Implementasi Sistem Rancangan Pengujian
Gambar 1
Graf paling bes
plot dapat
Gambar 1 4 Halaman
pengamat ukuran m
fik hasil rek sar tersebut
dilihat dari
5 Grafik Sc rekonstru
k-fold=3 grafik perb
tan, hasil r matrik grid 3
konstruksi d dipetakan u
i Gambar 16
cattered plot uksi untuk p
1993-1995
50 100
150 200
250 300
350 400
Hasil R
eko nst
ruk si
1993 ‐1995
bandingan n rekonstruksi
x3 menjadi
dan data pen untuk analis
6.
t antara has
ercobaan uk
5.
200
Hasil Pe
nilai curah h i dan data
5 pada k-fo
ngamatan da sis lebih lanj
il pengamat kuran matri
400
engamatan
hujan rata-ra RegCM3 u
old=3 1993
ari model de jut menggu
tan dengan ik grid 3x3 m
600
ata bulanan untuk perco
3-1995.
engan nilai unakan scatt
hasil menjadi 5 p
n hasil obaan
R
2
tered
pada
Dari gambar tersebut dapat dilihat titik-titik yang terserbar dapat didekati dengan garis linear. Hal ini yang menjadi landasan regresi linear multivariate
dipilih untuk digunakan pada proses rekonstruksi nilai curah hujan, karena titik- titik perbandingan hasil rekontruksi dengan data pengamatan dapat didekati
dengan garis linear.
Perbandingan nilai R
2
terbesar dengan penelitian sebelumnya
Gambar 17 menunjukan perbandingan hasil R
2
dengan dua penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Apriyanti dan Normakritaguluh.
Gambar 16 Grafik perbandingan nilai R
2
dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian Normakritaguluh yang menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan pada model GCM yang dengan nilai R
2
tertinggi adalah 74, maka diperoleh peningkatan 15.14. Untuk penelitian Apriyanti 2005 yang menggunakan
Optimasi Jaringan Syaraf tiruan dengan Algoritma Genetika pada model GCM dengan nilai R
2
terbaik adalah sebesar 87.71, maka terjadi peningkatan sebesar 1.43,.