33
3.2. Subjek dan Objek penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud adalah OPAC Library of Congress dan Perpustakaan
Nasional pada
situs resmi
http:catalog.loc.gov dan
http:opac.pnri.go.id . Sedangkan objek penelitian adalah pilihan penelusuran
melalui field subjek.
3.3. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pangkalan authority dan OPAC Library of Congress dan Perpustakaan Nasional. Sementara sampel yang dimaksud adalah
istilah query yang digunakan untuk penelusuran pada pangkalan data, dimana query tersebut didapatkan dari sekumpulan daftar pertanyaan yang diambil secara
acak dari pengguna yang sedang pencarian informasi di Perpustakaan Nasional. Daftar pertanyaan tersebut diturunkan menjadi sejumlah istilah yang digunakan
untuk penelusuran informasi pada pangkalan data authority dan OPAC. Tiap sampel akan dijabarkan sebagai kata kunci spesifik yang terdiri bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris.
3.4. Variabel penelitian
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Struktur keterkaitan istilah pada database authority
2. Jumlah dokumen yang ditemukan pada database katalog 3. Tingkat relevansi dokumen yang ditemukan
3.5. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan meminta sejumlah pertanyaan kepada pengguna di Perpustakaan Nasional, dimana pertanyaan merupakan ekspresi
kebutuhan informasi dari pengguna. Penggunaan pertanyaan seperti dikutip oleh Mustangimah 1998 dari Frantz, Shapiro Voinkunskii 1996 didasarkan pada
pertimbangan bahwa kebutuhan informasi dari pengguna merupakan refleksi kebutuhan informasi yang berorientasi masalah Problem Oriented Informatio
Need – POIN pada kondisi psikologis dan lingkungan tertentu. Pengguna yang
34
dimintai sejumlah pertanyaan adalah peneliti yang sedang melakukan penelusuran informasi di Perpustakaan Nasional.
3.5.1 . Prosedur Subject Authority Control
Authority Control merupakan sarana untuk temu balik kembali informasi di Perpustakaan. Dengan authority control diharapkan adanya suatu kesepakatan
untuk menemukan istilah yang digunakan oleh pengguna, meskipun pengguna menelusur melalui sinonim atau homograf dari kata yang dimaksud. Konsep
subject authority adalah fasilitas yang ada dalam authority control yang pembentukannya merujuk pada Subject Heading dan thesaurus. Dalam subject
authority dikenal beberapa deskriptor yang menyatakan hubungan hierarkis antar subjek, yaitu :
- See Lihat, - See Also SA Lihat Juga LJ,
- Use Gunakan, - Used For UF Gunakan Untuk GU,
- Broader Term BT Istilah Luas IL, - Narrower Term NT Istilah Sempit IS, dan
- Related Term RT Istilah Berkait IB Masing-masing istilah memiliki arti dan hubungan tersendiri dengan
istilah kendali yang digunakan. Jika pencarian subjek tidak ditemukan pada istilah kendali maka akan dirujuk pada istilah lainnya yang saling berkait. Sehingga
pengguna akan menemukan istilah kendali dari subjek yang dimaksud dengan relevan dan akurat. Selain itu juga akan dihubungkan dengan istilah kendali
lainnya yang masih saling berhubungan dengan subjek yang dimaksud. Karena banyaknya arti dari sebuah kata, maka diperlukan adanya sebuah
authority, atau kata yang menjadi acuan utama dalam sebuah istilah. Dengan mengasumsikan bahwa tidak semua pengguna mengetahui istilah kendali yang
digunakan, maka dengan authority control, diharapkan pengguna dapat menemukan subjek yang dimaksud.
Prosedur subject authority control yang digunakan untuk menguji keterkaitan istilah seperti terlihat pada Gambar 3, prosedur ini diadaptasi dari
35
Dym 1985 yang menggambarkan proses indeks thesaurus secara otomatis Gambar 4. Adaptasi prosedur ini mengacu pada konsep pembuatan authority
control yang merupakan penggabungan antara thesaurus dengan tajuk subjek. Proses dimulai dengan penelusuran subjek, jika subjek merupakan istilah
kendali akan langsung diarahkan pada pada pangkalan data authority. Jika subjek bukan merupakan istilah kendali, penelusuran kemudian diarahkan pada subjek
yang merupakan sinonim dari subjek tersebut. Jika subjek sinonim merupakan istilah kendali, subjek diarahkan pada pangkalan data authority. Proses
selanjutnya, jika subjek yang ditelusur tidak memiliki sinonim, proses diarahkan pada penelusuran dengan Broader Term Istilah Luas, jika subjek merupakan
istilah kendali, subjek diarahkan pada pangkalan data authority. Jika subjek tidak ditemukan pada sinonim atau Istilah Luas maka proses diarahkan pada
penelusuran dengan Narrower Term Istilah Sempit, jika subjek merupakan istilah kendali, subjek diarahkan pada pangkalan data authority. Jika subjek tidak
ditemukan pada sinonim, Istilah Luas atau Istilah Sempit maka proses diarahkan pada penelusuran dengan Related Term Istilah Berkait, jika subjek yang
merupakan IB merupakan istilah kendali, subjek diarahkan pada pangkalan data authority. Jika subjek tidak dapat ditelusur baik lewat sinonim, IL, IS atau IB,
maka dapat dibuat istilah kendali yang baru.
36
Tidak MULAI
Subjek merupakan Istilah Kendali
Subjek ada sinonim
BT atau IL Pencarian subjek
NT atau IS
RT atau IB
Buat Istilah Kendali Baru
Sinonim mrpkn istilah kendali
BTIL mrpkn Istilah Kendali
NTIS mrpkn Istilah Kendali
RTIB mrpkn istilah kendali
Use Gunakan, Use For
Gunakan Untuk Pangkalan
Data authority
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya
Tidak
Tidak
Tidak Ya
Ya
Ya Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Tidak
Hasil Penelusuran SELESAI
See Lihat
See Lihat
See also Lihat juga
Gambar 3. Prosedur subject authority control
37
START Scan Document
Document valuable for collection
Catalog Bibliographical data
Read document
Mark Document Terms that denote significant concepts
DISCARD
Look up next marked terms in thesaurus
Is DT a Preferred Term?
Label terms as IT
NT List for term?
Scan NT List Scan BT List
Scan RT List BT List for term?
RT List for term?
Any Suitable BT found?
Search for possible BT
Should DT become IT?
Term in list suitable as IT?
Is synonym a preferred term?
Look up synonym list in thesaurus
Note for next thesaurus revision
Any synonym found?
Last marked term?
END
Find possible synonym for DT
Is concept denoted by DT express able as combination
of preferred term? Is DT an
identifier?
Use Reference from DT?
Establish USE and UF reference fro DT
α
α N
Y N
N
N
N N
N
N N
N N
N N
N Y
Y
Y
Y
Y
Y Y
Y Y
Y Y
Y
Y
Gambar 4. Proses indeks thesaurus otomatis, Dym 1985
38
3.5.2. Penilaian Relevansi
Sejumlah pertanyaan tersebut kemudian dinyatakan dalam bentuk istilah. Setiap istilah yang digunakan dalam proses penelusuran hasilnya berupa sejumlah
data katalog. Dari perolehan data tersebut lalu dicatat serta dibuat kolom dan tabel perolehan penelusuran yang selanjutnya dilakukan penilaian relevansi oleh
pengguna. Penilaian relevansi mengacu pada pendapat Burgin yaitu sangat relevan, kurang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhan informasi pengguna.
Untuk konsistensi penilaian dokumen yang ditemukan pengguna diberikan panduan untuk melakukan penilaian yang dilengkapi definisi dan interpretasi dari
masing-masing tingkat relevansi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Panduan penilaian relevansi
Kategori relevansi Definisi
Interpretasi
Sangat relevan Dokumen
merupakan tanggapan langsung dari
pertanyaan Saya kecewa bila sistem
gagal menemukan dokumen Kurang relevan
Topik dari
dokumen relevan,
tetapi bukan
tanggapan langsung dari pertanyaan
Dokumen ditemukan atau tidak, saya tetap merasa
senang
Tidak relevan Dokumen
tidak relevan
dengan pertanyaan Saya kecewa bila sistem
menemukan dokumen ini
3.6. Pengolahan data
Dari sejumlah dokumen yang diketemukan kemudian dikelompokkan menjadi tiga kriteria, yaitu dokumen yang sangat relevan, dokumen kurang
relevan dan dokumen yang sama sekali tidak relevan. Dalam perhitungannya, jumlah dokumen yang sangat relevan dapat digabungkan dengan yang kurang
relevan. P = Jumlah dokumen sangat relevan + kurang relevan x 100
Jumlah total dokumen yang diketemukan
3.7. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka, Pusat Pengembangan dan Pengolahan Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari – Juli 2011.
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini hasil eksperimen yang disajikan meliputi deskripsi data, deskripsi pangkalan data, kebutuhan informasi pengguna, istilah dan strategi
pencarian, keterkaitan istilah, kesesuaian keterkaitan istilah dengan prosedur, hasil pengujian keterkaitan istilah dan hasil temu kembali.
4.1. Efektivitas Authority
4.1.1. Deskripsi Basis Data
Pembagian authority data di Library of Congress di kelompokkan sebagai berikut :
1. Tajuk subjek 2. Tajuk nama pengarang, termasuk didalamnya nama orang, badan
korporasi, nama pertemuan dan nama wilayahgeografis 3. Tajuk judul seri dan judul seragam
4. Tajuk namajudul Jumlah data authority Library of Congress sampai dengan Juli 2011
http:authority.loc.gov berjumlah 5.5 juta data authority seperti terlihat pada
Gambar 5 dengan rincian sebagai berikut : -
265.000 tajuk subjek, -
5.3 juta tajuk pengarang, dengan rincian sebagai berikut ; 3.8 juta tajuk nama orang, 900.000 tajuk badan korporasi, 120.000 tajuk
nama pertemuan, 90.000 tajuk nama wilayah, -
350.000 judul seri dan judul seragam, -
340.000 tajuk namajudul, Jumlah data authority Perpustakaan Nasional RI sd Juli 2011 sebanyak
15.752 dengan rincian sebagai berikut Gambar 6 : -
6472 tajuk pengarang, -
9280 tajuk subjek,