlah besar dokumen masukan Salton, 1976.
4. Menjamin penggunaan istilah yang konsisten Paice, 1991
2.7. Efektivitas Temu Kembali
Lancaster 1980 seperti dikutip oleh Janusaptari 2006 menyatakan bahwa efektifititas dari suatu sistem temu kembali informasi adalah kemampuan
dari sistem itu untuk memanggil berbagai dokumen dan suatu basis data sesuai dengan permintaan pengguna. Ada dua hal penting yang biasanya digunakan
dalam mengukur kemampuan suatu sistem temu kembali informasi yaitu rasio atau perbandingan dari perolehan recall dan ketepatan precicion. Dalam
konsep relevansi, sebuah dokumen atau buku dianggap relevan jika sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kesesuaian ini kemudian ditetapkan sebagai ukuran
kuantitatif yang tetap. Recall
adalah rasio
antara dokumen
relevan yang
berhasil ditemukembalikan dari seluruh dokumen relevan yang ada di dalam sistem,
sedang Precision adalah rasio dokumen relevan yang berhasil ditemu kembalikan Grossman, 2002. Matriks recall dan precision seperti dikutip dari Olson 2001
dapat dilhat pada Tabel 5.
30
Tabel 5. Matriks Recall and Precision A.
Relevant documents retrieved
B. Nonrelevant
documents retrieved A+B
Retrieved documents C.
Relevant documents not retrieved
D. Nonrelevant documents
not retrieved C+D
Documents not retrieved
A+C Relevant documents
B+D Nonrelevant documents
Total documents
Dari Tabel 5. Precision dapat dirumuskan sebagai berikut : Jumlah dokumen relevan ditemukan x 100
Jumlah dokumen ditemukan atau
P = A : A + B x 100
Dalam evaluasi sistem temu kembali informasipenelusuran hasil Precision, memberikan gambaran efisiensi penelusuran yang ada pada sistem.
Untuk menentukan nilai dari recall dan precision harus didapatkan jumlah dokumen yang relevan terjadap suatu topik informasi. Menurut Rijsbergen 1979
seperti dikutip oleh Ardiansyah 2006, relevansi merupakan sesuatu yang sifatnya subjektif. Setiap orang mempunyai perbedaan untuk mengartikan sesuatu
dokumen tersebut relevan terhadap sebuah topik informasi. Menurut Mizzaro 1998 evaluasi pada sebuah sistem temu kembali informasi dengan menggunakan
recall dan precision sudah cukup baik untuk menjadi ukuran dari sistem tersebut.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental yang dikombinasikan dengan penelitian komparatif, yakni dengan melakukan uji coba
penelusuran keterkaitan antar istilah pada authority PNRI dan Library of Congress Authorities. Selain itu dilakukan pula pengujian dengan melakukan
pencarian istilah pada pangkalan data OPAC PNRI yang belum menggunakan fasilitas authority dan pangkalan data OPAC Library of Congress yang telah
menggunakan fasilitas authority. Kedua hasil penelusuran istilah tadi kemudian di bandingkan, lalu dilakukan analisis untuk mendapatkan struktur dan pola
keterkaitan antar istilah pada masing-masing pangkalan data. Penelitian dilakukan dengan cara bertahap, yaitu dengan melakukan studi
literatur dahulu untuk mengetahui bagaimana sebuah proses temu kembali berlangsung, kemudian dilakukan survey awal terhadap pengguna authority
pengguna perpustakaan dan pengatalog selanjutnya dibuat proposal penelitian. Tahap berikutnya adalah melakukan pemetaan masalah, studi konsep
authority control dan kemudian dilakukan analisa struktur keterkaitan antar istilah pada Library of Congress Authorities dengan merujuk pada Library of Congress
Subject Headings LCSH. Analisa dilakukan dengan melakukan penelusuran istilah pada Library of Congress Authorities dengan subjek sembarang yang
didapat dari narasumber peneliti. Selanjutnya dilakukan penelusuran istilah pada authority PNRI dengan subjek yang sama tetapi dalam format bahasa Indonesia.
Hasil evaluasi pada kedua pangkalan data authority tersebut kemudian di bandingkan. Untuk pengujian efektivitas, dilakukan penelusuran pada OPAC
Library of Congress dan PNRI dengan penghitungan relevansi. Setelah didapat hasil penghitungan relevansi kemudian dilakukan evaluasi dan dibuat pemetaan
keterkaitan antar istilahnya. Selanjutnya dengan merujuk teori yang ada kemudian dibuat rancangan konsep authority yang baik dan efektif sesuai dengan kebutuhan
Perpustakaan Nasional. Tahapan penelitian seperti terlihat pada Gambar 2