RMSE =
dimana: X Nila
semakin b
2.7 K-fo
K-fo Inti valida
bagian. D data uji da
dimana se data latih
tolak ukur
Gamba
Keu variasi cro
n F
X
n t
t
∑
=
−
1
X
t
= nilai akt ai R
2
berada baik jika R
2
old Cross V
old cross va asi tipe ini a
Dari k himpu an k-1 dija
etiap k himp Refaeilzad
r yang pasti
ar 2 Ilustrasi validatio
untungan me oss validatio
F
t 2
tual pada w a pada selan
mendekati
Validation
lidation me
adalah memb unan bagian
adikan data punan bagian
deh P., Tang untuk nilai
i pembagian on
k=6.
enggunakan on
seperti R waktu ke-t, F
ng 0 sampai 1 dan RMS
erupakan sal bagi data se
n tersebut di latih. Prose
n yang ada g L., Liu H.
k.
n kelompok
n k-fold cros Repeated ran
F
t
= nilai dug 1. Kecocok
SE mendeka
lah satu var ecara acak k
ipilih satu h es ini dilaku
menjadi da ., 2008. Na
k data latih d
ss validation ndom sub-s
gaan pada w kkan model
ati 0.
riasi dari cro ke dalam k h
himpunan ba ukan berulan
ata uji dan s amun, secar
dan uji pada
n dibanding
sampling va waktu ke-t
dikatakan
oss validatio himpunan
agian menja ng sebanyak
sisanya men ra teori tidak
a k-cross
gkan dengan lidation
ada 11
on .
adi k k,
njadi k ada
n alah
semua data digunakan baik untuk data uji maupun data latih. Ilustrasi proses validasi dapat dilihat pada Gambar 3.
2.8 Metode Perancangan Program Paralel
Beberapa masalah pemorgraman dapat diselesaikan dengan pendekatan paralel. Pendekatan dengan algoritma paralel yang digunakan dapat saja berbeda
dengan algoritma sekuensialnya. Metode desain ini merupakan pendekatan eksplorasi yang perancangannya bebas dari implementasi mesinnya machine-
independent . Menurut Foster 1995, metode untuk merancang proses dengan
pendekatan paralel dapat menjadi dibagi empat tahapan: dekomposisi decompositionparition, komunikasi communication, aglomerasi
agglomeration dan pemetaan mapping. Keempat proses tersebut dapat digambarkan pada Gambar 4.
2.8.1 Dekomposisi
Merupakan proses memecahkan proses komputasi menjadi komponen- komponen task kecil. Hal ini dilakukan melihat kemungkinan-kemungkinan
melakukan eksekusi paralel.
2.8.2 Komunikasi
Proses ini dibutuhkan untuk menentukan komunikasi yang dibutuhkan untuk mengkoordinasi pelaksaan komponen task kecil dan menentukan struktur
komunikasi yang teoat sesuai dengan algoritma yang didefinisikan sebelumnya.
2.8.3 Aglomerasi
Struktur komponen task kecil dan komunikasi yang telah ditentukan pada kedua tahap sebelumnya dievaluasi pada tahap ini yang menyesuaikan hasil
evaluasi dengan kebutuhan kinerja dan biaya implementasi. Jika diperlukan, komponen task kecil dapat digabungkan menjadi task yang lebih besar untuk
meningkatkan kinerja atau mengurangi biaya pengembangan.
2.8.4 Pemetaan
Setiap task yang telah diaglomerasi dipetakan pada unit-unit prosesor dengan mempertimbangkan tujuan untuk memaksimalkan utilisasi prosesor dan
mengurangi biaya komunikasi.