54
4.2. Rancangan Authority yang Efektif
4.2.1. Keterkaitan Istilah
Keterkaitan istilah pada sistem authority merupakan hal yang mutlak, dengan adanya keterkaitan istilah dapat diketahui hubungan antar istilah yang
membentuk blok kata. Dari pengujian istilah didapat hasil bahwa authority Perpustakaan Nasional telah membentuk blok kata tetapi belum saling merujuk,
bahkan untuk beberapa istilah banyak yang tidak bisa diketahui hasilnya, terjadi system error pada saat dibuka. Pada authority PNRI keterkaitan istilah yang ada
tidak dapat menjelaskan hubungan yang terjadi, tidak dapat diketahui, apakah hubungan antar istilah itu merupakan hubungan ekuivalen, hierarkis atau asosiatif.
Misal, pada eksperimen penelusuran dengan istilah “SANITASI” terlihat kerancuan dalam menampilkan keterkaitan istilah Gambar 14, dari tampilan
yang muncul tidak diketahui mana istilah yang termasuk sinonim, yang merupakan Istilah Luas, Istilah Sempit atau Istilah Berkait, semua hasil
penelusuran istilah hanya terhimpun pada satu kelompok saja. Padahal jika merujuk pada Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional terlihat bahwa pada
istilah “SANITASI‟ terdapat hubungan antar istilah , seperti berikut :
Sanitasi
[Gunakan subdivisi geografis] Untuk karya tentang kebersihan serta teknik dan metode penyehatan
LJ
tajuk dengan subdivisi “sanitasi”
Ump. Kapal – Sanitasi ; Pabrik – Sanitasi, Teater – Sanitasi
IL Kesehatan
Kebersihan IB
Air – Pemurnian
Disinfeksi dan disinfektan Pencemaran
Kesehatan masyarakat Teknologi sanitasi
Ket : Kata yang tercetak tebal merupakan kata yang digunakan sebagai istilah kendali
LJ : Lihat Juga IL : Istilah Luas
IB : Istilah Berkait
55
Gambar 14. Hasil penelusuran istilah SANITASI pada authority PNRI
4.2.2. Hasil Pengujian Keterkaitan Istilah dengan authority pada OPAC
Untuk beberapa kasus, ada istilah yang kadang hasil penelusurannya nihil 0 namun istilah tersebut sangat penting untuk pertanyaan penelitian pengguna,
adapula istilah yang maknanya terlalu luas sehingga hasil penelusuran yang didapat terlalu banyak dan melebar atau istilah yang memiliki kesamaan makna
dengan istilah lainnya. Untuk mengatasi kendala yang ada peneliti melakukan penelusuran dengan fasilitas authority untuk mendapatkan istilah yang lebih
akurat. Sesuai dengan prosedur subjek authority control, keterkaitan istilah dalam authority berjalan bertingkat. Jika istilah memiliki sinonim, dan sinonim tersebut
merupakan istilah kendali maka istilah pada sinonim itulah yang digunakan sebagai query dalam penelusuran.
Namun jika istilah tidak memiliki sinonim, istilah lain yang merupakan istilah yang lebih luas dapat digunakan sebagai query dalam penelusuran dan
diharapkan dengan penelusuran istilah yang lebih luas akan didapat petunjuk istilah mana yang mungkin cocok dengan pertanyaan penelusuran yang ada.
Pada OPAC Library of Congress yang sudah terintegrasi dengan Library of Congress Authorities penelusuran dapat langsung dilakukan pada pangkalan data
56
katalog-nya dan istilah yang dimaksud pun dapat dengan mudah dirunut baik sinonim, istilah terkait ataupun istilah yang lebih sempit. Pada Library of
Congress Authorities, jika dilakukan penelusuran istilah maka hasil yang muncul pada urutan teratas adalah istilah kendali dari istilah yang dimaksud, dilengkapi
dengan penjelasannya. Dan jika istilah yang dicari bukan merupakan istilah kendali, akan dimunculkan istilah lain yang memiliki hubungan atau istilah yang
memiliki arti sama. Pada Library of Congress, istilah yang lebih luas Broader Term tidak ditampilkan pada hasil penelusuran istilah, namun saling rujuk antar
istilah yang saling berkait sudah berjalan dengan baik, seperti terlihat pada Gambar 15.
Untuk OPAC Perpustakaan Nasional RI yang belum terintegrasi dengan pangkalan data authority jika istilah yang dicari tidak ditemukan, maka hanya
akan ditampilkan kalimat “data tidak ditemukan” tanpa adanya alternatif pencarian dengan istilah lain. Untuk mendapatkan petunjuk istilah lain dari istilah
yang ditelusur, dilakukan penelusuran pada pangkalan data authority, namun terkendala dengan tidak konsistennya hasil penelusuran yang ditampilkan.
Penelusuran istilah pada authority PNRI hasil yang muncul pada urutan teratas bukan istilah kendali terlebih dahulu, hasil yang muncul berurutan berupa susunan
alfabetis dari kata yang mengandung istilah dimaksud. Hal ini jelas menunjukkan adanya kerancuan prosedur pencarian dengan subjek authority.
Sebagai contoh, jika kita menelusur istilah “tingkah laku” pada authority,
maka yang muncul paling atas bukan tajuk utama dari istilah sikap seperti terlihat pada Gambar 16.
Hasil menunjukkan bahwa istilah „tingkah laku‟ bukan merupakan istilah kendali, namun hanya merupakan istilah yang berkaitan dengan
istilah lainnya, seharusnya pada saat menampilkan hasil dari pencarian istilah tingkah laku, ada keterangan yang menyebutkan bahwa istilah „tingkah laku‟
dirujuk ke istilah lainnya, sinonim, istilah luas atau istilah berkaitnya. Selain itu, yang menjadi kendala pada penelusuran di OPAC PNRI adalah istilah yang
menjadi subdivisi, karena pada saat melakukan pencarian dengan istilah yang merupakan sub divisi, sistem tidak dapat menampilkan hasil penelusuran.
57
Gambar 15. Saling rujuk antar istilah pada OPAC Library of Congress
Hasil Pencarian Tajuk Tipe
Tajuk
Tajuk Referensi
ANAK -- TINGKAH LAKU SEKSUAL [TAJUK LAMA]
Tajuk Referensi
FARMAKOLOGI TINGKAH LAKU
Tajuk Referensi
G TINGKAH LAKU
Tajuk Referensi
GENETIKA TINGKAH LAKU
Tajuk Referensi
TINGKAH LAKU
Tajuk Referensi
TINGKAH LAKU -- PERKEMBANGAN [TAJUK LAMA]
Gambar 16. Hasil penelusuran pada authority PNRI
Berikut hasil penggunaan perluasan istilah dengan authority pada OPAC dan authority PNRI. Jika istilah bukan merupakan istilah kendali, maka
seharusnya sistem dapat melakukan penelusuran melalui sinonim terlebih dahulu, jika istilah tetap tidak diketemukan melalui sinonim, maka dilanjutkan dengan
58
penelusuran melalui istilah luasnya untuk mendapatkan istilah yang lebih tepat untuk penelusuran selanjutnya pengguna diberi panduan untuk penelusuran
lanjutannya. Jika ternyata istilah yang dimaksud tidak memiliki Istilah Luas IL, langkah selanjutnya adalah dengan melihat keterkaitan Istilah Berkaitnya-nya
istilah lain yang saling berkaitan hal ini berguna untuk memandu pengguna menelusur istilah lain yang saling berkaitan dengan istilah yang sedang ditelusur-
nya, selanjutnya jika Istilah Berkait IB tidak berfungsi dalam artian istilah yang dicari tidak saling berkait, maka sistem akan mengarahkan pengguna pada Istilah
Sempit IS atau istilah yang lebih kecil lebih spesifik dari istilah yang ditelusur. Untuk pola penelusuran dengan perluasan istilah pada Tabel 11, masih digunakan
cara manual untuk menelusurnya pada authority dan OPAC PNRI. Untuk penelusuran melalui istilah “nakal” didapat keterkaitan pada authority seperti
terlihat pada Gambar 17.
Tabel 11. Perluasan istilah dengan authority PNRI
No Istilah
Perluasan Istilah See Also atau Related Term
Didapat dari pangkalan data authority Jumlah dokumen
Di temukan
SR KR TR 1
Sikap 9
4 2
3 tidak
ada subjek
sikap Sikap pandangan
5 1
1 3
Psikologi sosial Emosi
Persesuaian sosial Perilaku
agresif hanya ditemukan “perilaku agresif
binatang Perilaku
remaja Tidak ditemukan
Cat : Untuk istilah perilaku agresif dan perilaku remaja di coba ditelusur
melalui istilah “perilaku” istilah luas
Perilaku dan didapat 3 istilah yang memiliki
kesamaan arti dengan istilah perilaku, yaitu :
Nakal Tingkah laku
Kelakuan 84
3 72
6 1
8 13
6 60
3 58
6
59
Hasil Pencarian Tajuk Tipe
Tajuk
Tajuk Referensi
BANTUAN HUKUM UNTUK ANAK NAKAL
Tajuk Referensi
KENAKALAN
Tajuk Referensi
KENAKALAN ANAK DAN REMAJA
Tajuk Referensi
NAKAL Gambar 17
. Hasil penelusuran istilah “NAKAL” pada authority PNRI
Dari hasil penelusuran authority pada Gambar 17, didapat hasil bahwa istilah „nakal‟ dimunculkan oleh sistem pada urutan yang tidak tepat, seharusnya
istilah „nakal‟ jika merupakan istilah kendali harus muncul pada urutan teratas
dari penelusuran di authority. Karena jika istilah kendali tidak dimunculkan pada urutan teratas, dikhawatirkan pengguna akan bingung dalam menelusur. Karena
ketiga istilah teratas, meskipun memiliki kata „nakal‟ namun tidak ada hubungan sama sekali dengan istilah „nakal‟ yang sedang ditelusur. Pada istilah bantuan
hukun untuk anak nakal, istilah „nakal‟ tidak muncul baik itu sebagai sinonim, IL,
IB atau IT sekalipun, sedangkan istilah „kenakalan‟ pada saat ditelusur langsung di rujuk pada istilah „kejahatan‟ tetapi walaupun jika dilihat istilah-istilah yang
terkandung dalam blo k kata ini ada kaitannya dengan „nakal‟ dan bahkan dapat
digunakan untuk penelusuran lebih lanjut, namun istilah „nakal‟ juga tidak muncul sebagai IL atau IB-
nya. Untuk istilah „kenakalan anak dan remaja, kondisinya mirip dengan istilah „kenakalan‟namun jika kita menelaah lebih lanjut lagi, istilah
kenakalan anak dan remaja dapat menjadi IB dari istilah „nakal‟ atau setidaknya istilah sempit dari istilah „nakal‟ karena blok kata pada istilah ini sangat berkaitan
dengan istilah „nakal‟. Jika istilah‟nakal‟ merupakan kata dasar, mungkin seharusnya istilah „kenakalan‟ yang merupakan kata kerja dari kata dasar nakal,
dapat di munculkan sebagai istilah berkait dari nakal. Adapun hasil penelusuran pada OPAC dengan istilah „nakal‟ didapat hasil
seperti pada Gambar 18.
60
Jml Entri Isi
1 Anak nakal -- Rehabilitasi
1 Anak nakal -- Lembaga asuhan
1 Anak nakal -- Rehabitasi
Gambar 18 . Hasil penelusuran istilah “NAKAL” pada OPAC PNRI
Dari penelusuran diketahui bahwa kombinasi penelusuran dengan Boolean AND pada OPAC PNRI tidak berfungsi dengan maksimal, hasil yang didapat jika
menggunakan Boolean AND hanya jika kedua kata tersebut berada pada satu tag satu kalimat dalam istilah saja dan tidak dapat menjaring kata yang tidak satu
kalimat. Sedangkan operator OR dapat berfungsi dengan baik. Namun pada saat akan diklik lebih lanjut untuk melihat dokumen, seringkali terjadi “system error’
sehingga katalog dokumen tidak dapat ditemukan, dan yang dapat dilihat hanya subjek saja.
4.2.3. Rancangan Konsep Authority yang Efektif